2.

102 18 5
                                    

Warning!! Ini cerita yang saya buat sendiri pake imajinasi saya, alias FIKSI, maaf jika ada persamaan alur, tempat, concept, dan lain-lain

Abaikan typo!, (pemula)


Happy reading

Setelah beberapa saat menunggu kini upacara tersebut telah selesai. Kini saat nya Laska dan Hansa menjalani hukuman yang di beri oleh guru BK.

"Tuh upacara nya udah selesai, sana mulai kerjain hukuman nya"ujar guru BK

"Iya-iya"

"Ibu sendiri kok ga upacara"celetuk Hansa

"HEH, IBU KAN JAGAIN KALIAN, TAKUTNYA KALIAN KABUR!!"

"Halah alasan saja anda ini"ujar Laska

"Udah lah Las jalanin aja hukuman nya, biar cepet selesai"uhar Hansa

"Gasss"

"Hadehh itu dua anak gaada kapok-kapok nya, mau resign aja ini rasa nya"ujar ibu BK sambil memegangi pelipis nya.


















Laska dan Hansa sudah tiba di lapangan yang cukup besar, besar banget malah.

"Gila kali ya tuh guru nyuruh kita puterin lapangan segede gini 20 kali"oceh Hansa sambil berlari pelan

"Yaudah lah, kerjain aja"ujar Laska yang berada di belakang Hansa

"Ya tapi kan ga 20 kali juga, gue sumpahin tuh guru resign"ujar Hansa sambil membuang ludah nya.

Laska hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar ocehan Hansa, sudah biasa, Hansa memang suka seperti itu jika mendapat hukuman, mau nya menawar terus, padahal hukuman ini sudah sepadan sama apa yang udah di lakuin.

Saat sudah 5 kali putaran, Laska kembali teringat dengan mimpi yang beberapa minggu ini mengganggu nya, ia yakin jika ketujuh pemuda itu benar ada nya. Hari itu juga Laska menetapkan akan mencari ketujuh pemuda tersebut, Laska merasa mereka tidak jauh dari diri nya dan Hansa.

"Oke pokoknya gue mau cari 7 orang itu, gapeduli seberapa jauh mereka, mimpi ini maksa gue buat cari mereka"gumam Laska di sela-sela larian nya

"Huh huh huh gila capek banget bangsat"ujar Hansa yang berhasil merusak lamunan Laska

"Yaelah baru 10 kali udah capek, gembel lo"ujar Laska sambil mendahului Hansa

"Sialan lo Laska!!"teriak Hansa sambil mengejar Laska

Laska berlari sekuat tenaga untuk menghindari pukulan dari Hansa.

"Ampu Han ampun, bercanda doang gue hahahahahahahahahahahahaya"ujar Laska di barengi dengan ketawa nya.

Tanpa mereka sadari ternyata dari atap sekolah ada yang mengintai mereka, orang itu tersenyum

"Gue nyari kalian dan kalian nyari gue, gue bakalan kasih tau kalian tentang apa yang terjadi tapi ga sekarang, maaf"ujar orang itu

"Hei, ayo pulang, urusan papa sudah selesai"

"Ahh iya"

"Anjir akhirnya kelar juga"ujar Hansa sambil mendudukan pantatnya di pinggir lapangan.

"Ett, kita masih harus hormat bendera"ujar Laska berhasil membut Hansa lesu.









"ini masih lama ga si anjg"

"yaelah han tunggu aja napa, bentar lagi juga kelar"

"masalahnya gue udah mau pingsan ini bangsat"

"jangan pingsan dulu nanti gue ga punya temen hormat bendera"


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang