bab 2

2 0 0
                                    

Hari ini masi sama. Belum ada yang berubah. Malah semakin menjauh. Entah apa yang salah dengan rumah ini. Entah apa kesalahan keluarga ini sampai semuanya malah semakin menjauh rasanya. Selalu ada konflik yang sepele yang akhirnya saling menyakiti. Selalu mikir apa gak bisa sekali atau hilangin gitu konflik saling menerkam satu sama lain. Sejak kecil aku selalu mereka berantem. Berantem karena uang, atau mempertahankan argumen yang paling benar. Susah emang ya buat ngalah sama pasangan sendiri? Konflik kecil aja diberantemin. ini persaingan kah? Apa mereka gak malu adu mulut di depan gue yang notabenennya gua anaknya. Jujur gue sekarang sedih ngeliat mama menjadi pelampiasan bokap gue. Emang gitu ya, cowo gak bisa nahan emosikah? Kenapa bokap gue sekarang makin kesini makin gak bisa ngontrol emosinya, sering aja gitu buat keributan. Semuanya salah si dari mereka berdua. Gue sampe benci dengan suasana rumah yang dingin ini. Kenapa gak cerai aja si? Atau kenapa nikah kalau malah begini. Gue benci pernikahan dan gue benci cowo. Gue gak akan nikah, karena nikah gak seindah itu ternyata. Cowo juga biadab. Semoga untuk mama diberikan keikhlasan dan kesabaran menghadapi kenyataan, suaminya begitu. Semoga gue bisa bahagian dia. Semoga ayah bisa menjaga emosi. Semoga mereka berdua engkau ubah menjadi manusia yg punya adab dan keharmonisan dalam diri mereka. Semoga mereka bisa menjadi orang tua yang gk gadungan  yang sotoy, egois dan sok paling bener. Semoga engkau ubah lah yaAllah. Karena jujur aku udah jiji banget. Semoga entah gk tahu kapan, semoga aku bisa punya mimpi memiliki keluarga yang bahagia. Semoga aku bisa tumbuh dengan bahagia dan cantik meskipun rumahku tidak secantik itu. 💩

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang