•🕊 Heart Game - Summer Night

98 57 67
                                    

𖥔.. ʿ Summer Night - THE BOYZ ʾ ..𖥔

•🕊 Heart Game - Summer Night

Kini Jaehee lepaskan cengkeramannya ketika sudah berada di gang buntu tersebut. Detelah itu, dia dorong tubuh Jiyoon dengan pelan agar punggungnya bersandar pada dinding pembatas. Gang tersebut memang tidak begitu jauh dari jalan utama yang ramai orang lalu lalang. Namun, tidak akan ada yang lewat ataupun melihat keberadaan mereka karena tidak ada pencahayaan lampu di sekitar jalan maupun gang tersebut, sehingga Jaehee dapat melakukan apa pun yang dia inginkan terhadap Lee Jiyoon.

Sesaat lelaki tinggi itu menatapi Jiyoon yang tengah menangis dengan wajah tertunduk, lalu menghelakan napas sambil menyisir poninya ke belakang menggunakan Jari jemari.

"Apa kau sudah puas membuat aku malu?" Lelaki tampan itu kini melontarkan pertanyaan serius. Pembuluh darahnya tampak berdenyut dengan wajah merah padam. "Mengapa kau melarikan diri?"

Tidak ada jawaban dari wanita bermarga Lee tersebut. Dia hanya menundukkan kepalannya, menghindari kontak mata antaranya dengan Jaehee, sehingga lelaki yang bermarga Chou mengusap wajahnya penuh gemas. Dirinya semakin dibuat penasaran akan penyebab sang kekasih yang secara tiba-tiba menyerangnya begitu saja.

"Apa ini karena hubungan seks di depan teman-teman?" kali ini pemuda tersebut melontarkan pertanyaannya sambil terkekeh pelan, lalu kedua tangannya memegang bahu Jiyoon hingga wanita itu mendongak dengan tatapan benci.

"Lee Jiyoon, dengarkan aku. Kau tidak perlu malu terhadap teman-temanku--" ucapan Jaehee pun terhenti begitu saja karena Lee Jiyoon tiba-tiba tertawa hampa, lalu mencongakan wajahnya, menatap Jaehee yang terlihat bingung.

"Apa kau tidak malu?" Jiyoon berucap sengit seraya menepiskan kedua tangan Jaehee yang masih memegang kedua bahunya secara kasar. "Apa kau tidak malu melakukan hubungan badan dengan wanita yang tidak kau cintai?"

Jaehee terhenyak mendengar ucapan Jiyoon. Dia spontan mengulumkan makian terhadap dirinya sendiri ketika menyadari bahwa sang kekasih telah mendengar semua perbincangannya bersama teman-teman kala Jiyoon pergi ke toilet.

Sesaat lelaki bermarga Chou itu memalingkan wajahnya, lalu kedua menyeka seluruh jejak air mata yang tertingal di kedua pipi Lee Jiyoon sebelum menimpali ujaranya.

"Apa maksudmu, Sayang?" Jaehee mengernyitkan dahi. "Aku tidak mengerti kenapa kau menuduhku seperti itu. Selama ini aku mencintaimu setulus hati."

Meski sudah ketahuan niat buruknya terhadap Jiyoon, Jaehee menatap lekat wajah wanita tersebut, kemudian dia berpura-pura kebingungan, seolah-olah tidak mengerti dengan apa yang Jiyoon ucapkan, sedangkan wanita dihadapannya semakin tertawa hampa sambil bertepuk tangan.

"Jangan berpura-pura tidak tahu! Aku sudah mendengar semua--"

Ucapan Jiyoon terhentikan oleh serangan Jaehee yang tiba-tiba mencekik lehernya menggunakan satu tangan. Matanya menyala, terbakar oleh amarah yang lelaki itu pendam. Jiyoon mulai merintih kesakitan serta kesulitan menghirup oksigen, sedangkan Jaehee hanya tertawa bengis tanpa adanya rasa kasihan di dalam diri.

"Jae ... hee lepas-kan a-ku," pinta Jiyoon dengan tersengal-sengal.

"Baiklah, aku akan melepaskanmu, tapi dengan satu syarat."

"Apa itu?"

Sebelum menjawab pertanyaan Jiyoon, Jaehee melepaskan cekikannya, memberi waktu wanita tersebut untuk bernapas, lalu mencodakkan kepalanya ke dekat daun telinga Lee Jiyoon.

Heart Game [What I Want] ༎ Kim Younghoon THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang