Part 1

730 18 5
                                    

"Ndut, sini!" Panggil sang kakak kepada adiknya.

si adik yang bernama Zahra menyahut, segera ia menghampiri Ilham yang berdiri di depan pintu kamarnya.
"Ada apa mas?" tanya Zahra saat tiba.

"Tolong bawa ini ke belakang." sesaat Ilham masuk kedalam kamar. kemudian ia kembali lagi dengan membawa pakaian kotor yang ia berikan kepada Zahra.

"Tolong cuciin ya Ndut!" kata Ilham sambil mencubit pipi Zahra yang tembem.

"Gak mau mas, Zahra capek abis nyapu sama ngepel!" Tolak Zahra. ia tak mau mengerjakan pekerjaan tambahan. mentang-mentang ia anak bontot, lalu seenaknya disuruh-suruh.

"kamu ini, baru nyapu sama ngepel aja ngeluh. gimana nanti kalo udah nikah. mana ada laki-laki yang mau nikah sama cewek gendut pemales kayak kamu." ucap Ilham kesal.

"Mas Ilham tenang aja! urusan jodoh itu biar Allah yang ngatur. dan semalas-malasnya aku. lebih malas lagi mas Ilham. nyuci baju 5 biji aja nyuruh adiknya." Balas Zahra meledek.

Ilham yang kesal, lantas melampiaskannya dengan kembali mencubit pipi Zahra. kini cubitannya lebih keras hingga membuat Zahra berteriak.

"Aduh.. duh duh.. sakit..."

"Mas Ilham, ampun mas!"
pinta Zahra memohon.

"Mas akan lepasin, tapi kamu musti janji harus nurut!" kata Ilham memberi pilihan.

Zahra yang tak sanggup menahan rasa sakit, akhirnya mengangguk setuju.

"Nah gitu dong. sekarang buruan cuci!" suruh Ilham.

Sesaat, Zahra diam. dan selang sepersekian detik, ia melemparkan pakaian kotor sang kakak tepat dimukanya.
"Gak mau!" Zahra pun kabur dari hadapan Ilham.

Sementara Ilham yang geram dengan sikap adiknya mengejar. mereka berdua saling kejar-kejaran hingga sesuatu yang tak terduga pun terjadi.

Saat berhasil menangkap Zahra, Kaki Ilham tersandung dan membuatnya jatuh menimpa Zahra.
Kepala mereka saling berbenturan hingga membuat keduanya pingsan ditempat.

****

Samar-samar, Ilham seperti mendengar suara wanita yang tengah menyuruhnya untuk bangun.
ia sangat hafal dengan suara ini, menurut sepengetahuannya, suara ini tak lain adalah ibunya.
sekian lama mendengar, ada sesuatu yang aneh dengan kata yang diucapkan oleh sang Ibu. mengapa Ibunya menyebut "Nok"?
biasanya sebutan itu biasa ia dengar saat ibunya memanggil adiknya, Zahra.

Untuk lebih meyakinkannya, Ilham pun coba membuka mata. dan memang benar, yang ada dihadapannya itu memang ibunya yang terlihat khawatir.

"Alhamdulillah, kamu sudah sadar." Sang ibu yang berucap syukur lalu memeluknya.

"Bu, adek kan udah siuman. kalo gitu aku mau nengok mas Ilham dulu." Pamit Rizki yang merupakan Anak kedua dikeluarga ini.

Sontak Ilham heran dengan ucapan Rizki. apa dia buta, bukankah dirinya ada disini.
Belum sempat ia mengatakan itu kepada adiknya. Ilham merasa ada sesuatu yang janggal pada dirinya.
Apa ini?
mengapa sensasi tubuhnya tak seperti biasanya.

"Nok! kamu kenapa?" tanya sang Ibu khawatir. "Apa masih ada yang terasa sakit?"

"Ibu Ngomong apa sih? kok Sinok?" sontak Ilham reflek, menutup mulut karena kaget setelah mendengar suaranya.

Ilham pun panik, mengapa suaranya bisa berubah. tak cuma itu, Ilham mulai meraba tubuhnya. memastikan apakah memang ada yang salah pada dirinya.

perlahan, Ilham mulai menyadarinya.

"Ini gak mungkin!"

"apa yang terjadi padaku,
loh kenapa aku pake gamis."

"ini kan kerudung."
tangan Ilham merababagian kepala.

Masih belum cukup, Ilham pun turun dari ranjang. menghampiri cermin yang berada dikamar.
Ia pun syokk saat mendapati bayangan dicermin bukanlah dirinya.
"Loh, kok aku jadi Zahra??"

Ilham memejamkan mata, mencoba untuk tenang. mengatur pernafasannya dan berharap kejadian ini hanya mimpi.
Dan setelah pikiran dan hatinya mulai tenang. perlahan ia membuka kembali matanya lebar-lebar.

Namun sayang, saat kembali melihat bayangannya di cermin.
Wujudnya tak berubah.
Ia masih mengenali wujud itu sebagai adiknya.

Ilham merasa frustasi. ia sudah tak tahu lagi caranya menemukan jalan keluar dari kejadian ini. ini sungguh sial, mengapa ia bisa menempati tubuh Zahra. Dan mungkinkah saat ini Zahra berada ditubuhnya?

Untuk lebih pastinya, Ilham pun segera keluar untuk mencari tubuh aslinya.










Bertukar Dengan si GendutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang