Part. 2

386 21 0
                                    

Author POV.

"Apa ? Tunggu du...." Perkataan Diana terputus setelah melihat kucing hitam yang membawa jiwanya kesini kini pergi entah kemana.

Diana semakin panik saat suara-suara gaduh di depan semakin dekat ke dalam kereta, Diana buru-buru menyembunyikan dua buku yang di berikan kuci yang hitam yang tadi dia temui.

Diana dengan cepat pura-pura pingsan kembali.

SRAKK....

Pintu kereta kuda yang besar dan mewah itu terbuka, terlihat seorang wanita paruh baya yang langsung panik saat melihat Diana yang pingsan.

"YA DEWA TUA....KASIM QU, XIA HE JATUH PINGSAN" 

Teriakan wanita paruh baya itu membuat semua orang kaget, Diana semakin panik saat  mendengar suara langkah kaki yang berlari kearah kereta kuda yang dia tempati.

"Ada apa ?" Suara pria paruh baya terdengar panik di telinga Diana.

"Xia He pingsan di dalam kereta kuda" suara wanita paruh baya itu terdengar panik saat memberitahu Kasim Qu.

Wajah kasim Qu yang sedari tadi datar kini berubah pucat dan cemas, semua orang di sana juga panik dan cemas.

Apalagi wakil Jendral Wu yang bertugas menjaga kepala penjaga putri Lin, jika Kaisar tahu jika putrinya kabur dari pandangannya.

Sangat tidak mungkin jika kaisar tidak menghukum mati dia dan seluruh keluarganya dalam satu malam.

"Ternyata putri benar-benar kabur, tadinya aku pikir putri ada di kereta milik Xia He" suara bisikan pelayan muda di sekeliling mereka bertiga membuat Kasim Qu, pengasuh Wen dan Jendral Wu semakin pucat dan cemas.

Jantung mereka berdegup kencang, kepala mereka terasa kosong seperti tidak tahu apa yang harus mereka lakukan saat ini.

"DIAM, LEBIH BAIK KALIAN TIDAK BICARA OMONG KOSONG. JIKA APA YANG TERJADI DI SINU TERDENGAR SAMPAI KETELINGA KAISAR BISA KU JAMIN JIKA KEPALA KALIAN AKAN LEPAS DARI LEHER KALIAN" kata Kasim Qu yang membuat mereka semua langsung menutup mulut mereka rapat-rapat.

Pengasuh Wen yang sedari tadi sudah berdiri cemas dan panik bersuara dengan pelan sangat pelan hingga hanya Kasim Qu dan Jendral Wu yang mendengarnya.

"Kasim Qu apa yang harus kita lakukan sekarang, kita harus mengirim putri ke kediaman Jendral Qin" kata 

Kasim Qu hanya diam saja, dia juga tidak tahu harus melakukan apa, melihat sikap Kaisar Qin yang sangat mencintai putra ketiganya itu yang kini menjadi Jendral Qin.

Mereka yakin mereka pasti akan langsung di bunuh tanpa bisa pulang ke kerajaan mereka lagi.

"Untuk saat ini lebih baik kita istirahat dulu dan para prajurit akan mencari putri ke sekeliling tempat ini" kata Kasim Qu yang di balas anggukan kepala oleh setiap orang di sana.

"Uuuhhh...." Diana pura-pura mengerang seakan-akan dia baru saja bangun dari pingsannya.

"Xia He kau sudah bangun" nyonya Wen yang sudah menjadi pengasuh putri Lin dari kecil langsung tersenyum lebar saat melihat wanita muda di depannya bangun.

Karena Xia He adalah pelayanan yang paling di sukai putri Lin jadi sudah tentu nyonya Wen sudah sangat mengenal Xia He.

"Nyonya Wen kenapa aku bisa di dalam kereta, bukannya aku ada di sungai menemani putri mandi" Diana berpura-pura bingung di depan semua orang.

Semua orang yang di sana tersentak kaget dan saling menatap satu sama lain dengan wajah panik dan pandangan cemas.

Sedangkan Diana yang tahu kebenarannya dari ingatan pemilik asli tubuh yang di tempati, tahu jika Putri Lin yang mereka cari sudah kabur dengan cinta sejatinya. Awalnya Diana tidak tahu alasan putri cantik itu kabur tapi setelah menggali ingatan pemilik asli tubuh ini.

Dia tahu jika Putri Lin itu memiliki kekasih masa kecil yang sudah bersamanya sejak dulu, tapi karena status pria itu yang hanya prajurit kelas tiga yang rendah membuat mereka mati-matian berusaha menutupi hubungan mereka.

Bahkan tidak ada tahu bahwa putri itu sedang hamil muda sekarang, hanya pemilik asli tubuh ini saja yang tahu hubungan mereka serta kehamilan putri itu.

Jika bukan karena paksaan dari ayah putri Lin, putri berhati lemah-lembut itu tidak akan keguguran.

'Aku tidak tahu siapa kamu tapi, aku bersumpah tidak akan memberitahu mereka semua kearah mana kau melarikan diri dengan kekasih mu' batin Diana tegas.

Dari ingatan pemilik asli tubuh ini Diana tahu jika Putri itu sudah sangat menderita sejak dia kecil dan hanya laki-laki di cintai saja itu lah yang menjadi lentera di kegelapan dan kesepian hatinya yang paling dalam.

"Maksudmu kau tidak tahu kemana Putri pergi ?" Tanya Kasim Qu, ekspresi wajahnya yang sedari tadi berusaha dia jaga agar tetap tenang berubah menjadi keruh layaknya air cucian piring.

"Ya yang aku ingat hanya mengantarkan putri ke sungai sehabis itu ada yang memukul kepala dari belakang dan setelah itu aku tidak ingat apapun lagi" bohong Diana.

Wajah semua orang di sana langsung berubah panik dan cemas, mereka yang awalnya ingin mendengar keterangan dari Xia He sebelum mencari putri Lin langsung berlarian dengan panik mencari putri Lin dengan segala upaya yang mereka miliki.

Sedangkan Diana sendiri diam-diam menghelai nafas panjang di dalam hati untuk saja pemilik asli tubuh ini tidak pernah berbohong sekalipun selama hidupnya jadi membuat mereka langsung percaya tanpa bertanya apapun lagi.

Brukkk....

Nyonya Wen langsung tersungkur ke tanah dengan pandangan kosong, membuat semua orang di sana panik.

Hanya Diana saja yang terlihat biasa saja sambil menatap jijik wanita munafik di depannya.

'Ck.... sangat menjijikkan padahal dia sendiri tidak benar-benar menyayangi putri itu, dia lah cara diam-diam mencuri keuangan di istana milik putri bodoh itu' umpat Diana kesal.

Ya Diana tahu hal itu juga dari ingatan pemilik asli tubuh ini, wanita bernama Xia He ini sangat tahu keburukan di istana kecil putri Lin ini tapi karena dia hanya seorang pelayan rendahan kecil dia tidak bisa melakukan apapun kecuali menutup mulutnya rapat-rapat.

Mata Diana yang awalnya penuh kepolosan yang naif diam-diam menjadi dingin saat melihat Kasim Qu dan nyonya Wen yang terlihat sangat panik.

Seakan-akan nyawa mereka berada di ujung tanduk, tapi mata Diana langsung berubah kembali menjadi pandangan polos dan naif saat mereka mengalihkan pandangan mereka kearahnya.

"Satu-satunya cara bagi kita semua untuk selama adalah mencari pengganti putri untuk menjadi selir Jendral Qin" kata Kasim Qu.

Bulu kuduk Diana langsung berdiri tegak, saat melihat cara Kasim Qu menatapnya.

Entah kenapa Diana seperti memiliki firasat buruk dari cara Kasim Qu menatapnya.

..........

TBC

Trasmigated to Became concubine GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang