Setelah menurunkan Rena di pinggir jalan, Ricko bergegas kembali ke kantor untuk melaporkan hasil pertemuannya tadi dengan om Bimo dan Rena kepada Andra.
Sepanjang jalan bibirnya seperti lupa bagaimana caranya berhenti tersenyum.
Ricko yakin Rena bisa meluluhkan hati Andra karena sesungguhnya Rena adalah wanita tipe Andra.
Tidak matrelialistis dan merupakan seorang perempuan mandiri yang tangguh
"Lo akan jatuh sejatuh jatuhnya dalam pesona Rena, Ndra! Gue enggak sabar ngeliat lo bahagia dan udah waktunya lo bahagia!" Ricko membatin.
Selang berapa lama Ricko tiba di kantor, langkahnya menderap tidak sabaran menuju ruangan Andra.
"Done ya Bro!! Rena udah menandatangani Kontraknya, dia juga enggak banyak permintaan atau pertanyaan, hanya satu permintaannya yaitu masih diperbolehkan bekerja selama menikah, katanya dia enggak mau menjadi pengangguran setelah bercerai nanti karena harus menghidupi keluarganya ...." Ricko menjeda kalimatnya untuk menarik nafas, dia terlalu bersemangat.
"Kayanya Rena udah pasrah dengan seratus Juta yang lo transfer untuk operasi Bapak kemarin," sambung Ricko berujar kemudian.
Pria itu kini duduk di single sofa yang berada di tengah ruangan Andra.
Andra sempat membatu mendengar penjelasan Ricko tentang Rena yang meminta masih diperbolehkan tetap bekerja karena tidak ingin menjadi pengangguran setelah bercerai.
"Belum juga menikah tapi perempuan itu udah enggak sabar ingin bercerai." Andra misuh-misuh di dalam hati.
Tapi seperti biasa, Andra menampilkan dengan sempurna ekspresi datarnya seolah tidak peduli akan permintaan Rena serta alasan perempuan itu.
Mata Andra fokus pada MacBook di depannya dan itu tidak membuat Ricko berhenti berceloteh menceritakan tentang pertemuan tadi.
"Selamat Bro, sekarang lo udah punya calon istri." Ricko berujar dengan tampang jumawa lantaran merasa bangga pada dirinya sendiri yang telah menjadi penyelamat atas kebutuhan Andra dan Rena.
"Tadi juga gue udah minta Rena untuk datang ke Café Milan sepulang kerja, kita bicarakan detail mengenai sandiwara ini kedepannya, gue udah urus semua, lo tinggal nurut aja sama gue ya!" Ricko mengakhiri kalimatnya dengan tertawa puas sekali.
Entah kenapa, Andra yang akan menikah tapi Ricko yang merasa bahagia
Sesungguhnya itu adalah naruliah dari seorang sahabat sejati, yang akan bahagia bila melihat sahabatnya bahagia.
Andra hanya melirikan matanya sebagai respon, tanpa dia sadari kalau ada sedikit senyum di bibirnya.
Ricko sangat berjasa besar dalam hidup Andra, sang Presdir tampan tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya bila tidak ada Ricko.
Selama ini Ricko selalu ada dalam setiap suka dan duka juga selalu bisa membereskan semua masalahnya.
Tok...
Tok...
Tok
Pandangan kedua pria tampan di dalam ruangan itu sontak mengarah ke pintu.
Ceklek...
Om Salim masuk ke ruangan Andra dengan tergopoh menggunakan tongkatnya.
"Om Salim?" sapa Andra, ekspresi wajahnya tampak terkejut.
"Apakabar Om? Kapan Pulang?" tanya Ricko sambil menyalami Om Salim.
"Baik ... Om baru pulang dari London kemarin sore," jawab om Salim lantas duduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Contract
RomanceKallandra Arion Gunadhya adalah seorang Pengusaha muda sukses, memegang perusahaan industri atau manufaktur terbesar di negaranya, berusia 29 Tahun, berwajah tampan dan mempunyai tubuh Atletis dan digilai setiap wanita tapi Andra memiliki trauma yan...