keesokan harinya.
"anak anak, apakah kalian sudah siap?" ucap bu shani.
"SIAPP BUUUK!!!" ucap ke tujuh belas muridnya dengan semangat.
"baiklah, sekarang kalian boleh memasukan barang barang kalian ke bagasi bis, hati hati!"
"baik bu!" ucap mereka semua
elion menatap erine, tampaknya gadis itu kesusahan menaruh barang barang nya, dengan sigap ia mengambil koper berwarna pink itu lalu menaruhnya di bagasi biss.
"makasih sayang" ucap erine dengan senyuman mengembang.
"sama sama" ucap elion sambil mengacak acak rambut erine dengan gemas.
sudah 2 jam perjalanan, erine dan delyn tampak lelah, mereka ingin sekali tertidur, namun teman teman nya yang di belakang malah asik dengan permainan mafia.
"dokter lana terb*nuh dengan mengenaskan malam ini, mari kita cari tahu siapa yang memb*nuh dokter lana" ucap moreen
"aku tahu siapa mafia nya!" ucap levi.
"siap lev?, siapa?" ucap ribka sambil menguncang guncang kan lengan milik levi.
"nala!, seperti yang kita tahu, mereka kan tidak pernah akur!" ucap levi dengan semangat
"benar juga!" ucap ribka dengan memberikan 2 jempol nya
"aih, bukan gw!" ucap nala menatap levi dan ribka secara bergantian.
"vote dimulai!" ucap moreen
"vote nala" ucap ribka
"vote nala" ucap levi.
"vote levi!" ucap nala dengan sedikit keras
"oke, vote terbanyak adalah nala." ucap moreen
"nala adalah warga." ucap moreen ketika memeriksa identitas nala.
"ais!, dibilangin bukan gw!" ucap nala nyolot
"permainan selesai, kemenangan bagi levi, levi adalah mafia" ucap moreen
"AAAAAHKKKKK" ucap ribka karna ia merasa di bohongi
"HAHAHAHAHA!" ucap levi dengan bahagia
plak!
sapu tangan melayang ke arah mereka ber-5.
"berisik, yang lain lagi pada tidur" ucap Nino.
"iya maaf" ucap nala, lantas nino tersenyum lalu berkata
"iya gpp" ucap nino masih dengan senyum nya yang tidak luntur
nala memutar bola matanya malas
lalu nino terkekeh pelan, "tidur nal." ucap nino ke arah nala.
"ya."
akhirnyaa, setelah ditegur oleh nino, mereka semua tertidur dengan pulas.
mungkin ada sekitar 4 jam mereka tertidur.
"eughhh" lengkuhan kecil keluar dari mulut erine, ia mengucek matanya lalu melihat sekeliling, teman teman nya masih tertidur lelap
"tadi gw mimpi apa ya?" ucap erine sambil mengingat kejadian tadi, tapi semakin di ingat ia semakin pusing.
ia mengacak rambutnya frustasi, jujur ia tidak ingat apa apa.
ia mencari keberadaan elion, saat melihat nya, senyuman terukir di bibirnya, hanya karna melihat elion, erine menjadi tenang.
"tampan" ucap erine dengan suara yang sangat kecil.
ia melihat sekeliling lagi untuk yang kedua kalinya
"apa?, dimana ini?, jalanan nya sangat sepi." ucap erine dengan bingung
tidak mau ambil pusing, erine malah melanjutkan tidurnya yang terhenti.
puk puk!
tepukan kecil di pipi erine berhasil membuat sang empu terbangun,
"eugh"
"kenapa lyn?"
"udah sampe" ucap delyn
"okiee" ucap erine sambil mengambil kopernya, tentunya dibantu oleh delyn.
ia turun dari biss, didepan nya ada elion yang menunggu.
"ayok kita masuk"
"eh, tempat ini?" ucap erine, ia merasa dejavu, sepertinya ia pernah ke sini? tapi kapan?, ia juga tidak tahu
"kenapa?" ucap elion menoleh ke erine
"gpp, ayok masuk" ucap erine menggenggam tangan elion, sedangkan delyn mengikuti dari belakang.