03²' Diary Masa Lalu

240 25 0
                                    

Terlihat seorang gadis bersurai putih dengan manik mata biru, menatap sayu buku yang bertuliskan Diary yang tersimpan diatas tumpukan buku lainnya.

'Aku mengingat saat aku masih kecil, ibuku menyuruhku untuk menulis Diary kecil supaya aku bisa mengingat momen di hidupku' gumam Avelia sembari membuka lembaran buku

...

×××× bulan ×× Tahun ××××

Kata mama disaat aku lahir ayah tidak sempat mendatangiku karena kerja yang sangat berat Mama berpesan agar aku menulis Diary kecil supaya aku bisa mengingat momen' di hidupku Aku menurutinya! Karena aku anak yang baik hehe

"Mama! Kenapa ayah belum pulang, kata mama ayah akan segera pulang.. " ucap gadis kecil dengan surai putih

"Mungkin ayah sedang dalam per- Tunggu disini sebentar mama akan mengangkat telefon" ucap wanita dengan surai abu- abu

"Oke mama! "

Aku mendengar suara pecahan gelas, aku sangat khawatir dengan mama.. Aku juga mendengar mama menangis. Lalu aku segera menghampirinya

'Mama? ' gumamku lirih

"Elia.. Maafkan mama, Ayah mu tidak bisa pulang " ucapnya, Seluruh badanku bergetar, saat mendengar kata selanjutnya yang dilontarkan mamaku kepadaku.

"Elia.. Ayahmu sudah tidak ada"

'Mama tidak bercanda kan?' ucapku lirih, Tangisku luntur saat itu juga. Beberapa hari kemudian aku pertama kalinya bertemu dengan ayahku tetapi dengan keadaan tak bernyawa..

...

Tahun ×××× Bulan ××××

Umurku sekarang 6 Tahun, hari dimana aku pertama kalinya masuk ke jenjang 'Sekolah Dasar' aku melihat semua murid sibuk dengan urusannya sendiri, dan tiba' ada seseorang menepuk pelan pundakku ia bernama Relevan

"Hey, Siapa namamu? Ku Relevan" Ucap lelaki di belakangku

"Namaku Avelia, Salam kenal Rel! " ucapku

"R- Rel? Kau bisa memangilku Evan sih T-tapi bukannya aku gak suka nama itu.. " ucapnya sambil menoleh kearah yang lain tanpa memperhatikanku

"Baiklah Rel! Sekarang kita berteman ya? " Ucapku dengan semangat.

Relevan Selalu membantuku disaat ada masalah! Semoga ini hari keberuntunganku.. Hehe

...

Tahun ×××× Bulan ×××××××

Aku pulang kerumah, saat dirumah aku melihat ibuku dengan pria asing. Aku bertanya kepada ibuku

"Mama? Orang itu siapa" ucapku

"Hendry! Perkenalkan ini anakku Avelia, Elia kemari temui ayah tirimu dengan adik tirimu Hendry dan Theon " ucap ibuku

Aku sempat berpikir bahwa Theon akan merebut kasih sayang ibuku dan ibu akan melupakanku, ratapi ketika melihat senyumnya terlihat sangat tulis. Aku menjauhkan pikiran itu

"Baiklah lakukan sesuka hati mama saja~ tapi apa mama janji tidak akan melupakan Elia? Karena Theon" ucapku ketiga orang disana mulai tertawa pelan sebelum ibuku berkata

"Tidak, mama akan menyayangi kalian berdua" ucap mamaku

Aku senang ibuku bisa bahagia karena ini, Aku juga merasa bahagia dan kami berempat berpelukan

...

Tahun ×××× Bulan ×××××××

Aku diajak Theon untuk pergi ke taman yang baru saja buka di pinggiran kota, aku ingin mencari alasan karena malas keluar rumah. Tetapi karena Theon menangis mau tidak mau aku harus menurutinya

"Theon, kak Elia akan membelikan mu es krim sebentar oke? Theon pasti capek kan" ucapku dianguki oleh theon

"Oke, Theon akan disini saja"

Beberapa menit berlalu, aku melihat Theon tidak berada di sekitar taman. Dengan panik aku menelepon ibuku, dan aku disuruh untuk pulang.

"Aku pulang.. " ucapku

Plak!
"Dimana Theon!? Avelia! Kenapa kau meninggalnya sendiri" ucap ayah tiriku

"Hendry.. Tolong kontrol emosi mu, Aku tau-"

"Cukup Rose, biarkan aku memberi hukuman ke Anak ini"

"Maafkan aku.. " ucapku menunduk

Plak!
"Kucapkan sekali lagi, Dimana Theon! " ucap Ayah tiriku

"Aku meninggalkannya di taman untuk membelikan es krim kesukaannya t- tetapi saat El kembali Theon menghilang.. Maaf" ucapku

Tangan Ayah tiriku terangkat, aku menutup mataku dan menundukkan kepalaku. Aku tidak merasakan apapun.. Karena ibuku yang menghadang ayah tiriku

Plak!
"Rose! Masih sempat kau membela anak itu? "

"Avelia.. Pergi kekamar mu " ucap ibuku sembari tersenyum

...

Hari ini adalah hari ulang tahunku.. Hari dimana seharusnya aku bahagia, dengan pakaian rapih aku membuka pintu..

Deg!
Jantung ku berdetak saat ibuku terduduk lemah, Sedangkan ayahku menatapnya lalu pergi. Hendak aku menangis tetapi ibuku berkata

"Selamat ulang tahu.. Avelia" ucap ibuku sembari mengelus pipi kiriku

"Mama.. Mama Jagan pergi.. Eli masih butuh mama" ucapku

"Maafkan mama ya nak.. Mama gabisa terus berada di sisimu" ucap ibuku yang perlahan menutup matanya dan melepaskan genggaman tangan nya

"Mama! " ucapku

Beberapa hari kemudian ayahku memutuskan untuk pindah kota, aku lega kota yang aku tinggali adalah kota dimana ada Relevan..

...

Aku menutup buku itu, seharusnya ada beberapa halaman yang aku lewati karena sudah lama rusak dan sobek beberapa tulisan mungkin tak bisa ku baca.

Karena sudah larut malam aku hendak segera tidur, tetapi suara seseorang memanggil nama ku. Aku membuka pintu..

"Nak, bagaimana jika kita makan malam bersama? " ucap wanita bernama Lovli yang hanya ku balas dengan anggukkan.

"Silahkan makan, makanan ini semua aku yang memasaknya " ucap wanita itu

"Kau sangat pintar memasak, kupikir kita akan cocok.. " ucap ayah tiriku, hahh! Omong kosong dia tidak pernah berbicara itu kepada ibuku!!

"Aku selesai, aku akan kembali" ucapku

"A- apakah masakannya enak..-"

Brak-!

Lebih baik aku sekarang tidur, Aku akan bicara dengan karis terkait tadi sore.. Aku juga sudah lelah.

TO BE CONTINUED..
[04] Terkait Dengannya

"Apa kau benar benar tak mengenalku Elia? Ini aku! Aku sangat merindukanmu.. Kumohon Jagan pergi.. "

"Apa yang kau maksud? Aku tak mengenalmu, Maaf Tolong minggir.. "

"Baiklah kalau begitu.. Maafkan aku"

Who say girl can't fight? || Bakwan fight Back × F!Reader'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang