Xiao Zhan adalah bintang besar. Namanya menempati trending pencarian. Foto-fotonya terpampang dengan brand mewah.
Berada di puncak kepopuler an seorang artis.
Xiao Zhan ada di titik dimana dia tidak tahu lagi harus melangkah ke mana. Tidak ada lagi ambisi yang bisa ia raih.
"Ziyi... apa jadwalku setelah ini?" Xiao Zhan masuk ke mobil. Ia baru saja selesai pemotretan untuk brand Gucci kesayangannya.
Meng Ziyi, sang manager yang duduk di depan menoleh, "Aku rasa kamu punya waktu untuk berkencan dengan kekasih kecilmu setelah ini." godanya.
"Berhentilah bercanda.... Ziyi..."
"Baiklah.... Kita masih punya waktu satu hari di Paris, mungkin kamu punya list belanja? Setelah itu akan ada penerbangan malam kembali ke Beijing."
Xiao Zhan mengangguk mengerti. "Ada berita dari Beijing?"
Meng Ziyi tersenyum menyipit menatap Xiao Zhan yang kini bahkan membuang muka menatap ke luar. Sayangnya sikap acuhnya sia-sia karena telinganya bahkan memerah tanpa permisi.
"Ekhem.... Beijing masih sama. Nama Xiao Zhan masih menjadi trending teratas, apalagi setelah foto terbarumu itu." jelas Meng Ziyi.
"Ada lagi?"
"Kalau yang kamu cari berita tentang 'dia' aku rasa kamu sudah membacanya? atau.... 'dia' yang dengan senang hati bercerita denganmu."
Xiao Zhan diam tidak menanggapi ledekan sang manager. Tangannya menggenggam erat ponselnya. Memang... 'dia' memang mengirim pesan. Tapi tidak pernah sekalipun di balas oleh Xiao Zhan.
Sesampainya di hotel, Xiao Zhan merebahkan diri di kasur empuk.
Tring.
Satu pesan masuk.
'Gege.... aku akan balapan mobil malam ini.'
Xiao Zhan hanya membaca tanpa niat membalasnya.
Tring.
Satu pesan lagi masuk.
'Akau akan menangkan pertandingan ini untukmu, gege. Ah.... Selamat untuk pemotretanmu. Gege sangat cantik... Oh tidak... Sangat tampan.'
'Gege.... Kapan pulang? Didi ai ni.'
Xiao Zhan tersenyum membaca rentetan chat yang masuk nertubi-tubi.
"Sangat cerewet." Xiao Zhan memejamkan mata dan ia tertidur dengan senyum di bibirnya.
----
Dak
Dak
Dak
"Xiao Zhan!"
Samar-samar, Xiao Zhan mendengar pintu kamarnya di gedor dan suara panggilan sang manager terdengar.
Masih mengantuk, Xiao Zhan bangun berjalan ke arah pintu.
"Ada apa Ziyi?"
"Zhan.... kamu sudah lihat berita?"
"Ada apa?" Xiao Zhan masih tenang, ia bahkan mempersilahkan Meng Ziyi masuk.
"Kamu belum baca berita?"
Xiao Zhan menggeleng.
Meng Ziyi mengatur nafas, ia memegang pundak Xiao Zhan. "Kamu tenang, jangan panik oke?" ucapnya menatap mata Xiao Zhan.
"Ada apa Ziyi? Apa ada rumor tentang aku lagi? Sampai kamu panik?" Xiao Zhan terkekeh.
"Zhan....'dia'...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan Kedua (YIZHAN)
AdventureXiao Zhan menyesali keputusannya. "Yibo.... maaf.... maafkan gege." "Jangan minta maaf... dan berhentilah menangis gege..."