👑Bab 2👑

365 39 24
                                    

Keesokan harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya.

Pagi hari menjelang siang ini
Jevano dan Lucas sampai di jantung kota Zhamaskus, menyusuri keramaian kota untuk melihat-lihat sejauh mana kemajuan Althansair saat ini.

Sepanjang perjalanan, Jevano termenung menatap ke arah beberapa anak kecil yang tengah bermain kejar-kejaran dan beberapa pengemis yang duduk dipinggiran bangunan tepi jalan.

Dengan setelah jas dan gaun cantik berenda yang dikenakan, sambil ditemani pelayan mereka, menandakan kalau mereka adalah anak-anak dari bangsawan kelas atas yang sedang berjalan menuju sekolah. Jevano tak begitu peduli dengan pemandangan tersebut, karena itu adalah hal yang membosankan, justru ia malah tetarik dengan pemandangan di sebuah gang yang lain.

Ia melihat segerombolan anak-anak berpakaian kumal, berlubang, dan mereka tengah duduk di perapian sebuah kedai. Sambil mendengarkan ocehan sang pemilik kedai yang mengusir, mereka menjilati bibir mereka sendiri dengan rasa lapar yang semakin menyiksa perut.

Jevano berjalan menghampiri gerombolan anak-anak jelata itu dengan sekantong perak di tangannya yang Lucas berikan padanya barusan.

"Apa yang kalian inginkan? Roti itu?"
Tunjuknya pada roti-roti panggang yang dijual di depan toko.

Anak-anak itu tak segera menjawab. Mereka malah tertunduk, sambil mengulum bibir dan meremas perut mereka yang lapar.
"Kami memang lapar tuan, tapi jika tuan punya uang...tolong belilah kami, tuan! kami hanya ingin mendapatkan makan sehari tiga kali, tidak peduli kami harus jadi budak atau pelayan, jadi, tolong beli kami tuan. Hanya satu keping perak saja tuan. ayo tuan!"
Dan kemudian anak-anak jalanan itu menarik-narik tangan Jevano sambil memohon, membuat sang calon kaisar terkejut mendapati keadaan yang seperti ini.

Lucas yang merasa tuannya berada dalam bahaya, lekas melindungi Jevano dengan mengambil pedangnya dan berdiri di hadapan sang tuan. Sontak anak-anak itu merengut ketakutan dan mundur beberapa langkah, membuat Jevano lekas menyergap tangan sang pengawal.

"Apa yang kau lakukan? kau menakuti mereka, cepat sarungkan pedangmu!"

"Tapi tuan-"

"Ini perintah!" Lucas melihat raut wajah tuannya kelihatan gahar saat mengatakannya, dan akhirnya ia terpaksa menyarungkan lagi pedang kesatrianya.

Kemudian Jevano berjalan ke hadapan anak-anak tersebut, menatap satu persatu wajah lusuh nan kelaparan dari anak-anak itu sarat memohon padanya.

Lucas yang mulai tergerak hatinya melihat anak-anak itu pun, akhirnya bisa bersikap lebih santai.
"Kabarnya anak-anak yang kehilangan orang tua mereka, menjual diri untuk dijadikan budak oleh para bangsawan. Satu perak untuk satu anak,"
Jelas Lucas yang memang telah mengetahui mengenai kemunduran Althansair sebelum mereka datang ke Zhamaskus beberapa hari lalu.

Kesatria itu mengetahui hal tersebut dari seorang pria tunawisma yang ia temui di pelabuhan Haltonburg. Dan pria itu menceritakan segalanya tentang Althansair pada Lucas.

FACELESS [Nomin GS]🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang