Hai sayang ❤️
Jangan lupa Vote dan Comment nya.
Terima kasih ❤️
.
.
."Phi Miu pelan-pelan... Mphh!" Kana merintih dengan suaranya yang sangat lembut, memejamkan kedua mata-- seraya merasakan hentakan keras sang kekasih.
"Kamu sangat nikmat sayang." Miu mengerang dengan suara jantannya yang khas, tanpa berhenti mendorong dan menarik bagiannya di dalam sana.
"Phi... Ngkhh..." Kana meremas kuat jemari Miu yang bertaut pada jemarinya, saat sang kekasih bergerak lebih semangat dan sangat keras.
Hingga beberapa detik setelahnya...
"Phi Miu... Kana-- Mphh!"
"Keluarin sayang." Lembutnya, Miu tau jika si manis akan keluar.
"Phi Miu jangan di dalam... Nanti Kana-- Akhh!" Kana tersentak, saat Miu mendorongnya dengan sangat dalam.
Menggeleng kacau, Kana merasakan serangan Miu yang sangat dan lebih keras. "Phi... Mphh..."
Miu menarik bagiannya segera, yang lalu membawa kedua lututnya di kedua sisi si manis-- menopang tubuhnya di sana.
"Ngkhh!" Kana tersentak untuk ke sekian kalinya, seraya meneteskan air mata-- tersedak saat Miu mendorong bagian itu ke dalam mulutnya.
Itu terlalu besar, juga sangat panjang-- Kana bahkan bisa merasakan urat-urat di sekitar benda sang kekasih.
"Akhhh..." Miu mengerang dengan gagahnya, sedikit mendongak dengan mata terpejam-- meremas surai hitam si manis, untuk mendorong bagiannya lebih dan lebih dalam.
Beberapa tembakan Miu berikan, membuat Kana hampir muntah-- itu terlalu banyak.
Sangat-sangat banyak.
Hingga beberapa detik setelahnya, Miu menarik bagiannya dari mulut si manis. Tersenyum lebar bersama kepuasan yang ia dapatkan dari kenikmatan Kana manisnya.
"Are you okay sayang?" Lembutnya, mensejajarkan tubuhnya pada si manis-- seraya menghapus air mata di kedua sudut mata anak itu.
"Phi mendorongnya sangat dalam, dan menembaknya terlalu banyak." Keluhnya, dengan kedua sudut bibir tertarik ke bawah.
Sangat menggemaskan, membuat Miu justru tersenyum lebar.
"Apa itu sakit sayang?" Lembutnya, seraya mengusap sekitar bibir si manis dari putihnya yang meleleh di sana.
"Phi masih berani bertanya? Sudah sering aku katakan, jangan mendorongnya seperti itu, mulutku sakit." Omelnya kembali, si manis merajuk.
Namun, Miu justru semakin gemas padanya.
"Cupp Cupp naa... Maaf ya sayang." Lembutnya, yang lalu memeluk tubuh si manis. "Phi tidak bisa menahannya."
"Tapi sakit." Ucapnya dengan suara imut nan manis yang khas-- terdengar manja dan menggemaskan di telinga Miu.
"Maaf ya sayang, maaf yaa..." Miu berusaha membujuk. "Begini saja, kamu mau apa sayang? Nanti Phi berikan untuk kamu." Miu mengangkat sedikit wajahnya, mengusap kedua pipi si manis dan menatapnya hangat.
"Ndak mau, Kana masih kesal dengan Phi." Si manis masih cemberut.
"Jangan kesal lagi ya sayang... Yaa... Phi minta maaf sayang."
"Ndak mau."
"Phi belikan mobil lagi ya?"
"Ndak mau."