Pagi harinya Jongin mengecek kecurigaannya tentang kehamilan. Ia semalam membeli 5 macam alat tes kehamilan dengan tingkat akurasi berbeda-beda. Kini ia menggunakan semua alat itu. Jongin berjalan mondar mandir sedari tadi menunggu pergerakan alat tersebut. Setelah menunggu selama 10 menit lamanya, Jongin langsung melihat alat pertama dengan tingkat akurasi rendah yang terlihat samar satu garisnya. Lalu ia mengecek 4 lainnya dan semua menunjukkan positif. Jongin tentu saja shock, bibirnya ia tutup dengan tangannya dan ia menangis."B-bagaimana ini? Siapa yang harus kutemui?" Ucapnya diiringi isakan. Ia frustasi sekarang memikirkan siapa ayah dari bayi ini. Jongin bingung, tapi ia juga tidak mau menggugurkannya. Bayi ini tidak bersalah, Jongin juga tidak tega jika harus melenyapkan nyawa seseorang.
"Baiklah.. aku akan menemui Sehun.. d-dia pasti ayah bayi ini..." Finalnya. Jongin dengan segera bergegas membersihkan semua alat tes kehamilannya tadi dan menyimpannya dulu sebagai bukti untuk dia bertemu dengan Sehun. Ia juga menghubungi Taeyong untuk memberi kabar jika hari ini restorannya tutup sementara.
Setelah ia bersiap untuk berangkat ke kantor Sehun, Jongin berhenti melangkah ketika ia melihat Mingyu sudah menduduki kursi depan restorannya. Mereka saling bertatap dalam diam hingga Mingyu menghampiri Jongin. Jongin tentu bingung dengan pria jangkung ini dan ia terkejut saat Mingyu memeluknya erat tanpa sepatah kata yang keluar. Jongin tidak membalas pelukan pria tersebut tapi ia juga tidak memberontak. Justru dirinya merasa tidak asing dengan pelukan ini.
"Nini.." ucap Mingyu lirih tepat didekat telinga tan manis tersebut. Jongin tentu semakin terkejut saat mendengar nama kecilnya disebut. Ia dengan segera melepas pelukan Mingyu dan menatap penuh tanya pada pria yang lebih tinggi darinya itu.
"Bagaimana bisa kau tahu nama kecilku?" Tanya Jongin penasaran.
"Apa kau lupa denganku? Superheromu?" Tanya balik Mingyu membuat Jongin semakin kebingungan. Ia tidak bisa mengingat apapun, masa lalu kecilnya yang ia ingat hanya dia anak yatim piatu yang diasuh di panti asuhan, Jongin tidak memiliki teman sama sekali dan juga selalu dibully. Hanya itu yang ia ingat, lalu sekarang Mingyu menyebut nama masa kecilnya seolah pria itu dekat dengannya.
"Kau lupa pasti karena kecelakaan dulu. Tapi Jongin-aa, aku tidak berbohong tentang teman masa lalu. Kita dulu berada ditempat yang sama." Jelas Mingyu lagi membuat Jongin menggeleng lirih dengan lelehan air mata yang lolos keluar dari manik bulatnya.
"Jika kita dekat, kenapa kau tidak ada saat aku sakit waktu itu? Bagaimana bisa aku percaya padamu?"
"Liontin hati. Apa kau masih menyimpannya?" Pertanyaan itu membuat Jongin langsung menyipitkan mata dan ia mengeluarkan liontin yang selalu ia pakai. Hal itu membuat Mingyu tersenyum lega dan kembali memeluk erat Jongin.
"Syukurlah kau masih menyimpannya. Itu liontin yang kuberikan disaat perpisahan kita." Ucap Mingyu lagi dalam pelukannya. Jongin kini samar-samar mengingat kejadian puluhan tahun lalu. Ia ingat anak kecil yang lebih mudah darinya 2 tahun memberinya kalung liontin sebagai kenangan perpisahan mereka. Mengingat semua kenangan itu membuat Jongin kembali terisak. Ia mengusak wajahnya pada dada bidang Mingyu dan tubuhnya bergetar karena tangisan. Mingyu yang merasakannya semakin mengeratkan pelukan dan mengelus punggung ringkih Jongin. Setelah merasa lebih tenang, Jongin melepas pelukan mereka dan menatap Mingyu dengan wajah memerah karena tangisannya.
"Superheroku sudah setinggi dan sekekar ini?" Ucap Jongin sambil mengelus lengan kekar Mingyu.
"Aku selalu ingat ucapanmu jika aku sudah dewasa, aku harus tetap menjadi superhero. Aku rajin olahraga dan latihan taekwondo, boxing juga agar bisa melawan orang-orang kejam." Ucap Mingyu membuat Jongin tertawa. Ia memang tidak ingat tapi mendengar cerita Mingyu membuatnya merasa lucu jika mengatakannya saat masih kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIR ✅
Historia CortaCerita ini berisi tentang obsesi Kim Jongin terhadap Oh Sehun. Jongin yang rela diperlakukan buruk hanya demi dekat dan memiliki Oh Sehun. Hingga ia mengenal semua orang yang membenci Sehun. Cerita ini hanya fiktif belaka dan tidak ada hubungan den...