Sepasang mata dengan warna biru gelap itu Menatapnya tajam, memberikan tatapan merendahkan dan jijik. Tangannya yang besar mendorong tubuh kecil itu dengan kasar hingga membentur dinding. Nafasnya memburu, matanya berkilat kesal.
"You playing with fire, little one"
Mata biru gelapnya menatap mata hazel itu dengan penuh kebencian, dia melangkah mendekat menarik pergelangan tangan itu dengan kasar, lengannya melingkari pinggang ramping itu, mencekramnya dengan kuat, membuat sang gadis merintih sakit.
"Lepasin! lo nyakitin gue"
Mata hazelnya berkaca-kaca, bibir merah mudanya bergetar, dia berusaha keras untuk menahan air matanya, mencoba untuk tidak menangis saat tangan besar itu beremas pahanya, melakukan pelecehan padanya.
"Kenapa? Bukannya ini yang lo mau?"
Kalingga memiringkan kepalanya, mata biru gelapnya melirik bibir merah muda yang sangat ingin dia nodai itu. Tangannya terulur untuk menyentuh bibir itu, Dia ingin menyakitinya, dia ingin membuatnya menangis, menderita dan hancur. Mungkin dengan begitu perasaan aneh yang dia rasakan ini akan ikut hilang.
"Gak, gini sialan"Suaranya bergetar, pertahanannya hancur, air matanya mengalir membasahi pipinya, dia berusaha untuk mendorong Kalingga menjauh, tapi percuma perbedaan massa tubuh keduanya sangat jauh.
Kalingga menyeringai, merasa puas saat melihat air mata Fioren. Dia mengapit dagu Fioren dengan jari telunjuk dan ibu jarinya, membungkukkan tubuhnya hingga sejajar dengan tinggi gadis itu. Nafas panasnya menerpa pipi mulus itu, mengirimkan getaran hingga ke punggungnya, membuat Fioren merinding.
"Tell me, How many men have fucked you?"
Salah satu sudut bibirnya tertarik, dia menjilat air mata yang turun membasahi pipi gadis itu.
Salam cinta♡
Whitney Yvonne
KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed Tears
Teen FictionDi dalam kehidupan ini selalu terdapat dua pilihan, Tapi ketika kedua pilihan itu terasa sulit mampukah kau memilih salah satunya? "Jadi milikku atau ku buat sengsara hidupmu?" -Asher Grayson "Pilihannya hanya ada dua, mati perlahan atau kehilangan...