Nicholas hadir di setiap momen 'pertama' Elang. Seperti saat ini, coba kalian bayangkan sosok Elang yang masih remaja berdiri di depan kelas dengan muka pucat dan tangan yang tak dapat berhenti bergetar.
Remaja kikuk itu mendambakan lingkungan baru yang aman dan asik untuknya memulai lembar baru. Tetapi Bima Sakti punya rencananya sendiri untuk Elang. Si kutu buku itu apesnya ditempatkan di kelas yang dari desas-desusnya sih paling nakal. Baju gak karuan, rambut pirang, telinga ditindik. Semua stereotip anak nakal yang ada di pikiran Elang direalisasikan oleh siswa-siswi XI IPA 6.
"Elang... Januar..." sesi perkenalan remaja berkacamata tebal itu tidak ada yang gubris sama sekali, semuanya sibuk dengan aktivitasnya masing masing. Masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Bahkan masuk saja tidak.
Dengan gelisah, Elang duduk disebelah laki-laki dengan name tag 'Nicholas Y. Wang'. Kalau tatapan seseorang bisa membunuh, Elang sudah mati konyol sepertinya.
"Nicholas," dia menunjuk name tagnya.
"Kalau ada apa apa, bilang aja."Oh.
Orang pertama yang ngajak Elang ngobrol. Padahal bukan sebuah one liner drama romantis yang sering ditonton kakaknya, tapi kenapa rasanya aneh ya? Mungkin ini yang orang maksud ketika mereka mengaku ada kupu-kupu yang menari di dalam perut mereka. Elang rasa ada seribu gajah yang sedang disko di perutnya. Hiperbol.Elang tidak sempat mengangguk maupun berterimakasih kepada teman sebangkunya. Siswa dibelakangnya menginterupsi percakapan mereka dengan merangkul Elang secara tiba-tiba.
"Wah, Nicho. Temen baru ya? Akrab banget." Elang bisa dengar semuanya. Bisikan bisikan dan tawaan orang disekitar yang memang ditujukan untuk mereka.
Nicholas, remaja dengan ego yang besar, tidak terima dirinya dicemooh. Dia berdiri untuk memasang ancang-ancang bersiap untuk bertukar pukulan dengan si kontet di depannya. Tapi sialnya, si kontet sudah punya pasukannya sendiri untuk menyerbu Nicholas.
Tidak tahan melihat teman sebangkunya diintimidasi dengan pasukan kerdil putri salju, Elang tidak sengaja mendaratkan kepalan tangannya ke salah satu dari mereka. Ini pertama kalinya Elang menyuarakan rasa kesalnya meski melalui kekerasan.
"B.. b... bang... BANGSAAAT!"
KAMU SEDANG MEMBACA
teori bintang kembar, joonicho.
FanfictionElang yakin, kalaupun dia dulunya seekor Brachiosaurus altithorax pada peristiwa kepunahan kapur-tersier, Nicholas lah puing asteroid kecil yang menimpanya. - Jjuneko, joonicho lokal au.