ANGIN berhembus kencang pada ketinggian enam puluh meter dari permukaan, iris merah darah Jaehyun menatap gedung tinggi perusahaan Phoenix dengan tatapan remeh, sayap kalelawar hitamnya terbentang lebar, sesekali mengepak guna mempertahankan posisinya saat ini. Sudah satu minggu berlalu sejak Taeyong kembali ke masa lalu dan lelaki Lee itu benar-benar berusaha sendiri untuk balas dendam; tidak membutuhkan bantuan Jaehyun yang siap sedia menolong bila memang situasi Taeyong terdesak. Tapi tidak masalah, Jaehyun tahu bahwa cepat atau lambat, Taeyong pasti akan memanggil namanya dengan putus asa.
"Sepertinya membawa manusia itu ke masa lalu bukan ide yang tepat ya, Jaehyun?"
Jaehyun mendengus, ia tidak menoleh meskipun kini Jungwoo terbang di sampingnya dengan sayap putih yang sangat agung. "Lihat saja nanti, aku pasti akan mendapatkan jiwanya."
"Kau selalu percaya diri." Jungwoo mengikuti arah pandang Jaehyun, keduanya dapat melihat objek dari jarak sejauh apapun karena mereka adalah makhluk utusan Tuhan, "tapi terlalu percaya diri itu tidak bagus, Ayah sepertinya sudah tahu bila kau membawa manusia ke masa lalu demi mengubah nasibnya."
Kali ini Jaehyun menoleh, menatap Jungwoo sinis. Merasa di pandangi, Jungwoo mengalihkan pandangan hingga matanya dan Jaehyun bertemu; lelaki bermarga Kim itu memasang senyum manis. "Aku tidak mengatakan apapun pada Ayah, kau tahu jika ia bisa mendapatkan informasi dengan mudah."
"Aku tidak peduli." Jaehyun menyisir helaian rambutnya dengan jemari, ia kembali memerhatikan Taeyong yang sedang sibuk memberikan arahan pada tim satu, "aku tidak takut pada tua bangka itu, dia sudah mengusirku dari tempatku berasal, dan tugasku sekarang adalah menyesatkan jiwa manusia. Kau setuju kan?"
Jungwoo mencibir, apa yang Jaehyun katakan tidak sepenuhnya salah. Tugas Jaehyun sebagai iblis memang menyesatkan jiwa manusia, menarik mereka ke neraka untuk menjadi budak setia Jaehyun yang bersedia melakukan apapun. Hanya saja, membawa manusia ke masa lalu demi merubah masa depan bukan sesuatu yang patut di maklumi. Ada banyak hukuman yang bisa Jaehyun dapatkan karena mengubah masa depan manusia yang sialnya hanya dapat dilakukan oleh Tuhan.
"Lalu sekarang kau akan mengawasi manusia itu?"
"Ya."
"Sampai kapan?" tanya Jungwoo penasaran, hembusan angin menerbangkan helaian legamnya.
Jaehyun tersenyum miring, ia masih menatap Taeyong yang kini terlihat sedikit frustrasi, lelaki Lee itu mengusap wajahnya dan kembali mengerjakan project ramen yang akan diluncurkan bulan depan. "Entahlah, sampai aku puas?"
Jungwoo mendengus geli. "Baiklah terserah, semoga saja kau tetap waras dan tidak menggunakan hatimu, kau tahu bukan apa yang terjadi terakhir kali saat kau menyimpan perasaan pada makhluk fana?" ia menjaga sedikit jarak saat Jaehyun terlihat tersinggung, "aku pergi, banyak pekerjaan, sampai nanti!" sebenarnya Jungwoo hanya kabur saat ini, takut bila nanti Jaehyun menggunakan kekuatan penuh untuk membalasnya.
Setelah kepergian Jungwoo yang melesat entah kemana, Jaehyun terbang mendekat ke arah gedung Phoenix, tubuhnya menembus lapisan jendela lalu berdiri di belakang Taeyong yang tidak bisa melihat keberadaannya. Menyimpan perasaan? Tentu saja Jaehyun masih ingat apa yang terjadi terakhir kali, oleh karena itu ia berjanji agar tetap waras dan tidak menaruh rasa apapun pada makhluk fana yang umurnya tidak bertahan lama.
"Aku sudah membuat seluruh komposisi untuk lima varian rasa ramen ini, tenang saja, aku juga melakukan riset semalaman agar tidak ada yang terlewat. Setelah semua persiapan selesai, kita sudah bisa membuat produknya." Taeyong berbicara pada Doyoung dan beberapa orang dari tim satu yang sejak tadi sibuk melakukan penelitian, "aku ingin project kali ini sukses, jadi mohon bantuannya!" seru Taeyong seraya membungkukkan sedikit tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Devil [JAEYONG]
Fanfiction[Fantasy] [Mature] Kematian adalah hal yang tidak bisa di hindari, dan Taeyong menghembuskan napas terakhirnya pada 14 Februari 2025. Sebelum akhirnya kembali ke 14 Februari 2015. •BXB •Jaehyun x Taeyong •Don't read If u don't like it