Diculik⚠️

1.1K 71 6
                                    

"Naren" Jiel menepuk pundak Naren

"Hmm?" Masih fokus dengan handphonenya

"Kita mau nyari makan dulu trus sekalian nyicil tugasnya di sana, lo ikut ga??" tanya jiel lalu Naren berfikir sejenak

"ga, aku mau balik ke asrama aja, udah ngantuk bgt hehe" Naren berpisah dengan rombongan teman²nya, ia lebih memilih untuk kembali ke asrama di banding ikut pergi

~Psycho~

Ding dong

Suara bel dari pintu mengalihkan perhatian Naren, ia beranjak dari kasurnya lalu berjalan menuju pintu, siapa sih?? masa Jiel? dia kan membawa kunci, Naren menyrengit membuka pintu terlihat 2 orang berbadan besar dengan baju hitam dan wajahnya di tutupi masker

"Siapa kalian!! Aghh-" Naren merasa terancam, salah satu dari orang tersebut membekap Naren membuatnya tak sadarkan diri

Dua orang tersebut dengan cepat membawanya pergi dari asrama, lalu melajukan mobil dengan cepat ke suatu tempat??

~Psycho~

"Bagaimana Olin??" Tanya laki² jangkung itu dengan orang berbaju hitam di depannya

"Aman, aku sudah menghilangkan semua bukti cctv atau kamera apapun" Balas laki² bertubuh kekar yg ada di depannya

"Baiklah, ku harap Noe tidak melakukan kesalahan lagi"

"BOSSS AKU BERHASIL" Noe mendadak datang dengan sombongnya menunjukkan kalau dia juga bisa melakukan tugasnya dengan benar

"Oh, Damian mana??" Krist mencari keberadaan Damian tapi sepertinya ia tidak ikut ke ruangan bersama Noe

"ohh dia tadi lagi pergi, katanya ada kerjaan" Noe dengan santainya melewati Krist lalu duduk di sebelah Olin

"Bagaimaba dengan Naren??"

"Sudah ku taruh ke basement, kau sekarang sudah bisa kesana" Nor melemparkan kunci ke Krist, dengan cepat Krist menangkap kunci tersebut lalu berjalan menuju basement

~Psycho~

Cklek

Suara pintu basement terbuka, Krist mendekati laki² cantik yang tangannya di ikat oleh tali

Cantik. Krist memandangi Naren yang masih pingsan, tidak lama setelah itu mata Naren mulai berkedut ia terbangun dengan mata sayunya

"AAAAAA!!! dimana aku?? kamu siapa??" Naren langsung berteriak histeris, lalu membelalakkan matanya ia kaget dengan siapa yang ada di depannya

"LOH! KRIST??!"

"Iya sayang ini aku.." Krist berjalan mendekatinya, Naren mencoba melarikan diri namun tangannya di ikat dengan borgol

"KRIST JANGAN MENDEKAT ATAU AKU AKAN TERIAK" Naren panik, tubuhnya mengeluarkan keringat dingin

"Coba saja, tidak ada yang akan mendengar teriakan mu" Krist meraih rahang Naren, mencium aroma khas Bunga mawar dari tubuh Naren

"Huaaaaaa Mamaaa naren di culik om-om maa" Naren menundukan kepalanya tidak berani menatap wajah Krist, ia menangis sesenggukan sambil memanggili Mamanya

"Naret, Tatap wajahku." Naren menggeleng ia tidak berani menatap Krist, Krist yang kesal lalu menarik rahang Naren agar menatapnya

"eumm gamau, mukamu mengerikan hiks.." Naren terisak, matanya mulai mengeluarkan air mata ia menangis

"ck kau seperti ini saja sudah menangis histeris apalagi jikaku masuki." Krist menghempaskan rahang Naren lalu ia mulai menciumi tengkuk leher Naren

"eummh krist hentikan.. ini geli" Naren bergeliat geli saat krist menjilat tengkuk lehernya

"Diam." ucap singkat krist lalu memberikan tanda kepemilikannya di leher Naret

"A-agh sakit!" Naren berteriak kesal saat Krist menggigit lehernya

"Krist kumohon lepaskan aku.." Mohon Naren ke Krist tapi krist tak memperdulikannya

"kenapa? kau sudah menjadi milikku." seketika Naren membelalakkan matanya saat mendengar kata terakhir yang diucapkan krist

"Ha? apa maksudmu? Tidak!! aku bukan milikmu, kita saja belum punya status hubungan apapun" tolak Naren yang membuat Krist terkekeh

"Aku tak peduli." Bisik krist ketelinga Naren, Krist lalu berjalan keluar lalu menutup kembali pintu Basement

"Aaa! krist jangan tinggalkan aku!" Teriak naren saat krist berjalan keluar

~Psycho~

"Noe." panggil krist yang baru saja datang

"Khab! bagaimana bos??" tanya noe

"Ya kau melakukan tugasmu dengan benar" singkat krist itu langsung membuat Noe senang karan sebelum-sebelumnya ia selalu salah dalam mengerjakan tugasnya

"Bos bukankah semua orang akan mencari Naren jika dia menghilang?"

"sudah lah itu urusanku, kau tak perlu memikirkannya" jawab singkat krist lalu Noe hanya menggedikkan bahunya saja lalu lanjut rebahan

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Akhirnyaaa setelah lama aku ga up book ini kwwkkwk, aku baru inget kalo aku punya book Psycho heheh

Btw maaf bgt aku baru inget kalo nama Pavel tuh disini Narendra bukan Naret maafkan aku semuaa, jadi next chap aku pake nama Narendra yaa

Tambahan karakter baru:
Ohm sebagai olin

See you the next chapter babe🤾🏻‍♀️🤾🏻‍♀️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

P§ycho⚠️ [Poohpavel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang