Semua socializer mengetahui bahwa pernikahan Joshua Leonard Suhansa dengan Isabella Annie Tamadjaja merupakan salah satu pernikahan yang dinantikan pada tahun ini. Bagaimana tidak, seorang Joshua merupakan salah satu the hottest bachelor dan Annie, definitely the IT GIRL.
Desas-desus pernikahan mereka tentunya sudah terdengar dan masuk ke akun-akun gosip yang sangat 'peduli' dengan kehidupan mereka. Well, walaupun mereka sebetulnya tidak mau, tapi keduanya mencoba untuk cuek.
Gereja yang indah nan megah itu dipenuhi oleh bunga mawar putih yang melambangkan kesucian dan keabadian. Sesuai dengan keinginan pengantin, pemberkatan pernikahan tersebut hanya dapat dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat.
Astrid dengan cantik hadir dengan gaun organza berwarna biru, menyita perhatian semua orang yang hadir. Adik perempuan mempelai laki-laki tersebut tentunya juga mencuri perhatian salah satu laki-laki yang duduk di dalam gereja tersebut.
Oh tentu saja, laki-laki itu hanya memandangnya dari jauh saja. Belum saatnya untuk menyapa gadis tersebut. Ia hanya mencuri-curi pandang selama ia bisa hingga acaranya dimulai.
"I, Joshua Leonard Suhansa, take you, Isabella Annie Tamadjaja, to be my wife. I promise to be true to you in good times and in bad, in sickness and in health. I will love you and honor you all the days of my life."
"I, Isabella Annie Tamadjaja, take you, Joshua Leonard Suhansa, to be my husband. I promise to be true to you in good times and in bad, in sickness and in health. I will love you and honor you all the days of my life."
"Now I pronounce you as husband & wife. You may kiss the bride,"
Semua hadirin bertepuk tangan tanda sukacita menyambut pasangan baru tersebut. Semua orang mengucapkan selamat kepada kedua mempelai tersebut. Joshua dan Annie menjadi pemeran utamanya hari ini.
Namun tidak dengan Nathan, pria itu mencari pemeran utama miliknya. Ia mencoba untuk melihat ke segala arah, mencari sosok tersebut.
Ia menemukan perempuan tersebut berada di pojok belakang gereja, sedang menyalakan lilin-lilin. Nathan ragu untuk menyapanya hingga Astrid berbalik melihatnya.
"Hey," panggil Astrid.
Nathan melambaikan tangannya.
"Fancy seeing you here," ucap Astrid tersenyum.
Nathan tersenyum. "Fancy seeing you too. Apa kabar?"
Astrid tersenyum. "Baik, lo?"
"Baik juga,"
Keduanya tertawa.
"Gue kayaknya dicariin, deh. You're coming to the party, right?"
"Yes, tapi.."
"Alright, see you there! Gue duluan ya!"
Astrid berlari kecil meninggalkan Nathan yang tersenyum.
–
Ballroom di Four Seasons Jakarta pada malam hari itu sudah berisikan sekitar 500 orang.
Acara resepsi makan malam ini untuk merayakan bersatunya keluarga Suhansa dan Tamadjaja dalam ikatan pernikahan Joshua dan Annie.
Saat ini Jonathan Juanda sedang mengandeng lengan ibundanya disebelah tangan kirinya menuju salah satu ballroom di hotel itu. Ayahnya bersama dengan Giannina — bungsu keluarga Juanda — sudah berjalan terlebih dahulu di depan.
Keluarga Juanda cukup dekat dengan kedua keluarga tersebut. Sulung keluarga Juanda, Jefferson Edward Juanda merupakan teman dari Joshua dan juga Annie. Sedangkan Jonathan sendiri merupakan teman masa kecil dari Peter Tamadjaja.
Dekorasi putih nan cantik menerangi ruangan tersebut. Nathan segera mengambil kursinya dan duduk sesuai dengan tempat yang telah disediakan.
Saat acara tersebut di mulai, matanya tak bisa terlepas saat sosok wanita masuk ke dalam ruangan yang mengikuti orang tua dari Joshua.
Berjalan sendirian dalam balutan gaun metallic berwarna biru muda dan rambut di gerai, membuat banyak orang berbisik-bisik memuji kecantikan dari putri satu-satunya keluarga Suhansa.
Katarina Astrid Suhansa. Wanita tersebut hampir menjadi incaran para ibu-ibu sebagai calon mantu idaman mereka. Berparas cantik, tinggi layaknya Puteri Indonesia, berwawasan luas, dan sudah merancang bisnis selama masa kuliah ia di Inggris menjadi alasan mengapa Astrid 'direbutkan' oleh mereka.
Bisikan-bisikan mengenai Astrid tidak mampu untuk menganggu Nathan untuk berhenti memandangi Astrid kalau saja Gianinna tidak menepuk pundak kakak laki-lakinya.
Bisa Nathan katakan bahwa Astrid tampak sangat cantik dan sedikit berbeda saat pertama kali mereka bertemu di pagi hari tadi.
Kedua keluarga Suhansa dan Tamdjaja berkeliling untuk menyapa para tamu yang hadir serta menyampaikan rasa terima kasih mereka.
Ansel, anak tengah keluarga Suhansa merupakan keluarga mempelai yang pertama menyapa keluarga Juanda.
"Congratulations for the new family member," ucap Liliana sambil tersenyum.
"Om Richard and Tante Liliana, thank you so much for coming," ucap Ansel sambil menjabat tangan Richard dan Liliana secara bergantian.
"Nath & G! Thank you for coming!" ucap Ansel sambil tertawa.
Nathan & Giannina hanya tertawa menanggapi Ansel.
"I haven't heard a thing from you since you're back bro!"
"Lu aja kali Sel yang sibuk," balas Nathan sambil keduanya tertawa.
"Next time boleh lah kita keluar. Gue suka liat lu ngumpulnya bareng Peter, ya?"
Nathan mengangguk.
"Let's plan another meet up yah! Thank you so much once again! Enjoy the party!" ujar Ansel sambil meninggalkan mereka berdua.
Saat Nathan ingin menyantap makanan dihadapannya, Giannina izin pergi keluar sebentar dari ruangan tersebut. Dan Nathan juga mendengar suara tak asing yang menyapa ibunya.
"Hai, Om Richard and Tante Liliana. Long time no see,"
Nathan melihat kearah suara tersebut dan mendapati bahwa wanita yang ia perhatikan sedang berbincang dengan kedua orang tuanya.
"Hi, Astrid sayang. Sudah lama sekali tante tidak lihat Astrid. You look so gorgeous tonight! I love the dress, it's so pretty," ucap Liliana
Astrid senyum tersipu merespon perkataan Liliana.
"Thank you so much, tante. You too, tante. Misty grey looks perfect on you," ujar Astrid sambil tersenyum.
Kedua orang tua Astrid pun datang menyapa keluarga Juanda sehingga posisi Astrid agak tersingkir sedikit.
"Hey, i met you again,"
Nathan tertawa.
"Thank you for coming. Glad seeing you again," lanjut Astrid sambil tertawa juga dan mengulurkan tangannya.
Nathan membalas jabatan tangan tersebut tanpa mengucapkan sepatah kata.
"Anyway, you look so cool in that tuxedo,"
"Well thank you, Astrid. You also look gorgeous in your blue dress,"
Astrid tertawa. "Gue tinggal dulu yah, still on duty, nih. See you around," ucap Astrid tersenyum dan meninggalkan Nathan.
"Kenapa? Kaget yah lu?" Peter menepuk pundak Nathan dari belakang.
"Naksir?" tanya Peter.
"Gorgeous isn't she?" tanya Peter sekali lagi.
Nathan mengangguk.
Peter tertawa.
"Good luck deh, kakak-kakaknya galak dikit,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Involved in [Jeno x Karina]
Fanfictiona bluesy story (wattpad version of @youandthestar au on twitter) life is full of surprise, isn't it? [Karina & Jeno fanfiction story]