.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
*****
“Kau bisa menghubungiku di sini.”
Hinata mengambil kartu nama tersebut. Sesaat menatap mata Naruto dan tersenyum, “Bagaimana jika Nona Sara tahu kekasihnya memiliki dua handphone?”
Naruto memijit salah satu pelipisnya, “Itu tidak akan pernah terjadi. Dia tidak akan tahu karena kami jarang keluar bersama.”
“Hoo, kau benar-benar menipunya. Padahal dari yang kulihat dia sangat mencintaimu. Aku tahu hanya dengan melihat wajahnya saat kau datang.”
“Selain mendesah rupanya keahlianmu juga membaca ekspresi orang lain.”
“....?” kening Hinata mengernyit
“Tak peduli seberapa besar cinta seseorang, pasti ada rahasia yang dia simpan sendiri. Tidak ada yang menipu atau ditipu karena sedari awal kami memang tidak saling membaginya.” Naruto memperbaiki ikatan dasinya.
Hinata pikir suara bass tersebut terdengar seksi.
Dia tahu, Naruto adalah pria paling red flag yang pernah dia temui. Lelaki itu tak segan meninggalkan kekasihnya dan bercumbu dengan penuh gairah bersama wanita lain. Kehidupan seorang pria yang penuh hingar-bingar, hanya saja... Hinata merasa aneh sebab dia mulai tidak ingin melepas pria di hadapannya ini.
Namun, jika ada seribu kata-kata indah tentang cinta di dunia, mungkin yang harus tidak ia percayai justru kalimat di mana Naruto mencoba menjelaskan seberapa besar dia tidak menyukai Sara.
“Kuharap ... setelah ini kau mau membagi sedikit rahasiamu kepadaku.” Ujung hidung Hinata yang mancung terlihat memerah.
Naruto menaikkan alisnya setelah mendengar pernyataan itu, “...”
Saling membagi rahasia, terdengar hubungan ini ke depan tak hanya tentang seks, tetapi juga melengkapi kekosongan satu sama lain.
Dia tidak pernah menjanjikan hal seperti itu kepada gadis manapun. Komitmen tampak seperti gembok yang menyegel hasrat seseorang. Dia tidak suka hubungan yang mengurungnya seperti hewan peliharaan yang patuh.
Telunjuk kanan Naruto menyentuh bagian tengah dada Hinata.
Lalu dari bawah, matanya melirik ke atas kepada sepasang netra yang menatapnya dengan teduh.
“Naruto....”
Seketika Naruto menarik tangannya.
Suara tersebut datang dari Sara yang sepertinya mulai naik ke lantai dua.
Kepanikan melanda keduanya. Hinata bergegas keluar dari area balkon disusul Naruto dari belakang.
.
“Kalian?”
Untung saja mereka tiba lebih dulu. Apa yang dipikirkan Sara jika melihat mereka keluar bersama-sama dari balkon?
Saat Sara tiba di lantai atas, Hinata dan Naruto sudah berdiri dengan tenang di depan lukisan potret Sara yang anggun.
“....?”
Meski begitu, tatapan mata Sara menunjukkan pertanyaan yang harus segera dijawab.
“Aku tak menemukan jasnya.” Jelas Naruto singkat. Membuat Hinata ingin memukul kepalanya dengan keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Trap [M]
ФанфикKehidupan ini adalah petualangan. Pertemuannya dengan Hyuga Hinata sudah terencana. Dia menargetkan gadis itu sebab mengetahui rahasianya-tanpa tahu Hinata juga memburunya. Dua orang yang memiliki insting sebagai Alpha saling memasuki kehidupan sat...