Arkhan's Palace Main Door

46 1 0
                                    

Gw masuk ke Arkhan's Palace dengan perasaan campur aduk, penasaran, kesal, dan bingung.
Dari kemarin memang gw sesumbar mau marahin si supir selebor ini ke Mer, tp sampai disini gw bingung.
"Mau ngomong apa gw nanti kalo ketemu si supir selebor? Marah? Aduh ga elegant banget masa gw marah2, atau langsung minta ganti rugi? Arrrhggh entahlah yg penting gw ketemu dulu sama si Arkhan the annoying ini"
Pikirku sambil menyusuri lobby Arkhan's palace ini.

Tiba2 ada suara memanggil gw dari belakang.
"Abby"
Gw langsung berbalik untuk memastikan siapa yg kenal gw di tempat yg engga gw kenal ini.
"Bagaimana keadaan tangan km?"
Ternyata Richard si dokter ganteng yg menangani gw setelah kejadian itu.
"Eh dok, ko bisa disini? Lagi ngapain?.., what?! Kenapa gw tanya lg ngapain?"
Sambungku dalam hati.
"Kamu sendiri ngapain disini? Ada bisnis? Kalo aku, aku ada janji sama Arkhan, dia teman satu kampus dulu waktu di Harvard"
Katanya ke gw, dan gw mulai mikir,
Okay what's wrong with hot guys and harvard?!.
"Arkhan? kamu temennya Arkhan? Arkhan Mahatei Rodrigues? Aku juga mau ketemu dia sekarang!"
Balas gw dengan semangat.
"Oh kamu mau ketemu dia juga? Baguslah kita bareng aja"
Ajak Richard ke gw.
"Hahaha okelah kapan lagi gw jalan sama cowo se charming Richard"
Oceh gw dalam hati.
"Oke boleh dok"
Kata gw sok lembut yg jatohnya bikin geli gw sendiri.
"Oiya We haven't introduce ourself officially, Hai aku Richard Antoine Soedira, kamu boleh panggil aku Richard, kalo kamu?"
"Blair Abbygail Syarief, you can call me Blair, Abby or Bbey, but please don't speak too formal with me, mulai sekarang kita pake lu gw aja ya"
Kata gw panjang lebar.
"Okay then I'll call you Abby"
"Abby jarang banget orang panggil gw Abby, tp buat Richard gw buat pengecualian"
Dalam hati gw.

"Pagi Tuan Richard, Tuan Arkhan sudah menunggu diruangannya"
Kata salah seorang karyawan.
"Oke, Abby yuk"
Ajaknya ke gw.
"Kamu eh lu yakin kita mau barengan? Gw nanti aja deh abis lu"
Kata gw ke Richard.
"Gpp kita bareng aja ayo"

Gw dan Richard memasuki ruangan yg cukup besar untuk ukuran kantor yg dipakai hanya buat satu orang.
Ruangan bernuansa biru tua dengan kombinasi ukiran2 kayu.
Diujung ruangan itu terduduk si sopir selebor Arkhan Mahatei Rodrigues.
Gw terdiam, memikirkan apa yg akan gw sampaikan, apa yg bakal gw bilang ke dia.

The Art in My Heart ❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang