🐟Kehidupan Wira🐟

6 0 0
                                    

Welcome to the story of the girl who loves fish!!

second chapter💜

🐟
🐟
🐟

Syur

Syur

Syur

Bugh

Bugh

Plak

"Akhhhh!"

3 siraman air dingin dan siksaan penuh luka terus tertoreh pada lelaki yang dianggap imut oleh Bea. Yah Wira!

Kerandomannya hanya topeng untuk segala hal menyedihkan di dalam neraka buatan orang tuanya. Rumah mana lagi yang dapat aku rasakan ketenangannya?

"Maksud kamu apa Wira!" Bentak Desia Gikardo mommy nya Wira Gikardo

"Ssh" hanya ringisan dan reaksi tubuh kedinginan yang terlihat

"Menyesal saya mempunyai anak sepertimu!" Bentak Desia sambil menjambak rambut Wira dengan penuh tenaga

Wira tak tahan lagi, dia kedinginan dan juga kesakitan. Tak hanya itu rasa kecewa kepada mommynya kian membesar. Dia tak pernah tahu jika dia hanya anak yang disesali. Huh, dia mati rasa.

"Seharusnya kamu mendapatkan nilai sempurna di ulangan kimia mu hari ini!"

"Tapi APA!"

"Kamu hanya mendapatkan nilai 95, SUNGGUH TAK BERGUNA!"

Wira hanya terdiam, hal ini merupakan makanan yang selalu ia harus telan bulat bulat walau perih.

"Aku minta maaf mom, lain kali aku akan belajar lebih giat" jawab Wira pelan

"Harus! Memang harus! Agar kamu bisa menjadi berjaya seperti kakakmu" ucap mommy puas setelah mendengar nada kepasrahan diriku. Tak lupa dia selalu membandingkan diriku dengan sang kakak yang sekarang sudah sukses di dunia kedokteran

Setelah mommy pergi ia beranjak dari duduknya untuk berbaring mengistirahatkan jiwa dan raganya yang sangat lelah hari ini.

🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟🐟

🌞Pagi Hari🌞

"Sayang kamu dianterin pak lino dulu ya hari ini, papi ada kerjaan mendadak" ucap papi terburu buru

Cup

Papi mengecup pucuk kepala Bea lembut, "Papi pamit ya sayang" tanpa mendengar jawaban putrinya ia pergi dengan terburu buru

"Hah!"

"Papi sepertinya semakin sibuk saja, huh kapan ya mancing ikan lagi bareng papi" lirihnya merindukan suasana hangat mereka saat papinya sedang lenggang atau libur 

Dia pun memakan sarapan dengan cepat lalu pergi ke sekolah diantar oleh pak lino supir pribadi keluarga Harjio.

📍  Artleis High School

Bea berjalan di koridor yang sepi karena ia sengaja datang lebih cepat. Tak terasa ia sampai di tempat favoritnya yaitu perpustakaan. 

Saat memasuki ruangan yang beraroma lembaran buku itu membuatnya tersenyum senang. "Menenangkan" batinnya 

Tapi ternyata sudah ada yang berada di ruangan penuh buku itu, "Kayak ga asing deh sama tu cowok" batinnya mencoba mengingatnya

Ia berjalan mendekat kearah cowok itu, "Hei" Bea menepuk bahu cowok itu pelan. Si cowok refleks menoleh kebelakang

Deg

"Loh cowok imut gue kenapa bonyok gitu!!" Pekik Bea heboh

"Shutt!"

"Heheheh maaf" Bea cengengesan dan Wira menatapnya datar

Bea menyentuh wajah Wira dengan hati-hati, "Siapa yang berani buat lo bonyok comut?" tanya Bea dengan ekspresi ngeri melihat luka yang tertoreh di wajah imutnya.

"Bukan siapa siapa" Wira menepis pelan tangan Bea

Wira kaget setengah mati karena merasakan pelukan Bea yang tiba tiba

"Jangan dipendam, nanti lo bunuh diri" celetuk Bea merusak suasana romantis itu

Tangan Wira bergerak membalas memeluk Bea tak kalah erat, "nyaman"batin Wira dengan menikmati pelukan hangat itu dengan mata tertutup

"Gue ga bisa cerita" jawab Wira lesu

"Ga papa, yang penting lo harus ingat banyak orang baik yang mengharapkan lo tetap baik baik saja" ucap Bea menenangkan Wira

Bea melepaskan pelukan itu dengan perlahan, "Sudah diobati tu luka?"

Wira mengangguk singkat lalu tersenyum tulus, "Makasih ya" 

"Yoi, comut" jawab Bea sambil menarik narik pipi bakpao Wira

"Gue duluan ya Wira, bentar lagi bel" Pamit Bea lalu pergi keluar dari perpustakaan

Wira menatap rumit punggung Bea, "Huh, gue aneh banget"

Selama ini Mereka tak saling mengenal lebih dalam. Mereka hanya kenal sebatas kepopuleran

Bea tak jadi masuk kelas, ia ada urusan di ruangan osis karena sang ketos memanggilnya, Bea itu waketos ya!

"Halo ketos" sapanya nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu.

"Duduk" ucap Nazael, Ketos AHS

Bea pun duduk, "Ngapain lo manggil gue, Kangen ya?" goda Bea dengan ekspresi menjengkelkan

Nazael menatap datar wakilnya yang aneh ini, "Lo urus dulu Si jonathan anak baru itu, udah buat ulah aja"

"Kayak ga asing deh namanya" batin Bea

"Hei"

"Eh iya, gue akan mengurus anak kita dulu ya sayang"

"Bye" Bea pun beranjak pergi mencari si Jonathan itu dan meninggal Nazael dengan ekspresi jengah, sudah maklum ia!

Bea menghampiri anak baru yang sialnya nakal itu di kantor BK dan yah ternyata si john kenalan dia kemarin saat memancing

"Saya harap kamu dapat membimbing dia selama 3 bulan ini, Bea" perintah bu Faini

Bea mengangguk sopan, "Santai bu, sudah pengalaman ni bu" ujarnya dibumbui sedikit candaan

"Baiklah ibu percaya padamu Bea"

"Kalau begitu kami permisi ya bu" Pamitnya sopan

"Baiklah"

Mereka berdua pun keluar dengan Bea menarik tangan Jonathan dan jonathan mengikutinya dengan malas

Dia membawa Jonathan ke ruangannya, ruangan waketos, yah dia punya ruangan sendiri.

"Apa kesalahan lo?" tanya Bea serius

"Memukul orang hingga babak belur" jawab Jonathan santai seakan tak bersalah

"Gila, lo harus dihukum"

"Hukuman lo, bersihin taman belakang selama 3 hari dan 3 bulan sesi pengarahan"

"hm"

"Yaudah sana lakuin hukuman pertama lo" usir Bea sambil menunjuk ke arah pintu mengisyaratkan agar keluar

"hm" Jonathan pun menurutinya

Diam diam Bea mengawasi jalannya hukuman John dibalik pohon. Sungguh jantungnya aneh ketika melihat John. Berdebar hingga nyaris copot

"Masa gue cinta pada pertama sama dia sih?" batin Bea bingung

"hah taudeh" batinnya pasrah karena tak tahu perasaan aneh ini



















Huaa ga nyangka siap juga malam ini bab ke 2 nya!!😁

Bagi para readers ku sayang😘

Jangan lupa kasih vote and comen
author yang baik hati dan tidak sombong ini

Sampai lupa di chapter berikutnya ya😆



































🐟Fish-Loving Girl🐟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang