Pagi itu langit terlihat mendung, enaknya buat tidur, tapi sayangnya itu hari sekolah. Para murid terlihat berjalan memasuki gerbang sekolah, jam masuk masih lama jadi jalannya pada santai.
Disaat yg bersamaan, sebuah mobil berwarna hitam terlihat berhenti tidak jauh dari gerbang sekolah. Seorang ayah terlihat sabar menunggu kedua anak kembarnya merapikan barangnya.
"Yejun hari ini jadi mau rapat OSIS?" tanya ayah Nam kepada anak laki-lakinya.
"Jadi. Kayaknya aku pulang agak malem nanti." jawab Yejun sambil memakai sepatunya. Kebiasaan Yejun kalau lagi dianter ayahnya, masuk mobil masih pakai sandal terus baru pakai sepatu kalau udah sampai sekolah.
"Mau ayah jemput nanti?"
"Liat nanti. Nanti aku kabarin ayah!"
"Oke! Yijoo hari ini les kan? Nanti mau ayah jemput atau pulang bareng Noah?" kali ini giliran gadis kecil ayah Nam yg ditanya.
"Liat nanti juga kayaknya, yah! Aku turun duluan ya, ayah! Gue duluan ya, Jun!" Yijoo langsung meraih tangannya ayahnya buat salim lalu segera keluar dari mobil.
Dari dalam mobil, ayah Nam bisa melihat anak perempuannya itu berlari menghampiri pemuda berambut pink yang juga baru tiba. Kedua anak itu terlihat ribut sebentar lalu kemudian masuk ke dalam sekolah.
"Bonggu itu lucu ya kalau ayah lihat." ucap ayah Nam tiba-tiba.
"emang lucu, yah. Aku turun dulu ya, yah! Nanti aku kabarin dijemput apa engga."
"Iya. Semangat sekolahnya!"
"SELAMAT PAA..."
"berisik ege!"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Bonggu malah mendapatkan toyoran pertamanya hari itu. Siapa lagi kalau bukan Yijoo yg dengan senang hati memberikan toyoran pertama untuk Bonggu di pagi hari.
Yijoo segera menuju bangkunya dimana Aran sudah datang duluan dan sekarang lagi sibuk dengan HP nya. Yijoo mencoba buat ngintip apa yg sedang dilakukan temannya itu lalu memutuskan untuk sibuk dengan HP nya sendiri karena ga paham sama apa yg dimainin Aran.
"Kayak bakal ada yg ngechat aja Ju!" seru Aran yg fokusnya masih ke arah game yg sedang dia mainkan.
"Ga peduli juga gue!"
"Mantan lo dateng tuh!"
Yijoo langsung menoleh ke depan dan bener kata Aran, mantannya baru dateng. Mantan Yijoo alias Hamin baru dateng. Yijoo terus menatap pemuda yg baru datang itu. Ga ada yg berubah dari Hamin. Hamin tetap lah Hamin, si pemuda tinggi yg tidak sengaja masuk ke dalam hati Yijoo. Cuma status mereka aja yg berubah jadi mantan.
"Makanya kalau masih sayang tuh dipertahanin bukan diputusin!" seru Aran sembari mengakhiri gamenya lalu ikut menyandarkan kepalanya ke meja bersama Yijoo yg sudah melakukan duluan. "Kenapa sih lo mutusin Hamin? Kesambet lo waktu itu?"
"Gak tau ah!"
"Kalau lo ga cerita kenapa lo mutusin dia, gimana gue bisa bantuin lo?"
"Ga ada yg minta dibantu kok!"
"Ini soal lo digangguin kakak kelas itu kan?"
"Ga ada!"
"Lo ga bisa boong sama gue, Ju!"
"Anggep lah alasannya karena itu, terus gue bisa apa?"
"Ya lo jelasin lah ke Hamin sebenernya ada apa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Us || PLAVE FANFICT
FanfictionAda yg udah putus tapi masih berusaha buat bisa balikan. Ada yg sebenernya saling suka tapi masih ragu buat maju. Ada yg bingung karena suka sama sahabatnya sendiri. Ada yg berusaha nahan perasaannya karena tahu temennya juga suka cewek yg sama kaya...