04. siapa?

215 28 13
                                    

Tinggalkan jejak dengan Vote dan komen jangan lupa!!!
.
.
.
.
.

Pagi ini suasana kelas tengah riuh karena mendapat kabar bahwa teman kelas mereka di keluarkan dari sekolah.

Anya yang baru datang tampak bingung karena semua teman kelasnya menatap dirinya.

Salah satu siswa cewek menggeser bangku dan duduk di meja Anya.

"Lo udah tau hot news belum?" Tanyanya.

"Hot news apa?".

"Itu lohh.. Seno, Brayen, Regina sama Fanaya"

"Mereka kenapa?".

Agaknya Anya sedikit tertarik.

"Mereka di keluarin dari sekolah karena kasus manipulasi nilai sama kasus pencemaran nama baik sekolah".

"Lo tau, mereka masih di bawah umur tapi nongkrongnya di bar. Bahkan si Fanaya sampai ngejual diri gitu" jelas Tari.

Anya mendengar penjelasan temannya yang bernama Tari itu.

Tari mengulurkan tangannya seolah ingin berjabat tangan dengan Anya.

"Selamat ya, karena lu udah bebas dari Seno and the geng" ujarnya.

Karena jabatan tangan itu tak di balas, tari menarik tangannya dan pergi dari sana.

Anya terdiam gusar karena takut kalau pak Teo yang membocorkannya kepada sekolah. Dia takut dengan ucapan pak Teo kemarin.

.
.

Flashback

"Saya bisa saja mengeluarkan mereka dari sekolah tanpa membawa kasus kamu dan saya jamin kamu akan sekolah dengan tenang" ujarnya dengan memberikan sebuah amplop cokelat.

Anya terlihat bingung dengan amplop itu dan pada saat Anya akan mengambilnya, dia kalah cepat dengan pak teo.

"Saya tidak akan memberikan ini secara gratis".

"Lalu? Saya harus bayar?".

"Cukup kamu mau menjalin hubungan dengan saya, itu bayarannya." jawab pak teo dengan tenang.

"Hanya itu? Kalau saya menolak?" Tantang Anya.

"Saya akan menjadikan kamu milik saya dengan cara yang tidak terhormat".

"Maaf pak, saya tidak pernah berfikir kalau saya berharap mereka di keluarkan dari sekolah. karena mau mereka di sekolah ataupun di luar sekolah, saya tetap tidak merasa aman" jelas Anya.

"Terima kasih karena bapak mau berbaik hati untuk membantu saya, tapi saya tolak kebaikan bapak karena tidak ada ketulusan dari bapak dalam membantu kasus saya" katanya dan beranjak dari duduknya.

"Bukannya meringankan hidup saya, tetapi pilihan bapak semakin membuat saya sangat ingin bunuh diri" ujar Anya dan pergi dari ruangan begitu saja.

Tetapi sebelum dia benar-benar keluar dari ruangan, pak teo mengatakan sesuatu.

"Kalau begitu datanglah ke gang di jalan tanah lama".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE HURTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang