[ 𝕳𝖆𝖕𝖕𝖞 𝕽𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌 ]
"𝕸𝖆𝖌𝖎𝖈 𝖘𝖈𝖍𝖔𝖔𝖑 𝖜𝖎𝖙𝖍 𝖈𝖗𝖆𝖟𝖞 𝖙𝖊𝖆𝖈𝖍𝖊𝖗?"
"Apa yang membuatmu terlihat kesal, [M/n]-kun?" Kepala sekolah Walhberg terkekeh, melihat [M/n] yang mendecak dan memalingkan wajahnya.
"Saya tidak kesal. Saya hanya heran kenapa bukan saya saja yang jadi penanggung jawab seperti biasanya."
"Kenapa anda malah memilih si jabrik jamet yang mungkin saja mengacau dan membuat malu sekolah. Dia pasti akan mengacau" Gumam kesalnya.
Kepala sekolah hanya tertawa pelan tidak menjawabnya, yang [M/n] abaikan juga karena dia hanya fokus melihat jendela.
Menatap murid aneh yang sepertinya menjadi incaran si jamet jabrik.
Si murid aneh berkepala jamur itu mendadak melalukan hal yang tidak pernah [M/n] percayai, membuatnya tercengang tapi ia langsung menyeringai.
"Dia hanya menabrak dinding untuk menyelesaikan hal ini..."
[M/n] menyeringai, seolah-olah seperti sedang menemukan sebuah harta karun."Hohoho bukankah itu menarik,
[M/n]?"[M/n] berdehem.
"Cukup menarik untuk membuat saya penasaran"
Sedangkan disisi si jamur yang dikenal sebagai Mash sedang disoraki murid-murid lain untuk pulang dan Lemon si gadis pirang yang menjelaskan jika mereka dijebak oleh si jamet jabrik.
Jamet jabrik tentu saja tak terima, karena mereka kan miskin. Kenapa pula mencoba masuk ke akademi elit gitu, kata si jamet jabrik.
Si jamet jabrik yang gak terima pun mengeluarkan tongkatnya untuk berniat melawan Mash.
Hanya untuk tongkatnya langsung dipatahkan oleh Mash.
Lagi-lagi dia berhasil membuat semua orang tercengang.
"Itu tadi sama sekali tak pantas professor"
"D-diam! Aku tak mau mendengar apapun dari orang sepertimu-!"
Treng, treng.
Datanglah Kepala Sekolah Walhberg yang terbang di langit dengan
[M/n] dibelakangnya "Diam!" Teriak Walhberg yang membuat semuanya terdiam."Kepala sekolah Walhberg dan
[M/N] Mordred...?""Kita akan lanjutkan ke wawancara terakhir. Mulai dari sini aku yang memimpin ujian ini" ucap Walhberg.
"Kepala sekolah kenapa anda disini...?"
"Lucci, aku ingin bertemu dengan mu setelah ini" ucapnya sambil memelototi si jamet jabrik dari samping.
[M/n] turun. Aura kejam dan gelapnya sangat mengintimidasi calon murid-murid (kecuali Mash). Si jamet jabrik menatap gugup dengan badan gemetar.
[M/n] berdiri ditanah dan berjalan menghampiri si jamet jabrik, tatapan nya sungguh tidak ada santai-santai nya.
Layaknya dewa kematian yang akan membawamu, membuat si Jamet Jabrik membalas menatap ketakutan.
"T-tolong tunggu sebentar!"
"Biarkan aku menjelaskannya terlebih dahulu, [M/n]-san!" Ucap Lucci ketar ketir.
[M/n] menatap jijik.
"Bodo amat."
"Kini, waktunya kau berurusan denganku, pengacau sialan" umpat [M/n] yang menjentikkan jarinya dan si jamet jabrik menghilang.
Di ikuti oleh Wahlberg dan Mash yang menghilang untuk melakukan test wawancara terakhir.
[M/n] memalingkan wajahnya. Tatapannya beralih pada calon murid-muridnya yang tersisa dengan gugup saat melihatnya.
Mereka saling berpandangan dan bergumam satu sama lain.
"Sial, aku langsung ketakutan melihatnya..."
"Benar kata orang-orang tentangnya, dia terlihat menakutkan..."
"Ah, aku khawatir aku tidak akan lulus karenanya"
"Mama... Aku mw pulangg... Kenapa pula kamu mendaftarkan ku sekolah gila ini"
[M/n] mengeluarkan tongkat sihirnya. Ekspresinya sangat serius dan tegas.
"Mari kita lanjutkan,"
"Saya yang akan mengambil alih untuk menjadi pengurus ujian kalian, menggantikan si jamet jabrik tadi."
"Berusahalah sekuat mungkin dan jangan mengecewakan saya."
Note: Vote and Comment if you like it. Thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIATUS | Magical Misfit [Mashle X M! Reader]
FanfictionDi dunia di mana sihir menjadi landasan kekuatan, ada seorang guru sihir yang dikenal sebagai sosok yang jenius dan kuat. Meskipun kekuatan sihirnya menakjubkan, dia lebih dikenal karena sikapnya yang kejam dan tak terkalahkan dalam pertempuran. [M...