Pagi hari yang terlihat damai. Tampak seorang perempuan sedang menyiapkan bekalnya untuk ia makan di sekolah, Ia adalah Salsa. Salsa memang selalu menyiapkan bekalnya, ia jarang makan di kantin, mengapa? Karena dia tidak suka dengan yang namanya kebisingan.
Salsa selalu memakan makanannya di Rooftop. Meskipun Salsa adalah teman Naisya, tetapi jika berada di sekolah mereka jarang berjalan, beristirahat, ataupun mengobrol berdua. Ntah karena apa saya pun tak tahuu.
Setelah menyiapkan bekalnya. Salsa berjalan keluar dari Apartemennya menuju parkiran, untuk mengambil motornya. Bukannya Salsa tak punya mobil ataupun miskin,hanya saja ia tak bisa menyetir nya. Sedari Smp Salsa tidak pernah ada niatan untuk belajar berkendara. tapi karna ia jauh dari orang tuanya dan harus bisa sendiri, Salsa belajar mengendarai motor. Kenapa tidak mobil? Karna Salsa bukan orang yang sabar menghadapi macetnya jalanan di pagi hari.
Salsa melajukan motornya menuju sekolah dengan kecepatan sedang, sembari menikmati angin pagi.
Sampai di sekolah, ia memarkirkan motornya lalu berjalan ke kelasnya. Di tengah jalannya, Salsa mendengar seorang laki-laki yang sedang menelepon.
Keadaan memang lumayan sepi dikarenakan, sebantar lagi bell akan tanda masuk waktu pelajaran berbunyi.
"Aahk, lo gimana sih. Gue kan udah bilang kalo mau nyiksa dia, jangan langsung dikurung gitu aja, apalagi penjagaannya cuma satu orang."
" ... "
"Ya meskipun dia lemah, tapi orang yang ngelindunginnya ga bisa dianggap enteng. Dari dulu kita nyari siapa yang ngelindungin dia, sampe sekarang belum ketemu."
" ... "
"Gue gak mau tau. Pokoknya kalo ada apa-apa sama lo, jangan pernah libatin gue."
"Inget, orang di balik Shaka bukan orang sembarangan."Salsa mendegarnya, dia orang yang sedang telponan itu membicarakan Shaka. Orang yang temannya anggap membunuh cinta pertamanya.
"Orang dibalik Shaka?" gumam Salsa keheranan. Setaunya, Shaka hanya anak panti yang dibuang orang tuanya. Lantas siapa yang dimaksud orang itu.
Salsa yang merasa orang tersebut berjalan mendekat, memundurkan badannya lima langkah lalu kembali berjalan dengan santai dan raut wajah yang menunjukkan bahwa ia tidak tahu apa-apa.
Ia sampai di kelasnya, lalu duduk. Dan pelajaranpun dimulai.
Dari masuk sampai sekolah Salsa tidak menemukan keberadaan Naisya barang sedikitpun. Entah kemana sahabatnya itu, yang jelas ia hanya ingin menanyakan apakah ia baik-baik saja setelah menganiaya Shaka.
Di tempat lain, tepatnya di rumah Naisya. Seperti yang dipikirkan oleh Salsa, bahwa Naisya kini sedang tidak baik-baik saja.
Tadi malam, saat Naisya akan tidur. Tiba-tiba ada orang asing yang masuk kedalam rumahnya lewat jendela kamar yang terbuka. Ia tiba-tiba menodongkan senjata tajam, sambil berkata
"Kau pikir dirimu akan selamat setelah menyiksa anak itu. Tidak, tuanku sudah menyuruhku untuk menghentikanmu yang akan menjalankan rencana busukmy itu.""Meskipun tidak menghabisimu sekarang, tapi aku akan membuatmu mengingat ini seumur hidupmu."
Orang itu mulai menyiksa Naisya, dimulai dari ia menyayat tangannya, lalu memotong jari-jarinya, menyayat pipinya, bahkan menumbuk jari kaki Naisya menggunakan tongkat yang diambil dari pojok kamarnya.
"Aaa, APA YANG KAU LAKUKAN!! AAHHK T-tolong janga si-siksa a-a akh ku lagh gih."
"Maafkan akuhh, Hah ... tolong lepaskan a-kuh."
Bugh
Krek
ssett
"Ahk"
Suara yang memenuhi ruang kamar Naisya yang sayangnya kedap akan suara.
"Ahk. Sepertinya sampai sini saja nona, oh ya. Lain kali jangan kau berani-beraninya menyakiti mainan tuanku!"
Ucapnya lalu meninggalkan naisya yang hampir sekarat, dengan keadaan yang bisa dikatakan tidak baik-baik saja....
haii Zii is back again
Maaf yaa lama up nya hhee
jangan lupa tinggalkan jejak👣
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshaka
Short StoryIni hanyalah sebuah kisah tentang seorang anak yang kurang beruntung, yang tidak tau bagaimana rasanya kasih sayang dari orang tuanya, anak yang selalu mendahulukan orang lain padahal ia juga butuh didahulukan.