tiga

20 3 0
                                    

   6 bulan kemudian.

   Selama 6 bulan bersekolah di Dream High, ke-6 orang yang bertemu secara kebetulan itu sudah menjadi sahabat. Mereka seperti tidak terpisahkan, kemana-mana bersama dan tak jarang menghabiskan waktu liburan bersama.
Tak ada yang aneh selama mereka bersekolah dan tinggal di asrama Dream High, hanya mereka masih sering mengeluh soal makanan.

Makanan akan normal di pagi dan siang hari, tapi setiap malam mereka selalu makan makanan yang di rebus tanpa di beri perasa apapun. Dan ke-6 sahabat itu pun selalu makan roti setiap malam. Roti-roti yang sengaja Justin minta kepada orangtuanya untuk di kirim dengan alasan dia selalu lapar di tengah malam.

" sedang apa kalian disini? " tanya seseorang saat ke-6 sahabat itu sedang duduk di ruangan pojok perpustakaan.

" kami sedang mencari bahan untuk tugas kami kak " jawab Haedar.

" kalian tidak lihat ini jam berapa? Ini sudah hampir jam malam dan kalian belum ke kamar kalian " ucap orang tersebut.

" begini ya kak Marcelo, kita ini selesai kelas saja sudah jam 7 malam, lalu lanjut makan malam, dan baru sempat untuk kesini,dan tugas kami di kumpulkan besok " ucap Reno, dia sudah kesal sejak tadi. Gurunya memberikan tugas yang tidak bisa mereka temukan di pelajaran yang mereka pelajari, sedangkan hanya memberi waktu kurang dari 24 jam untuk mengerjakannya.

" mata pelajaran siapa?" tanya orang itu yang tak lain Marcelo anak pemilik sekolah.

" Mister Stev " jawab Justin.

" tunggu lah disini sebentar " setelah mengatakan itu Marcelo berlalu begitu saja.

" dasar aneh " cibir Jonathan.

" jadi kita menunggu?" tanya Charlie. Dan di balas anggukan oleh 4 sahabatnya.

  Jangan tanya soal Jason, sedari tadi dia hanya diam melihat ke arah buku yang dia pegang.

10 menit kemudian.

  " ini catatanku, kalian bisa pakai ini. Materi Mister Stev sangat sulit di cari di perpustakaan ini. Kalian tidak perlu khawatir sebab ini tidak pernah aku pakai dalam tugas Mister stev." jelas Marcelo sambil memberikan buku catatan yang lumayan tebal.

" kakak tidak sedang menjebak kami kan?" tanya Haedar.

" sama sekali tidak. Ini sudah kebiasaanku untuk membuat 2 salinan setiap ada tugas. Jadi lebih baik berhenti berfikir aneh-aneh dan segeralah ambil buku ini, waktu kalian tidak banyak. 10 menit dari sekarang jam malam akan berlaku " tutur Marcelo.

" baiklah kami ambil, terimakasih kak. Lain kali kami akan membalas kebaikan kakak " ucap Justin sambil mengambil buku yang sejak tadi di sodorkan oleh Marcelo.

" kerjakan di salah satu kamar milik kalian dan bermalam lah bersama " saran Marcelo.

" baiklah kami permisi kak " ucap Charlie mewakilkan.

  Mereka pun pergi ke kamar Charlie dan Jason. Sebab kamar mereka yang lebih dekat dengan perpustakaan.

****

Hampir 3 jam keenam sahabat itu mengerjakan tugas mereka , namun tak kunjung menemukan titik terang akan selesainya tugas yang menyiksa itu.

" ahh, aku seperti kerja rodi saja jika seperti ini " keluh Haedar sambil mengulingkan tubuhnya ke samping. Mereka mengerjakan tugas di lantai dengan beralaskan karpet bulu tebal .

" Mister Stev selalu memberi tugas yang banyak. Apa dia punya dendam saat masih remaja dulu " keluh Charlie juga.

" dia hanya senang melihat muridnya menderita. Itu seperti kepuasan untuknya " ujar Jason.

" dari mana kau tau?" Tanya Reno.

" hanya menebak " jawab Jason.

" tapi , aku masih merasa aneh dengan sikap kak Marcelo. Dia tiba-tiba baik pada kita, padahal sebelumnya Haedar dan Jonathan kan pernah dia hukum cuma karena telat 1 menit di jam makan malam " tutur Justin.

" tapi bisa saja dia hanya sedang malas menghukum kita " ujar Reno.

" mungkin saja kita akan akrab dengannya untuk kedepan nanti " ucap Jason.

" apa ini tebakan mu lagi " cibir Jonathan.

" kita tidak ada yang tau " balas Jason.

" sudahlah, lebih baik ayo kita kerjakan lagi.ini sudah hampir tengah malam . Dan mata pelajaran Mister Stev itu yang pertama " ucap Charlie mengingatkan.

Akhirnya mereka berenam kembali mengerjakan tugas mereka hingga pukul 2 dini hari.

  Pukul 3 Charlie terbangun sebab merasa tegorokannya kering.
Dia melihat sekeliling teman-teman nya sedang tertidur. Haedar dan Jonathan tidur di karpet bulu, Justin dan Reno tidur di kasur milik Jason, sementara Jason sedang berdiri menghadap ke jendela dan menatap gelap nya malam.

" kamu tidak tidur lagi,Jas?" Tanya Charlie.

" kenapa kamu selalu terbangun di jam seperti ini?" Bukan jawaban justri Charlie mendapatkan pertanyaan balik dari Jason.

" entahlah, sebelum tinggal di asrama ini aku tak pernah terbangun jam segini, dan hei kau itu kebiasaan jika di tanya tidak pernah jawab dengan benar " ucap Charlie.

" aku hanya mengawasi keadaan di luar " jawab Jason akhirnya.

" apa nya yang di awasi, sekolah kita mempunyai keamanan tingkat tinggi dan juga penjaga terlatih di setiap sudutnya " ujar Charlie, dia selalu aneh dengan temannya yang satu ini. Setiap dia terbangun selalu mendapati Jason yang tak tidur dan hanya menatap keluar jendela. Jika pagi hari dia selalu melihat Jason sudah rapih dengan seragam sekolahnya.Charlie merasa binggung , apa temannya ini tidak tidur dan berjaga sepanjang malam ?

" kau tidak mengerti " ucap Jason kemudian .

" ya terserah lah, aku akan lanjut tidur kalau begitu . Kamu jangan lupa untuk tidur " ucap Charlie setelah minum air dari gelas yang selalu dia simpan di nakas samping tempat tidurnya .

Jason tak merespon lagi ucapan Charlie . Tapi dia sempat melihat Charlie yang sudah mulai tertidur kembali, mata nya mengedar pada teman-temannya yang sedang menginap di kamarnya dan Charlie.

" aku tau kau terjaga " ucapnya tanpa menatap orang tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DREAM PUZZLE (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang