MC - 06

4.6K 343 32
                                    

—Izin.

Mangga, mangga apa yang bikin orang geleng-geleng?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mangga, mangga apa yang bikin orang geleng-geleng?

Mangga-takan bahwa aku suka cowo fiksi.

Bulan pertama sudah terlewati dengan baik oleh Hala. Hubungannya dengan Abidzar berjalan semulus jalan tol.

Kini perempuan yang masih gadis itu tengah nongkrong di belakang ndalem Kyai Syakir, seperti biasa, nongkrong di atas pohon.

Lebih tepatnya lagi, duduk di cabang pohon. Tentu kehadirannya disana tanpa sepengetahuan siapapun, terutama sang suami yang baru kemarin pulang ke Surabaya.

Abidzar sedang sibuk-sibuknya sebelum sidang.

Hala dan Adel, keduanya asik bergelantungan di atas pohon mangga yang banyak cabang produksi nya. Buah itu sendiri sudah banyak yang tandas, karena beberapa hari lalu sudah di panen.

Palingan tersisa bocil-bocil mangga yang masih muda, dan bayi mangga prematur.

"Ning, malam Jum'at jangan lupa sunah rosul." Tutur Adel, mengedipkan sebelah matanya genit.

"Iya nanti habis Maghrib kaya biasa," ujar Hala, Adel seketika bersorak gembira.

"Asikk, bakal dapet ponakan baru nihh." Serunya, Hala kontan menoleh dengan mulut yang masih asik mengunyah mangga hasil petikannya.

"Siapa yang hamil? Kakak kamu bukannya baru lahiran bulan kemarin, yah?"

Detik itu juga, Adel mendatarkan wajahnya.

Ia melempar biji mangga yang sudah dia gerogiti kebawah, tidak perduli jika nanti di bawahnya ada seseorang yang kebetulan lewat.

Salahnya sih, lewat situ.

"Ah! Jangan pura-pura nggak tau deh, Ning."

"Lho, aku kan memang tau. Kamu sendiri yang bilang kakak kamu lahiran waktu itu." Hala membela diri, tangannya meraih bayi mangga yang sudah medok.

Kalau kata Hala sih, namanya mangga prematur. Sudah matang tapi masih kecil.

Puk!

"Maksud aku itu, ponakan dari kamu, Ning Halaaa!"

Hala mengusap keningnya yang terkena timpukan kulit mangga dari Adel, masalahnya gadis itu melempar kulit bekas gigitannya.

"Ih jorok!"

"Maaf, sengaja......" cengir Adel.

"HM! Jangan harap dapet ponakan dari aku, orang itu itu aja belum, gimana mau jadi."

Muhasabah Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang