" Dasar penkhianat!!!!"
" Penyihir terkutuk"
" Bunuh pengkhianat itu!!!"
Teriakan-teriakan penuh kebencian itu terus terdengar di alun- alun ibukota. Semua orang menatap penuh benci pada wanita berambut pirang kusam yang tangannya di rantai. Tubuh ringkih wanita itu berlutut dihadapan guiltion yang siap mencabut nyawanya.
Lyvette amy zelevanya, sang penyihir hitam tertuduh sebagai pengkhianat.
" ini...tidak adil..."
Itulah yang terus Lyvette gumam-kan sejak ia di tangkap di laboratoriumnya. Ia seorang bangsawan terhormat, sekaligus penyihir hitam menara penyihir yang agung...bagaimana ia bisa dituduh pengkhianat setelah semua pengorbanan yang ia dan keluarganya berikan pada kekaisaran?
Dan...mengapa...ia dipisahkan dari keluarganya? Mengapa ia harus mati hari ini?...padahal...sebentar lagi Diego sang adik kebanggaan keluarganya itu akan kembali dari perang Timur dan akan diangkat menjadi Grand duke muda keluarga Zelevanya. Mengapa orang tuanya di asingkan ke daerah bersalju?...seharusnya mereka ada ditempat yang membuat mereka nyaman dimasa tua mereka.
" kau nampak menyedihkan Ly...iyakan Erkas?" ucap seorang wanita anggun berambut hitam dengan mata hijau cerah yang..sekarang berdiri dihadapannya.
Wanita itu tidak sendiri, di sampingnya berdiri pria tampan rupawan sekelas putra mahkota kekaisaran. Keduanya sama. Menatap dirinya begitu rendah dan menyedihkan padahal sebelum ini....mereka tidak ada bedanya dari tumpukan debu di vas bunga. Dirinyalah yang membuat kedua orang itu di posisi tertinggi seperti saat ini.
Remia odennitea. Wanita yang merebut posisinya.
Remia yang dulunya hanya seorang anak bangsawan kelas count bisa memasuki dunia sosial hanya dengan menjadi sahabat seorang putri pertama keluarga Grand duke Zelevanya yaitu dirinya. Remia menggunakan kesempatan ketika dirinya sibuk di menara sihir dengan menyebar gosip buruk tentang keluarganya. Seorang wanita parasit tidak tahu malu.
Putra mahkota kekaisaran Froqdiumenia, Erkas froqdium dy.
Sahabat yang ambisius dan pengecut...lyvette tidak tahu bagaimana ia bisa bersahabat dengan lelaki yang hanya bisa menerbangkan buah apel dengan sihirnya...bagaiamana juga ia sampai menyingkirkan pangeran ke 2 ke medan perang agar Erkas dapat menjadi putra mahkota?...mengapa dirinya di kelilingi orang-orang penuh dengan kebodohan dan munafik...ini tidak adil!
" bagaimana bisa kau berbuat seperti ini Erkas? Sebentar lagi Diego akan kembali, siapa yang akan menyaksikan dirinya menjadi Duke jika aku mati?" tanya Lyvette dingin.
Erkas tersenyum tipis.
" tentu saja aku dan Remia yang akan menyaksikannya. Diego yang terpuruk dengan kematian kakak tersayangnya akan menjadi tangan kananku yang merupakan sahabat baik dari kakaknya...lagi pula Remia akan menggantikan posisimu sebagai putri mahkota dan bayangan duke Zelevanya"
Lyvette terdiam. Itu..tidak mungkin...
Remia tertawa puas menyaksikan wajah kaget Lyvette. "hahaha...ini semua kesalahanmu Ly...kau yang memiliki segalanya tapi menolaknya..beruntung aku berhasil merebut hari Erkas dari wanita menyedihkan sepertimu"
" pergilah ke neraka kalian berdua!" sahut Lyvette penuh amarah.
PLAKK...
Erkas menampar pipi Lyvette dengan keras, tanpa rasa kasihan menjambak rambut wanita yang pernah ia cintai itu..mata violet gelap milik ly beradu dengan mata biru laut milik Erkas..
" sama seperti Abel...kau tidak lebih hanya alat yang tidak berguna..." bisiknya.
Erkas menatap dingin ksatria yang menahan rantai Lyvette. " laksanakan hukumannya!!!"
Tubuh Lyvette di bawa ke Guiltion untuk di eksekusi.
Remia dam Eskar menyaksikan kematian tragis Lyvette dari posisi tertinggi, Remia melirik tunangannya itu. " kau yakin anak itu tidak akan kembali saat menerima kabar pengkhianatan Lyvette?"
" Jangan khawatir Remia...aku tahu Diego seperti apa karena aku sahabat kecil kakaknya...satu-satunya orang yang bisa ia percaya selain Lyvette adalah diriku dan...dirimu" ujar Erkas tersenyum lembut pada wanita di sampingnya.
"Lalu bagaimana dengan Abel?"
Ekspresi Erkas berubah saat mendengar mana lelaki terkutuk itu disebut, pangeran ke-2 sekaligus pesaing terberat dalam perebutan takhta putra mahkota, Abelius froqdium dy
Erkas bersyukur lelaki menyebalkan seperti Abel berhasi terseret perang karena bantuan Lyvette...jika ingin tahu, Abel dan Lyvette adalah dua orang yang paling Erkas benci.
Abel yang lahir dari rahim Ratu Debora, istri kesayangan ayahnya sedangkan ia lahir dari rahim Permaisuri Eila yang tidak dicintai ayahnya..ia benci bagaimana Abel begitu menarik pesona semua orang dengan hanya berlaku dingin..hanya karena Abel memiliki mata emas seperti kaisar pertama dan rambut hitam mengkilat seperti ayahnya Abel mendapatkan apa yang ia inginkan...iri hati itu sudah tertanam sejak kecil ia benci melihat Abel menolak posisi putra mahkota...
Sementara Lyvette...dia gadis paling dihormati di dunia sosial. Tidak ada yang cacat darinya dia sosok sempurna sebagai putri mahkota bahkan Lyvette lh yang menjadi bayangan untuk sang Grand duke di masa depan atau secara instan...siapapun yang memilki Lyvette maka keluarga bangsawan terbesar itu akan tunduk padanya...dan ayahnya ingin Abel bertunangan dengan Lyvette.
Erkas segera menemui Lyvette dan menjalin pertemanan dengan gadis itu. Membuat Lyvette seakan ada di pihak dirinya,menyingkirkan Abel adalah hadiah paling besar Lyvette untuk Erkas, dan tentu saja Erkas terpesona dengan rambut pirang dan mata violet cerah milik gadis itu...Erkas mencintai Lyvette namun...gadis itu menolaknya dihadapan semua orang. Dihadapan ayahnya, ratu , grand duke...dan di hadapan Abel...
Alasan itulah yang membuat Erkas merencanakan pengkhianatan Lyvette. Bersama Remia...gadis yang mencintai dirinya sekaligus pengganti Lyvette di dunia sosial...kehancuran Abel dan kematian Lyvette adalah tujuannya.
Lyvette memejamkan matanya...mungkin ini adalah akhir hidupnya namun...ia bersumpah pada spirit Lucifer...dendam tidak adil miliknya akan terus hidup...
Lyvette teringat dengan wajah Diego...wanita itu menitikkan air matanya
" Maafkan aku Diego "
DRAP....
DRAP....
" KAKAK!...."
SRINGG...
BRUGK...
Diego menatap nanar jasad sang kakak yang bermandikan darah...sementara lelaki dibelakangnya menatap tak percaya..bahwa Lyvette telah tewas.
" LYVETTE AMY ZELEVANYA TELAH DI EKSEKUSI SEBAGAI PENGKHIANAT!!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The villainess behind gory crown
Science FictionSaat semua kebaikan dibalas pengkhianatan, semua orang akan menjadi penjahat dan seorang gadis yang hidup untuk keluarganya malah dihancurkan maka balas dendam adalah jalan yang akan ia tempuh.. Tunangannya.. sahabatnya dan para pengikutnya berkhia...