there is no way

136 24 4
                                    

.
.
.
Happy reading


Sinar mentari pada siang hari terasa beda. udara begitu hangat warna kuning tidak begitu menembus jendela kamar yang terbuka, kain tirai menari-nari mengikuti tiupan angin, daun-daun kering yang berguguran di ajak terbang juga oleh angin.

Begitupula dengan perasaan Jisoo, dia juga ingin menjadi daun yang kering agar bisa terbang bersama angin, jisoo baru bangun dengan perasaan yang kacau, dunia seperti terbalik bagi nya, semua terasa hancur di mata Jisoo.

"Kau akan tinggal disini mulai sekarang" ucap seorang pria yang baru keluar dari kamar mandi setelah melalui malam yang panjang.

Jisoo tidak menjawabnya, dia masih melamun berharap semua ini adalah mimpi bagi nya. Dia benar-benar berharap bawa ini mimpi.

"Jawab aku, Han Jisoo. Kau tidak punya mulut untuk berbicara" Pria itu angkat bicara lagi. Kesal karena tidak ada jawaban dari Jisoo.

"Tidak hanya tidur dengan mu, kau bahkan menyuruh ku untuk tinggal bersama mu? apa yang kamu rencanakan, Kim Taehyung?!"

Dan ya, seperti dugaan kalian, pria itu adalah Kim Taehyung. Siapa yang tahu bawa jisoo menerima tawaran taehyung untuk tidur dengan nya?

"aku hanya ingin melihat putri Jang Tae Woo hancur. sehancur-hancurnya" balas taehyung. Membuat jang Tae Woo dipenjara tidak cukup untuk membuat nya membayar perbuatan nya. taehyung akan membalas dua kali lipat lebih menyakitkan.

"Jangan pernah berani untuk kabur, pikirkanlah abeoji mu, Jisoo. aku bisa melakukan apapun agar abeoji mu menderita di dalam penjara" lanjut taehyung. Sebelum keluar dari kamar.

Jisoo yang masih berada di tempat tidur hanya bisa mengeluarkan air matanya, menangis sejadi-jadinya. Dia tidak percaya bawa hidup nya akan seperti ini.

***

Taehyung baru saja sampai dirumah keluarganya, jarak dari rumah keluarga dan perusahaan cukup dekat jadi taehyung kesana untuk mampir.

"Taehyung, akhirnya kau datang" suzu yang sedang berjalan di tangga langsung berlari ke arah taehyung dan memeluknya.

"Lepaskan" ucap taehyung ketus pada suzu. Dia sejujurnya tidak terlalu menyukai suzu. Sejujurnya taehyung benci dengan wanita yang mengejarnya.

Suzu dengan cepat melepaskan nya, padahal mereka sudah kenal lama tapi taehyung sama sekali tidak pernah memiliki rasa pada nya dan itu membuat suzu kesal.

"Taehyung ada apa datang pagi-pagi seperti ini?" Jang Nara yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut dengan kedatangan putranya yang tiba-tiba.

"Sudah lama aku tidak sarapan bersama kalian, dimana halmeoni?" Balas taehyung. sangat canggung bagi taehyung karena sejak kematian ayahnya taehyung lebih suka menjauh dari mereka.

Taehyung memiliki villa karena itu adalah pemberian ayahnya dulu, dia menjaganya sangat baik semuanya barang juga masih tertata dengan benar di tempatnya.

Mereka semua sekarang berkumpul di meja makan.

"Sering-seringlah mampir kemari dan sarapan bersama kita, taehyung. Jika kita tahu kau akan sarapan disini, kita akan menyajikan banyak makanan kesukaan mu" ucap Jang Nara. Putranya tumbuh dengan cepat menjadi pria dewasa yang tampan, gagah, dan berani, itu membuat Nara sedih karena dia tidak ingin putranya tumbuh begitu cepat.

"arraseo, aku akan sering mampir kesini" balas taehyung sebelum melahap makanannya.

Taehyung menjauh dari ibu dan neneknya karena merasa bersalah atas kematian ayahnya, dia merasa tidak berguna dulu karena tidak bisa membantu mereka.

the perfect serendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang