catatan ke lima

4 0 0
                                    

Raka dan Hiro terkejut dengan kedatangan Rua dan kei tiba-tiba sembari memberikan mereka minuman kaleng bersoda. Kedua anak laki-laki itu berdiri dan membersihkan bajunya yang kotor.

" R-rua? " -ucap Raka gugup.

" Ko ada di sini? Ngapain? " Lanjut Raka.

" I-itu tadi kita liat kamu sama Hiro... " -rua

Kei yang melihat situasi canggung ini karena ia juga tau kalo Rua tidak pandai berkomunikasi dengan lawan jenis.

" Kalian itu para cowo hobi banget berantem ya? Haduhh. " -kei.

" Tunggu apa lu bilang? Ko lu bisa tau? " -raka

Kei kesal dengan nada bicara Raka yang logatnya seperti orang-orang jakarta yang pernah ia tonton di televisi. Ia mencoba menjawab pertanyaan Raka dengan logat jakarta juga.

" Gue sama rua di perjalanan pulang ngga sengaja ngeliat elu sama Hiro di kerumunin anak buah si kenoo. " -jelas kei.

Rua yang mendengar nada bicara kei menutup mulutnya untuk menahan tawa. Begitu juga dengan Hiro.

" lah ko lu ngga bantu kita?! Cuma ngliat doang huh?! " -raka.

Kei menahan kesal pada Raka dengan nada bicaranya. Ia berjalan menghadap Raka. Mata mereka bertemu mata yang bermusuhan.

" yeuu elu ngebantuin gimane pea kita aja gada kemampuan! " -kei

" Ya bantuin lah pea apa kek ikut nghajar mereka gimana si lu. " -raka

" Lu kira kita cewe berbadan kekar dan berotot?! Yang ada kita juga ikut di hajar bodoh! " -kei

Rua berjalan ke arah Raka dan kei untuk menengahi mereka.

" Udahh jangan di permasalahin. " -rua

" Udahlah Raka jangan cari masalah lagi. " -hiro.

Kei dan Raka pun menenangkan dirinya untuk tidak berdebat lebih lanjut. Mereka memilih untuk berdamai.

" Thanks minumannya. " Ucap Raka tampak malu-malu.

" Ya. " -kei

" Oiya makasih ya. " Ucap Hiro tersenyum pada Rua.

" Sama-sama. " Rua membalas senyuman Hiro.

Hanya dalam beberapa detik saja anak-anak itu sudah bisa akrap. Rua yang tampak malu-malu kini nyaman dengan mereka. Begitu juga dengan Raka, Hiro, kei. Mulai terbuka walaupun sedikit demi sedikit. Kedua anak laki-laki itu pun ikut bermain ke rumah kei.

Dalam perjalanan menuju rumah Kei. Kei teringat kejadian dimana Rua pernah cerita padanya jika Rua sempat menyukai Hiro karena dia unik. Apa Rua masih menyukai anak indigo itu? Batin kei melihat punggung Hiro.

==

" A-ah sakitt ruu. " Rintih Raka.

Rua mendekatkan kain hangatnya ke luka lembab di dahi Raka dengan pelan.

" Ini udah Pelan. " -rua.

" Lemah dia mah ruu haha! " Ledek Hiro.

" Brisik Lo! " Kesal Raka dengan Hiro trus meledeknya. Begitu juga kei yang menahan tawa dengan tingkah Raka yang kesal.

" Nanti setelah lulus kalian mau lanjutin sekolah kemana? " Tanya hiro.

" Gue mau ke SMP 1 jalak aja. " -raka.

" Aku kayanya mau pesantren. Tapi ngga tau juga. " -rua.

" Aku mau lanjut ke Mts. " -kei.

" Kalo Hiro mau lanjutin kemana? " -rua

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RuashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang