#3 Sorotan

3 0 0
                                    

Waktu, pengalaman dan ingatan adalah teman setia yang menemani perjalanan hidup manusia

~Sinta dan Santi~
Bagian 3

Seminggu berlalu sejak MPLS, Santi ditetapkan menjadi siswa baru terfavorit dan Sinta menjadi siswa baru teraktif. Mereka sekarang mulai menjadi buah bibir anak sekolah mereka. Santi yang tidak suka terlalu menyala tentu sedikit risih.

"San, kamu kenapa" tanya Sinta heran melihat saudarinya hanya lesu dari tadi.

"Ehh, gak apa apa kok. Aku cuma lagi nih ngerjain tugasnya Abi Zul, matematika itu yang eksponen" kata Santi berdalih

"Jangan bohong, wajahmu gak baik-baik aja daritadi" kata Sinta

"Hmm, iya deh. Aku cuma gak nyaman sama keadaan kita sekarang, jadi omongan orang itu gak enak" kata Santi

"Bener sih, tapi paling enggak gak ada yang gangguin kita kan" kata Sinta

"Heem, tapi setiap sudut sekolah dan setiap siswa ngomongin kita sin" jawab Santi lagi

"Gak apa-apa, kita santai aja. Kita juga masih ada kawan kok" kata Sinta meyakinkan

Benar saja, pada saat ke kantin. Rata-rata siswa membicarakan Sinta dan Santi ketika mereka lewat. Si kembar sudah menjadi perhatian seluruh sekolah.

Pada saat di kelas, Santi dan Sinta yang sedang ngobrol dihampiri oleh Ayuni.

"Halo kembar" sapa Ayuni ramah

"Oh hai, kamu...?" Tanya Santi yang lupa nama Ayuni

"Panggil aja ayun, kalian ngapain nih" tanya Ayuni

"Hmm, gak ada sih Yun. Cuma ngobrol biasa aja" jawab Santi ramah

"Eh, aku ada banyak yang mau ditanya dari kalian" ujar Ayuni girang

"Hah? Apaan?" Tanya Sinta heran

"Hehe, banyak loh. Kalian kan kembar, kalian suka ngelakuin hal-hal seru barengan gak?" Tanya Ayuni

"Hmm, iya kami ngelakuin hal barengan sih. Kecuali minat, itu baru kami terpisah" jawab Sinta

"Yaps, aku gak suka jelajah seperti Sinta, aku lebih suka di kamar, membaca buku dan mendengarkan musik" ucap Santi

"Ohh, terus kalian tidur sekamar? Atau beda kamar? Pasti seru kalo punya saudara kembar seumuran kan soalnya punya kawan curhat, kawan ngobrol dan ngelakuin apapun barengan" kata Ayuni

"Hehe, emm kami beda kamar. Tapi kadang kami ke kamar yang lain buat ngobrol" jawab Sinta

"Jadi pengen punya saudari kembar deh kalo ngeliat kalian" ujar Ayuni

Tiba-tiba Irma dan Deli bergabung dalam pembicaraan

"Hai San, sin, Yun" sapa Irma

"Hai ma" balas mereka

"Eh, Sin San. Kalian jadi sorotan banget tau, setiap sudut sekolah ngomongin kalian. Kayaknya kalian jadi omongan banget deh" ujar Irma

"Hooh, dimana-mana ngomongin anak kembar kelas X-1" sambung Deli

"Iya Tah? Widih, jarang-jarang anak kelas sepuluh jadi omongan satu sekolah. Iya kan saudariku" kata Sinta bersemangat, tetapi Santi hanya diam seakan tidak suka Dengan keadaan ini.

Sebulan berlalu, Sinta sedikit curiga dengan Santi. Karena Santi yang biasanya antusias dalam belajar menjadi anak yang biasa, bahkan Santi tidak berani menjawab pertanyaan di papan tulis. Ketika ditanya guru pun Santi hanya menjawab pertanyaan tersebut dengan singkat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sinta dan SantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang