Tok tok tok
"Ikhsan" panggil seorang gadis berambut hitam sebahu dengan menggunakan celana hitam panjang dan baju berwarna putih lengan pendek tak lupa dengan tas kecil yang ia selempangkan di bahu kanannya
Merasa tidak ada respon gadis itu pun mengetuk pintu untuk yang kedua kalinya
Tok tok tok
"Ikhsan" panggil nya sekali lagi
"Sebentar" Teriak seseorang wanita didalam rumah tersebut. Wanita itu pun membuka pintu
"Eh Nisa" ucap Ibu Ikhsan bernama Ivana Melinda
Nisa pun menyalami tangan Ivana, dengan senyum manis nya Nisa bertanya"Tante Ikhsan nya ada? Soalnya ada perlu nih sama dia " tanyanya
"Ada, masuk masuk bentar tante panggil anaknya dulu" Nisa pun hanya mengangguk kemudian mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu
Disisi lain Ikhsan yang sedang asik main game pun terganggu karna ibuknya yang masuk kamar tiba tiba"San itu ada Nisa nyariin kamu" kata Ivana di Ambang pintu
"Ngapain tu Nisa kesini" batinnya
Tanpa babibu Ikhsan langsung mematikan hp nya dan beranjak dari kasur menuju ruang ramuSesampainya di ruang tamu Ikhsan mendudukkan bokongnya di sofa depan Nisa kemudian Bertanya "Kenapa Nis?"
"Nah gini san, gw mau tanya Lo mau melanjutkan sekolah di mana san?" Tanya Nisa. Ikhsan yang mendengar itu sempat berpikir sejenak dan berkata
"Rada bingung sih Nis, emang lo mau melanjutkan sekolah dimana Nis?" Tanya Ikhsan
Nisa pun tersenyum dan berkata " nah jadi gini gw kan mau lanjut di SMA Galasta nah lo sendiri gmn? Mau ikut gw gak sekolah di sana? Lagian juga kita kan dari tk sampai SMP bareng terus, jadi kalo misal kita SMA nya satu sekolah gmn?"
Ikhsan pun sempat berpikir sejenak, memang benar Ikshan dan Nisa dari tk sampai Sekaran selalu bersama. Bahkan sempat di kira bahwa mereka ada hubungan, namun nyatanya mereka hanyalah sebatas teman
"Nih Tante buatkan minum" Ivan meletakan gelas berisi sirup itu di meja tamu dan kemudian mendudukkan bokongnya di samping anaknya
"Kalian lagi ngomongin apa? Kok serius banget" tanya Ivana Sebari menatap mereka secara bergantian
"Iyah Tante, ini Nisa tanya ke Ikhsan, nanti dia mau melanjutkan sekolah dimana. Barangkali dia mau satu sekolah lagi sama Nisa" jawab Nisa
Pagi pukul 06.13
"Ikhsan bangun mau sekolah gak kamu, udah pagi masih aja molor" Ikhsan yang mendengar ibunya sudah mengomel pun langsung membuka matanya dan beranjak dari tempat tidur kemudian berjalan kearah kamar mandi
"San" sapa seorang gadis dengan melambaikan tangannya disertai senyuman manis. Yap benar sekali nisa, nisa pun berlari kearah ikhsan
"Ayo ke kelas bareng" ajaknya. Sembari menyenggol bahu sebelah kiri Ikhsan
Ikhsan pun hanya mengangguk
Mereka berdua berjalan ke kelas bersama, Ikshan dan nisa berada di kelas yang sama yaitu 10 IPA 4. Sesampai di kelas ikhsan mendudukkan dirinya di bangku yang tidak jauh dari Nisa, Ikhsan berada di sebelah kiri Nisa sedangkan Nisa berada di sebelah kanannyaDua hari kemudian
Saat Ikshan berada di kantin, ia di kagetkan dengan kehadiran Nisa yang tiba tiba "dor" ucapnya disertai menepuk pundak Ikhsan. Ikhsan yang saat itu sedang fokus dengan hp nya langsung terkejut dan tidak sengaja menelan ludahnya sendiri
"Uhuk uhuk" menutup mulutnya dengan tangan
"Eh sorry san, nih minum" sembari membuka botol teh pucuk itu dan memberikannya kepada ikhsan. Nisa pun tidak henti menepuk pundak ikhsan dengan lembut
"Sorry ya" ucapnya merasa bersalah
"Kaget Nis, untung kagak copot ini jantung" dengan menatap Nisa, Nisa hanya cengengesan
"Oh iyah gw mau cerita nih" Ikhsan yang sedang asik melihat handphone nya itu kemudian langsung menoleh ke arah Nisa dengan mengangkat sebelah alisnya seolah Bertanya "apa?"
"Nah jadi gw tadi habis kenalan sama cewek, cantik banget tapi dia rada pendiam gitu namanya Diva" mendengar cerita Nisa itu pun Ikhsan sedikit penasaran dengan Diva. Kira kira bagaimana orangnya?
"Diva yang mana?" Tanyanya kepada Nisa
"Dia duduknya bagian pojok sebelah kiri lo, bangku ke dua dari belakang" jelasnya. Ikhsan pun hanya mengangguk, didalam lubuk hatinya Ikhsan sangat penasaran dengan Diva
"Nah itu dia" Tunjuknya kepada Ikhsan. Ikhsan pun melihat arah tangan Nisa yang mengarah pada gadis yang sedang berkumpul dengan 2 seorang gadis cantik lainnya.
"Yang itu? Tanya Ikhsan yang masih menatap kearah Diva yang berada di meja kantin depannya. Nisa pun mengangguk
"Iyah, nah yang dua itu temannya. Namanya Tiara sana Raya" Ikhsan pun hanya mengangguk. Entah kenapa jantung Ikhsan berdetak lebih kencang dari yang sebelumnya, sesekali ia menoleh ke depan melihat sosok Diva yang sedang duduk bersama temannya.
"Gua kenapa coba?" Tanyanya pada diri sendiri
Setelah jam istirahat selesai Ikshan pun langsung bergegas masuk ke dalam kelasnya dengan Nisa yang berada di belakang membuntutinya. Sampai di kelas Ikhsan langsung di sapa oleh ketiga temanya, yaitu Afan, Erick, Galang dan Aldi.
Baru saja mendudukkan bokongnya di kursi sudah di sambut oleh pertanyaan aja
"Dari mana aja lo, kita cariin kagak ada" tanya Afan kepada Ikhsan. Afan dan ketiga kawannya itu pun langsung menghampiri Ikhsan kemudian duduk di bangku yang kosongAfan dan Galang duduk di depan bangku Ikhsan sedangkan Erick dan Aldi berdiri di sebelah kanan dan kirinya
"Kantin" jawabnya singkat
"Ye kagak ngajak kita kita" cerocos Galang
Aldi yang melihat Ikhsan hanya diam saja itu pun kemudian merangkul bahu nya dan berkata "Kenapa broh?"
"Kagak papa gua" jawabnya dengan menyingkirkan tangan Aldi yang berada di pundaknya
Saat sedang asik mengobrol tiba tiba guru pun masuk kedalam kelas, semua murid pun langsung bergegas ke bangku nya masing masing dan pelajaran selanjutnya di mulai. Tiba tiba Ikhsan menolak kerah belakang menatap Diva yang sedang fokus memperhatikan bu Sukma yang sedang menjelaskan materi. Entah kenapa Ikhsan merasa suka kepada Diva. Tapi ia tepis perasaan tersebut karna baginya tidak mungkin jika cwek secantik Diva mau dengannya
Bersambung