LEMBARAN TUJUH : sakit

8.3K 822 188
                                    

HAPPY READING!

         Pagi ini, Rion merasa terkejut saat ia terbangun. Rion mendapati Allaska demam, hal tersebut membuat Rion cukup khawatir dan langsung membangunkan Caine.

"Ini 37,4 tenang aja dulu ya Rion. Nanti kalau demamnya 24 jam ngga turun baru kita bawa ke rumah sakit" ucap Caine menenangkan Rion sambil menempelkan plester demam anak ke dahi Allaska.

"Beneran gapapa 37 derajat?" pertanyaan yang sudah di ulang 4 kali oleh Rion membuat Caine menghela nafas dan mengangguk. "Aku cuman khawatir, maaf" gumam Rion sambil mengelus surai lambut Allaska.

"Gapapa, aku tahu rasanya khawatir seperti itu. Sekarang aku juga baru sadar kalau kamu sangat bersungguh-sungguh menjadi seorang kepala keluarga" ucap Caine, entah mengapa Rion agak ambigu dengan ucapan Caine dan menatap Rion.

"Hm, maksud kamu?"

"Em.. aku kira kamu ngga sungguh-sungguh mau adopsi Al" ucap Caine dengan hati-hati membuat Rion menghela nafas.

"Dengar Caine, aku itu sama saja jatuh cinta pandangan kedua pada bocah yang sering kali menangis karena lapar atau popoknya penuh" ucap Rion.

"Rion.." Caine menatap Rion sementara Rion hanya bisa tersenyum tipis. "Lalu jatuh cinta pandangan pertama nya kamu?" tanya Caine.

"Jatuh cinta pandangan pertama ya? Tentunya dengan seseorang yang selalu berteriak paling kencang setiap bermain game horror" pipi Caine memerah dan langsung beranjak dari atas kasur.

"A-aku mau ke ruangtamu dulu mengecek anak-anak" ucap Caine dan langsung kabur. Rion terkekeh gemas melihat kelakuan Caine.

TOKYO NOIR FAMILIA

        "Hah?! Perang?" Mata Caine membelak terkejut sementara Rion mengangguk kecil.

"Mendadak banget malam ini" gumam Caine.

"Ingat, mau keadaan bagaimanapun kita harus tetap sedia. Kita bakal dibantu sama Black Oni" ucapan Rion terhenti sebentar "kita mungkin emang seorang kriminal tapi kita adalah seorang kriminal yang beretika. Jangan sampai kita jatuh karena mereka semua. Paham?!" lanjut Rion sementara yang lain mengangguk memgerti.

"Riji, Krow dan Jaki kalian saya beri kesempatan lagi untuk mengikuti perang. Jangan ulang kesalahan kalian bertiga lagi. Semuanya aktifkan radio! Jngan sampai terluka! Jaga diri masing-masing dan anggota lain!"

"Siap pak!"

"Caine mau sampaikan sesuatu, ngga?" Tanya Rion dan di balas gelengan oleh Caine.

"Baiklah, spontan?"

"Uhuyyy!!"

Kalau sudah mode siap tempur seperti ini, sudah pasti akan sangat serius. Dan untuk Allaska, Rion menitipkan anaknya ke mansion sang Mama dan Papa agar lebih aman.

"Bangsat keren banget anak-anak gua" umpat Rion yang melihat Mia, Souta dan Echi dengan lihai menembak kesana kemari apa lagi Key.

"WOI ANJING!" Rion tersentak mendengar teriakan Gin yang melenggar di salah satu samping bangunan.

'Gin! Mami di bawa itu!'  teriak Key dari Radio

Tokyo Noir Familia ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang