..
..
..
Rin terbangun dari tidurnya dan menatap [Name] yang tertidur pulas diatasnya, Rin membangunkannya menarik tubuhnya paksa untuk terbangun duduk. Mata [name] mengerjap pelan.
" s-setidaknya bangunkan aku lebih lembut." ucap [name]
" Aku ingin melakukan sex denganmu." Lirihnya.
" A-apa? T-tidak mau, aku tidak pernah melakukan itu!"
" Tentu. karena aku yang pertama dan terakhir untukmu." Bisiknya.
" T-tolong jangan macam macam I-Itoshi Rin!"
[Name] dengan cepat memakai selimut ketubuhnya dan mundur perlahan. Rin mengernyitkan dahinya lalu menarik tubuh [name] kepangkuannya dan melempar selimutnya kelantai dengan kasar.
" Setidaknya pujilah diriku, aku menahan diri selama beberapa bulan, tahu."
Rin menarik tubuhnya berbaring dikasur dan membuka kedua pahanya lebih lebar, lalu memasukan kedua jarinya kedalam vaginanya, [Name] menangis dan menutupi vaginanya dan mencoba mengeluarkan jari rin yang sudah mulai bergerak didalam sana.
" u-unghmhmh! T-tolonghh j-jangan lakukan ini rin m-mhmhm ini aneh rasanya sakit." air matanya keluar menahan perih.
" S-sakit h-hiks!"
" Aku melakukannya dengan jari lebih dulu agar kau tidak merasakan sakit dan terbiasa."
Rin mengaduk ngaduk jarinya didalam sana dan menambahkannya menjadi 5 jari, [Name] mengerang kesakitan menahan rasa sakitnya menangis.Rin melakukannya dengan cepat didalamnya dan dengan cepat setelah itu cairan dari dalam [Name] keluar.
" A-ahhhhuf! Hhuf! s-sesuatu keluar h-hiks h-hiks." air matanya terus mengalir.
" Sudah keluar, kamu melakukannya dengan baik [name]." ucap rin.
Rin lalu memegang kemaluannya dan
bersenandung, seringai licik terlihat di wajahnya. Dia menarik diri sejenak melepaskan jari-jarinya dari vagina dan pantatnya." Lebarkan kakimu lebar-lebar untukku, sayang."
dia memerintahkan, suaranya rendah dan memerintah. Rin menyukainya ketika dirinya mengambil kendali, dan situasinya tidak berbeda.
[Name] menurut takut. membuka kakinya selebar yang dia bisa. Rin memposisikan dirinya di pintu masuk [name], menyejajarkan ereksinya dengan lubang sempitnya. Rin menatapnya, mata mereka bertatapan sebelum mendorongnya dengan paksa.
Pada saat yang sama, Rin mengulurkan tangannya yang sekarang bebas dan menyelipkan jarinya yang basah kembali ke pantatnya, meregangkannya lebih jauh lagi. [Name] mengerang kesakitan merasakan perasaan kemaluan Rin berada di dalam dirinya, dindingnya memerah dan darah perawannya mengalir keluar saat Rin mulai memompa masuk dan keluar didalam diri [name].
" Itu dia, ambillah [name]. Biarkan aku mengisinya untukmu." Lirihnya
" Sialan. perawan ternyata sangat ketat didalam. Yah. Aku juga perjaka yang sudah diambil olehmu, adil bukan?" Ucapnya
Rin bersenandung gembira mendengar erangan [name] jari-jarinya bergerak mengikuti lidahnya. Rin bisa merasakan tubuh [name] gemetar karena sentuhannya, cairannya melapisi kemaluannya saat Rin terus menusukkannya masuk dan keluar dari dirinya. Dia menambahkan jari ketiga, meregangkan v4ginanya yang ketat untuk menampungnya secara bersamaan.
"Ahh, basah sekali. sama seperti aku sudah menduga kamu akan melakukannya." Rin bergumam, suaranya teredam oleh erangan wanitanya. Dia mencengkram wajah [name] dan memasukan lidahnya didalam mulut wanitanya, memutar lidahnya di sekitar mulut [name] menyebabkan [name] melengkungkan punggung dan mencengkeram seprai.
Ibu jarinya menyentuh anus [name] menggodanya dengan lembut. Meluncur ke dalam dirinya, menimbulkan desahan tajam dari [name].
" U-ugh! Ahhh! Nn-ngh r-rin! K-kumohon h-hiks!."
" Kamu suka itu bukan [name]? diisi kedua lubangnya seperti jalangku?" Rin bertanya, suaranya serak.
Kemaluannya berdenyut menyakitkan di dalamnya, ingin selamanya berada di dalam diri [name]. Rin tahu ia harus bersabar dan perlahan didalam vaginanya, namun Rin ingin wanitanya merasa benar-benar puas dan enak dan melupakan rasa sakitnya. Rin melanjutkannya terus menerus berkali kali. Hingga waktu sore telah tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Itoshi Rin [HusbandSeries]
Romance- From : Blue Lock - Muneyuki Kaneshiro - Fiction ! - 17+ - (Itoshi Rin) Tsundere Husband.