Hate that i like you (Baek Harin x Sung Sooji)

3.6K 181 25
                                    

Pelajaran matematika sedang berlangsung, Sung Suji tidak bisa lepas dari menatap Baek Harin dibangku depannya, baek harin orang yang sangat ia benci sekaligus ia cintai telah mengakui

perasaannya pada dirinya

"Shibal" Sooji meletakkan tangannya didahi sambil meringkuk malas

"Sooji-a,Kau gak apa apa?" Tanya Ja eun

"Ya" ucap Sooji lemah, ia merasa telah mengkhianati sahabatnya itu jika ia menerima Harin sebagai pacarnya, rencananya juga bisa berantakan jika begini.

"Ya Sung Sooji!" Pak kim yang sedang mengajar menegur Suji yang sedang melamun, seluruh kelas menatapnya bingung

"Ya pak!" Ucap Sooji kaget

"Perhatikan kelas!" Teriak pak kim

Semua orang kembali fokus kedepan kecuali Harin, gadis itu menatap misterius kearah Suji, mata mereka bertemu, Sooji membuang muka, jika begini terus ia bisa jatuh kepesona Harin

Bel sekolah telah tiba

"Ya Sooji apa kau mau makan Tteokbokki?" Tanya Jaehyung

"Ah aku..." hp Sooji berdering, ia membuka pesan

'Pergi kebelakang sekolah aku akan menunggu' -Harin-

'Untuk apa?' -Sooji-

'kita lanjutkan pembicaraan kita kemarin' -Harin-

'Gak mau' -Sooji-

"Ada apa Sooji?" Tanya Ja eun

"Bukan apa apa, omong omong aku tidak bisa makan Ttheokbokki, ayahku akan pulang lebih awal"

"Hmm baiklah, jaga dirimu baik baik" Sooji sedang berjalan pulang, tiba tiba terdengar suara klakson mobil, Sooji menoleh, disamping terdapat mobil sedan hitam, kaca terbuka itu Harin

"Masuk" ucap harin tanpa menoleh

"Dih, gak mau" ucap sooji mau berjalan lagi, Harin membuka pintunya yang langsung menabrak tubuh Sooji dan menariknya kedalam mobil

"YAA! Kamu gila?!" Sooji berteriak marah, harin tidak menanggapi

"Jalan pak" ucap harin pada sopir, mobil berjalan

"Ya Baek Harin mau kemana kita? Ayahku akan pulang sebentar lagi" ucap Sooji panik, lagi lagi Harin tidak menjawab

"Tentang tawaranku sebelumnya..." Baek Harin berhenti sesaat

"Apa?" Tanya Sooji

"Lupakan saja" ucap Harin, saat itulah Sooji sadar bahwa Harin hanya memanfaatkannya untuk menghentikan pemberontakannya, meskipun begitu mendengarnya secara langsung membuat hatinya sakit

"Kau pasti senang memain mainkan aku" ucap Sooji menatap kaca mobil dengan mata berkaca kaca, tiba tiba saja mobil berhenti tepat disebuah pangkalan militer

"Ya Harin, apa yang kau rencanakan?" Harin keluar mobil menarik tangan Sooji, tepat didepannya, ayah Suji sedang berbincang dengan ayah Harin

"Sooji a, sekarang aku tidak menawarkanmu untuk menjadi pacarku lagi, tapi aku memaksamu untuk menjadi pacarku, kau mengertikan maksudkukan? Sung Sooji?" Bisik Harin tepat ditelinga Sooji, Sooji tidak bisa menggambarkan perasaanya sekarang ya benci Harin tapi satu sisi dia juga tidak terlalu membenci apa yang dilakukan harin, sooji meremas kedua tangannya, ini sulit ia akan mengkhianati teman temannya jika begini

"Shibal Baek harin a, tidak bisakah kau menungguku untuk menjawab itu" Sooji menatap Harin kesal

"Aku tidak suka menunggu, dan lagi aku punya firasat kau akan meolak tawaranku" ucap Harin memainkan kuku tangannya, Sooji menelan ludah kasar

"Oh nak! Kau disini?" panggilan ayah Sooji memecahkan ketegangan diantara mereka

"Halo paman, aku Baek Harin teman, tidak sekarang bukan teman lagi, salam kenal" ucap Harin membungkuk sedikit

"Bukan teman? Nak apa kau bertengkar dengan temanmu?" Tanya ayah Sooji, Sooji tidak menjawab

"Oh ini anak saya pak yang tadi saya bicarakan" ayah Harin datang menengahi percakapan

"Ah jadi ini anak yang anda bicarakan"

"Oh omong omong mengapa kau kesini Harin?" Tanya ayah Harin

"Yah kami cuma mampir menyapa dan untuk meminta izin agar sooji menginap dirumahkku paman" ucap Harin cepat, Sooji menoleh tidak mengerti tapi melihat senyum Harin yang penuh dengan ancaman ia bungkam, dasar psikopat

"Oh baiklah kebetulan sekali ayah tidak jadi pulang karena ada urusan mendadak Sooji kau bisa menginap dirumah Harin" ucap ayah Suji tersenyum

"Ayah..k-"

"Baiklah kalau begitu kami pamit dulu, ayo Sooji" harin menarik tangan Sooji masuk kemobil

"Apa yang sebenarnya kau inginkan??" Sooji mencengkram kerah Harin

"Nona.." sopir yang melihar dari kaca hendak ingin membantu

"Jalan saja pak" ucapnya santai, Harin membelai rambut Sooji turun ke mata pipi lalu bibir

"Aku menginginkan kamu Sooji-a" Sooji menepis tangan Harin, Harin tersenyum penuh kemenangan, menurutnya mendapatkan Sooji itu adalah tujuan hidupnya, setelah menyiksa Ja eun, Harin memojokkan Sooji

"Apa yang mau kau lakukan?" Ucap Sooji mundur mundur

"Menurutmu?" Harin menyingkirkan rambut Sooji yang menutupi wajahnya

"Ada sopirmu disini Harin-a" ucap Sooji berusaha menghindar lewat kolong, Harin menutup akses keluar dengan tangan kirinya, harin tersenyum tipis

"Pak, apa kau berani membocorkan hal ini keluar?" Tanya Harin, lenggang sejenak

"Saya tidak berani nona" ucap sopir itu, Harin menyosor ketubuh Sooji menciumnya, aroma manis tercium dari bibir Sooji membuat Harin makin bergairah, ia menggigit bibir bawah Sooji, membuatnya membuka mulutnya, tak menyianyiakan kesempatan, Harin memasukkan lidahnya, Sooji mencoba memberontak tapi entah kenapa tenaganya tidak ada, ia mendesah ketika Harin mulai meraba pahanya

"Harin hentikan! Kita sudah sampai!" Ucap Sooji mendorong tubuh Harin, Harin tersenyum puas melihat Sooji menatapnya dengan mata memohon

Harin membuka pintu mobilnya sendiri, menarik Sooji paksa masuk kerumah mewahnya, puluhan pelayan menyambut kedatangannya, tapi Harin dengan nafsunya langsung menarik Sooji masuk kekamarnya tanpa mengubris pelayan pelayannya, ia menutupnya pintu kasar mulai menciumi Sooji tepat dibelakang pintu kamarnya

"Harin hentikan! Bagaimana jika keluargamu mendengar ini??" Ucap Suji berusaha melepas cengkraman Harin

"Keluargaku semuanya tidak ada dirumah hari ini" Harin makin agresif ia mulai menciumi leher sooji membuatnya mendesah

"Bagaimana jik-ahh" omongannya terpotong, Harin mulai meraba raba bajunya melepas dasinya lalu menciumnya dengan beringas

"Diamlah Soojiku" ucap Harin mendorong Sooji ke kasur, Harin melepas bajunya mulai menjelajahi tiap tiap bagian badan Sooji, Sooji tidak bisa menahan desahannya hal ini terus berlanjut sepanjang malam, hingga Sooji dibuatnya pingsan

Pagi tiba, Sooji telah bangun, badannya merah merah penuh dengan keberingasan Harin semalam, 

baiklah bagus sekarang bagaimana ia bisa menjelaskan ini semua pada Ja eun, Yerim, Jaehyung serta aliansinya, tapi disamping itu ia sangat senang apalagi ketika melihat harin disebelahnya entah kenapa hatinya berdebar tidak karuan.

"Selamat pagi Soojiku" ucap harin tetap memejamkan mata"Shibal" Sooji mengacungkan jari tengah tapi dengan senyumannya yang tidak bisa ditahan,

 ah pasti hari hari sulit akan datang...






Next reques siapa lagi, oh ya untuk Im Yerim dan Sim Eun jeung akan diadakan setelah oneshot suji ya, TERIMAKASIH TELAH MEMBACA

Pyramid Game oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang