Start!
Disclaimer!
Ini cerita fiksi!
Maybe 18+ (buat jaga-jaga aja)
Harshwords
Bahasa semi baku, typo bertebaran.
Feedback will be appreciate so much."REINATHA PUTRI PRAYUDHA!! UDAH JAM BERAPA INI MASIH GAK MAU BANGUN JUGA??"
SRAAKKKK
"Ampuuun deh. Punya anak gadis satu gak pernah bangun pagi. Mau jadi apa sih kamu dek?? Lihat tuh si Bunga anaknya Bu Ajeng. Rajin dia mah. Bangun pagi, bantu-bantu Ibunya."
Gadis yang masih ada di bawah kukungan selimut tebelnya itu menggosok telinganya waktu dengar ocehan milik Bundanya. Udah biasa. Setiap pagi, setiap hari juga selau begitu.
"Adek! Ih! Anak tuh yaa, bangun buru! Kalah sama ayam kamu mah."
Oke. Reinatha akhirnya bangun setelah denger kata ayam yang baru aja diucapin dengan lantang dari bibir Bundanya. Dibandingin sama ayam? Jelas dia enggak mau.
"Iya-iyaaa ini bangun nih."
"Melek dulu coba!"
"Niiiih udaaah niiiih." Matanya terpaksa dibuka lebar-lebar.
"Cepet cuci muka. Terus turun sarapan."
"Hmmm."
"Jangan tidur lagi!!"
"Iya, enggak."
Serta merta tungkai kakinya langsung ngelangkah ke arah kamar mandi. Jujur, sebenernya mah dia masih ngantuk. Tapi karena enggak mau bikin Bundanya makin ngamuk jadi Reina memaksakan diri. Dia basuh wajahnya pake fashial wash. Habis itu enggak lupa gosok gigi juga. Udah cuma gitu doang. Urusan mandi mah nanti aja kalo enggak mager. Toh, dia juga gak akan kemana-mana. Beres dari kamer mandi, Reina langsung turun buat sarapan sebelum Bunda ngamuk part dua.
"Legoooo. Sini, Sayang. Uuhhh, udah mam belum kamu? Hmm??"
"Meong."
"Ih! Anak pinteeer. Sekarang temenin aku mam yaaa."
Sambil ngegendong Lego-majikan yang kadang lucu kadang nyebelin- Reina langsung jalan ke arah dapur. Rumahnya udah sepi di jam 10 pagi ini lantaran Ayah sama Abangnya udah berangkat kerja.
"Pagi Mba Ririii."
"Selamat pagi Kak Reina. Mau sarapan apa hari ini?"
"Mba Riri bikin apaaa?"
"Smoothie resep dari Ibu. Katanya udah dua hari Kak Reina gak minum smoothie, ya?"
"Iyaa, aku bangunnya siang terus sih hehe, kayaknya Bunda udah males deh bikinin smoothie buat aku."
"Pasti habis maraton derakor lagi ya? Soalnya suara Ibu sampe kedengeran ke belakang."
"Yaaa biasalah Mba. Eh, sekarang Bunda kemana?"
"Tadi sih aku lihat masuk ke kamar."
Reina ngangguk kecil. Tangannya langsung ambil dua pasang roti terus ngolesin selai coklat ke atasnya. Nikmatin sarapan sambil ngelus-ngelus bulu halusnya Si Lego.
"Mba, tapi kok aku kaya cium wangi rendang ya? Mba Ri habis masak rendang kah?"
"Iya, Kak. Ibu minta dibikinin rendang buat dikasih ke tetangga depan rumah."
"Oh? Udah ada yang beli rumahnya?"
"Udah Kak."
Akhirnya, setelah satu bulan ditinggal sama pemilik aslinya, rumah kosong di seberang rumahnya dihuni juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo! Mas Tetangga
RomanceReinatha mahasiswi semester akhir yang banyak menghabiskan waktu gabutnya di rumah tiba-tiba Tuhan kirimkan tetangga yang super duper ganteng dengan kualitas premium. Bagaimana caranya mengakrabkan diri dengan tetangga barunya itu? Semuanya dimulai...