-𝘵𝘢𝘩𝘶𝘬𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘨𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢?
𝘵𝘢𝘩𝘶𝘬𝘢𝘩 𝘣𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘱𝘢?
𝘵𝘢𝘩𝘶𝘬𝘢𝘩 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘶𝘫𝘶? 𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘬𝘶
setelah sebulan lamanya, akhir dari semua upaya ku untuk memberi-nya hadiah ulang tahun terbayarkan sudah.aku menggenggam kaset pita yang sudah 'ku isi dengan belasan lagu mengingatkan diriku padanya, pada tangan kanan ku yang lembab dari keringat, dengan rasa gugup yang tak membantu sama sekali.
'hai, sades! selamat ulang tahun, ya? aku tidak sempat memberi mu apa selain kaset pita ini saja-'
ah, tidak. terlalu kuno untuk 'ku memberi nya ucapan ulang tahun biasa,perlu kah 'ku memberi kaset nya secara diam diam? atau mungkin titipkan barang nya kepada teman dekat, gerard yang mungkin bisa 'ku percaya.
wajar kah jika diriku ini masih kerap merasa gugup di dekat perempuan yang sudah sepenuhnya menjadi milikku? kepala ku penuh dengan berbagai macam pikiran, pastinya tidak memberiku solusi untuk memecahkan rasa tidak pantas ini."jazz? kamu kenapa?"
dia. sadie. ia datang menghampiri ku di waktu yang tidak tepat. sadie, berada di belakang 'ku, dengan rambut merah nya yang halus nan ber-aroma buah stroberi.
ia, sadie, beranjak perlahan lahan ke hadapan ku, tanpa mengetahui jika seseorang di depannya sedang tidak baik baik saja, lebih dari tidak baik baik saja."apa yang sedang kau lakukan sendirian saja disini? kau membawa sesuatu?"
haruskah 'ku berbalik badan? haruskah 'ku menatap matanya nan indah dan menghancurkan semua rencana yang sudah ku siapkan semenjak dua minggu ini?
tahukah dirinya jika aku tlah memperhatikannya secara diam diam semenjak pertemuan pertama kita?
"sadie""iya?"
tanganku menjulur ke hadapannya, mataku masih tidak sanggup untuk menatap punya nya sedikit pun, wajahku terasa panas, keringat mulai bercucuran dari kepala jatuh ke lantai keramik lorong."selamat ulang tahun. aku telah menyiapkan beberapa lagu yang mengingatkan 'ku padamu. aku harap kamu bisa setidaknya tersenyum mendengarnya, ya?"
dari sudut mataku, sadie terlihat cantik. seperti biasa, ia tak pernah menjual mahal senyumannya kepadaku.
kali ini, 'ku lihat matanya melebar, diikuti oleh bibirnya yang tak bisa berhenti tersenyum.
"pastinya akan aku dengar kaset ini disaat aku tiba dirumah nanti. terimakasih, ya?"dirinya meletakkan bibirnya daripada pipiku, serontak membuatku terbendung kaget.
pastinya bukan pertama kali nya ia mencium 'ku di pipi. tetapi, setiap ciuman terasa seperti pertama kali nya 'ku bertemu dengannya.
aku tak mengerti sesuatu apa yang telah mengambil alih perasaan 'ku hingga bisa se-suka ini dengan seseorang."aku cari kamu setelah sekolah, ya? kamu harus datang ke rumahku. aku mau beritahu kamu sesuatu."
dengan itu, perempuan yang tlah meluluhkan perasaanku saat ini perlahan-lahan hilang daripada pandanganku.aku tertinggal sendiri, berdiri ditengah lorong kosong dengan muka merah merana, dan rasa didalam dadaku yang berdebar-debar.
tahukah ia, jika bintang bintang di langit yang biasa ia sapa ialah aku?-
a.n
cerita ini terinspirasi dari salah satu lagu didalam playlist yang pernah saya rangkai berjudul '2004'.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘮𝘶
Teen Fictionbeberapa kumpulan karya yang saya persembahkan kepada Sadie Sink. - saya tidak memiliki tujuan untuk meniru konsep daripada karya milik penulis lain. saya menulis untuk menghibur diri sendiri, dan juga pembaca. jangan lupa untuk menikmati karya-k...