10. Kejujuran

41 10 54
                                        

Shierra mulai gemetar. Wanita itu kembali menangis. "A-aku ... hiks."

"Apa ini berhubungan sama orang yang teror kamu saat itu?" tanya Hoseok.

Shierra tak menjawab. Wanita itu hanya menganggukkan kepalanya. "Aku salah, a-aku yang bikin Jimin terluka, hiks."

Gyera menggenggam tangan Shierra erat kemudian merangkulnya kembali. "Lo nggak perlu nyalahin diri lo, Ra. Udah cukup, kalo lo nggak kuat buat cerita jangan cerita lagi," ucapnya.

"Aku takut Gyera ... hiks, aku takut Ji-jimin marah. Ak-aku ta-takut dia tau," ucap Shierra lirih.

"Sayang." Sebuah tangan meraih tangan Shierra dan menggenggamnya. Shierra tersentak. Gadis itu beralih melihat Jimin yang membuka matanya.

"Jimin? Lo udah sadar?" Taehyung menghampirinya. Lalu ia membantu Jimin untuk duduk.

"Syukurlah, lo udah bangun," ucap Hoseok ikut senang.

Jimin tak merespons kedua sahabatnya. Ia terus melihat ke arah istrinya dengan tatapan mata seolah bertanya. "Jujur sama aku sayang," ucapnya serak.

Shierra semakin menangis. Wanita itu meluapkan semuanya. Tangisannya ia keluarkan sejadi-jadinya.

"Sa-sayang ... maaf ...." Shierra menangis terbata-bata.

Jimin menghela napas. Laki-laki itu menarik istrinya ke dalam pelukannya. "Nggak papa sayang," ucapnya lirih.

"Jangan tinggalin aku," lirih Shierra.

Jimin menggeleng. "Nggak mungkin sayang."

Hoseok menatap ke arah Taehyung dan Gyera bergantian. Mereka akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan. Membiarkan keduanya saling bicara.

Taehyung membuka pintu kamar dan terkejutnya ia melihat Jungkook yang mengerang sembari mengusap dahinya akibat terbentur pintu.

"Lah? Elu ngapain di depan pintu?" tanya Taehyung heran.

"Gue baru aja sampe! Eh elu malah tiba-tiba buka pintunya kan gue kaget!" kesal Jungkook lalu ia menunjukkan sebungkus minuman di tas plastik yang ia bawa. "Nih! Gue udah beli. Minggir!"

Hoseok menahan Jungkook masuk. "Jangan masuk dulu, Shierra sama Jimin lagi ngobrol."

"Bang Jimin udah siuman?" tanya Jungkook dengan tatapan lega.

"Ya iyalah, yuk mending kita kasih space. Btw gue laper, makan, yuk!" ajak Gyera.

"Boleh lah. Kebetulan gue juga laper," ucap Hoseok.

"Lah! Terus ini minuman kak Shierra gimana?" tanya Jungkook sembari menunjukkan sebungkus minuman di tangannya.

"Udah, itu ntar aja. Jangan ganggu pasutri lagi ngobrol!" Taehyung merangkul Jungkook pergi dari sana.

🌜🌜🌜

Jimin mengusap kepala Shierra lembut. Menciuminya. Laki-laki itu tersenyum tipis. "Udah jangan nangis lagi, sayang. Kamu udah besar bukan anak kecil lagi."

Shierra mengangguk pelan. Wanita itu menuruti perkataan Jimin. Ia berusaha untuk tidak menangis lagi walaupun, napasnya masih tersendat akibat menangis.

Jimin tersenyum. Laki-laki itu kembali menggenggam tangan Shierra.

"Sekarang, ceritain semuanya sama aku pelan-pelan, sayang," ucap Jimin dengan lembut dan sabar.

"Janji jangan marah, ya?" ucap Shierra lirih.

Jimin menggeleng. "Nggak sayang. Aku janji."

Shierra mengangguk. Wanita itu menghela napas panjang. Ia menahan air matanya yang hendak keluar kembali.

Apple Sweet || PJM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang