[02]

297 52 7
                                    

Sasuke menghentikan langkahnya tepat sebelum memasuki pasar. Selama di perjalanan Sasuke telah banyak berpikir hingga ia membuang kesempatannya untuk berbincang dengan Hinata. Bodoh sekali. Sasuke memutuskan ia tidak bisa terus menerus seperti ini. Ia harus mengambil langkah besar untuk tujuannya

Menyadari Sasuke berhenti melangkah membuat Hinata juga berhenti

"Ada apa, Sasuke-kun?" tanya Sasuke 

"Hinata"

Mendengar suara Sasuke yang tiba-tiba menjadi serius membuat Hinata berpikir telah membuat kesalahan 

"Mulai dari sini, aku akan berperilaku sesuai dengan perasaanku. Kuharap kau bisa mengartikan dengan positif semua tindakanku. Namun jika kau tidak suka, kau bisa langsung menolaknya" jelas Sasuke memberi peringatan 

Hinata terlalu terkejut hingga tidak bisa memberikan reaksi terhadap perkataan yang diucapkan Sasuke. Hingga Hinata merasakan kehangatan dari tangan lain yang tak lain itu berasal dari tangan Sasuke yang membuatnya tersadar dari lamunannya

"Aku anggap diam mu ini dengan 'iya'" sahut Sasuke sembari memasukkan tautan tangan mereka ke saku jaketnya dan memimpin jalan masuk ke arah pasar

Semua orang yang melihat Hinata mungkin akan berpikir kalau Hinata ditarik paksa oleh pria didepannya. Namun bukan itu yang dirasakan Hinata. Dia merasa semua ini mendadak baginya. Berbeda dengan Hinata, Sasuke merasa bangga dengan tindakannya kali ini. Ternyata semua hal yang telah terpikirkan kemarin malam terbuang sia-sia. Tindakan tidak terencana seperti ini lebih membawa hasil terhadap hubungannya

"Kita hanya perlu membeli barang yang ada disini, bukan?" tanya Sasuke mencoba mencairkan suasana

"Hinata?" sahut Sasuke karena tidak mendengar jawaban dari perempuan di sampingnya

"O-oh iya?" balas Hinata berusaha memfokuskan diri untuk merespon. Sasuke melihat kondisi Hinata yang kebingungan dengan senyum tipisnya

"Apakah barang-barang ini yang perlu kita beli?" kata Sasuke mengulangi pertanyaannya sambil menunjukkan kertas di tangan kanannya

"Iya kita hanya perlu mengikuti kertas yang kau pegang, Sasuke-kun" jawab Hinata

"Baiklah, mari kita ke toko daging disana" ajak Sasuke untuk mulai memutari pasar mencari bahan-bahan yang dibutuhkan 

Mereka menghabiskan waktu kurang lebih dua jam untuk mendapatkan semua bahan yang dibutuhkan. Lama waktu mereka belanja bukan karena mereka tidak tahu tempat untuk membelinya atau mencari harga yang lebih murah. Lebih tepatnya, karena ibu-ibu penjual dengan ramah menawarkan sampel makanan dari barang jualan mereka. Para penjual menilai bahwa Sasuke dan Hinata merupakan sepasang pengantin baru dan si istri yang masih malu-malu untuk menunjukkan keromantisannya di khalayak umum

Meskipun sudah berulang kali Hinata mencoba menjelaskan para ibu-ibu tidak mengindahkan perkataannya. Hingga Sasuke berkata 'sudahlah Hinata, kau tidak akan menang melawan perkataan mereka' membuat Hinata menyerah dan menerima semua godaan dari ibu-ibu pedagang

Hinata dan Sasuke membawa satu plastik belanjaan di tangannya. Setidaknya Hinata merasa lega karena sejak barang belanjaan mereka bertambah tangannya terlepas dari genggaman Sasuke. Namun perasaan itu tidak bertahan lama karena keluar dari pasar tangan Sasuke dengan cepat meraih tangan Hinata dan memasukkan ke saku jaketnya

"Ayo kita kembali!" ajak Sasuke membuat Hinata menurut dan mengikuti langkah kaki Sasuke

.

"Teme! Kenapa kau lama sekali, hah?!" sahut Naruto karena sudah lama dia bangun tapi Sasuke belum kembali dari pasar

Run OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang