Chapter 11

6K 384 35
                                    

Hinata menatap kesal Sasuke yang berjalan didepannya, setelah membuatnya kesulitan berjalan pria brengsek itu bahkan dengan tidak berperasaan meninggalkan Hinata yang berjalan dibelakang seperti orang kesakitan.

"Sungguh aku benar-benar ingin mencakar wajah jeleknya itu." Gerutu Hinata kesal

Gadis itu mempoutkan bibirnya berjalan dengan langkah tertatih-tatih menyusuri hutan lebat. Ia tidak tau kemana Sasuke membawanya sekarang karena Hinata tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal itu. Rasa sakit yang mendera bagian selatannya membuat Hinata kesulitan berpikir.

Lagipula apa yang Hinata takutkan sekarang, walaupun Sasuke adalah seorang mantan buronan kelas kakap yang sangat berbahaya dan mungkin bisa saja dengan mudah membunuhnya namun Hinata tau jika Sasuke tidak akan melakukan hal itu.

Mungkin alih-alih membunuhnya Sasuke akan lebih senang menyetubuhinya hingga tubuhnya dipenuhi dengan jejak sperma bajingan sialan itu atau lebih parahnya Hinata pingsan karena kehabisan tenaga.

Sungguh Sasuke itu adalah seorang maniak seks, pria itu bisa menggempurnya tanpa henti tanpa meresa lelah. Bahkan Hinata masih mengingat dengan jelas bagaimana liar dan panas kegiatan mereka semalam. Mereka bercinta seperti orang kesetanan dan Sasuke benar-benar memonopoli tubuhnya.

Walaupun Sasuke menepati perkataannya dengan tidak pernah menyeburkan benihnya didalam tapi tetap saja pria itu melakukannya berkali-kali. Sasuke hanya akan berhenti saat Hinata sudah berada diambang batasnya.

"Dasar perkutut mesum tidak tau diri, bajingan mesum sialan penjahat kelamin menyebalkan!" Lagi-lagi Hinata mengumpat dengan kasar

Akhir-akhir ini mulutnya semakin pintar mengumpat terlebih selama beberapa hari ini bergaul dengan Sasuke. Bahkan baru saja bertemu dengan pria itu Hinata sudah dibuat pintar mengumpat.

Hinata menendang kecil kerikil yang ada didepannya merasa begitu kesal, selangkangannya kembali terasa begitu ngilu. Seharusnya hari ini Hinata beristirahat dulu sebentar setelah melewati malam panas dengan Sasuke namun bajingan sialan itu malah dengan tidak berperasaan kembali mengajaknya berpergian satu jam setelah kegiatan panas mereka.

Benar-benar perkutut mesum tidak tau diri.

"Sungguh aku benar-benar ingin mencakar wajah menyebalkannya itu."

"Selain mesum dia adalah bajingan berdarah dingin." Gerutu Hinata meluapkan kekesalan yang tidak ada habisnya

"Aku masih bisa mendengarmu Hyuga."

Hinata terkejut saat mendengar suara berat seseorang yang begitu ia kenali berada dibelakang tubuhnya. Tidak perlu berbalik Hinata jelas tau siapa orang itu.

Hinata heran entah sejak kapan pria yang sejak tadi meninggalkannya malah dengan sekejap mata kini telah berdiri dibelakangnya dan menatapnya dengan tatapan dingin andalannya itu.

"Berhenti mengataiku Hyuga sebelum aku kembali menyetubuhimu disini."

Hinata yang mendengar itu menatap sebal Sasuke, bibirnya ia poutkan merasa kesal dengan ancaman Sasuke yang seenaknya "Kau memang pantas untuk kukatai."

Sasuke menyeringai menarik pinggang ramping Hinata membuat tubuh mungil itu kembali menempel pada tubuhnya. Manik berbeda warnanya menatap lekat-lekat bagaimana wajah cantik Hinata yang memerah karena marah dan terus melayangkan tatapan tajam kearahnya.

Sasuke tidak akan berbohong tapi gadis Hyuga bodoh ini terlihat semakin cantik saat sedang marah. Hinata memang cantik tapi saat marah kecantikannya itu berlipat ganda karena gadis Hyuga itu terlihat seperti kucing kecil yang meraung karena diganggu kesenangannya.

Passionate Nightmare ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang