POV author:
Sembilan tahun lalu
"dek, nikah yuk sama Abang" ucap seorang anak remaja berumur 14 tahun, dia Lee Heesung , remaja tampan itu sedang menggoda tetangga nya,
"Ih Abang miskin! Aku gak suka, tapi kalau Abang punya banyak duit balu lola mau," ucap seorang bocah berumur 9 tahun dengan bicara nya yang tidak enak di dengar sebab bocah itu cadel,
"Yaelah gue punya banyak duit kali" ucap Heesung mengusap rambut coklat sepunggung milik Lee dain sering dipanggil Rora, bocah cantik itu sedang menunggu papah nya keluar dari rumah untuk mengantarkan dirinya ke sekolah,
"Lagi ngapain cil?" Tanya Heesung menguyel uyel pipi chubby milik rora, sudah menjadi kebiasaan nya ketika bertemu dengan rora pasti tangan nya tidak bisa diam,
"Kalau lola nanti besar, mau gak nikah sama Abang?" Tanya Heesung berjongkok di depan rora,
"Hmm Abang selius? Lola mau dong, tapi Abang jangan belcanda yah" tanya rora penuh intimidasi, sehingga mata Belo nya berkedip-kedip,
"Iya dong, kapan coba babang tampan bohongin Rora" ucap Heesung berdiri dari jongkok nya ketika suara nyaring memanggil nya dari dalam rumah, sebelum pergi Heesung lebih dulu mencium pipi Rora,
"Heh anak nakal! Kamu kenapa cium cium anak saya! Dia masih kecil jangan kamu kotorin dia" teriak papah Rora keluar dari rumah membawa gagang sapu,
"Maaf om, anak nya sih terlalu cantik nanti kalau Rora besar mau Heesung jadiin pacar haha" ucap Heesung sambil berlari kencang menuju rumah nya,
"Kamu gak papa kan sayang, duh dasar anak Badung itu sudah menciumi pipi putriku," ucap Reno menarik tangan mungil milik putrinya menuju mobil,
🌼❤️🌼
Disebuah kamar bernuansa pink ada seorang gadis remaja cantik sedang berdiri depan cermin besar, dia Lee dain atau Rora, gadis cantik itu sedang bersiap siap menuju sekolah nya, entah sudah berapa kali ibunya terus berteriak untuk turun kebawah sarapan bersama,
"Duh mamah gak capek apa? Teriak melulu" tanya rora penuh kekesalan ketika melihat mamah nya membawa panci masuk ke kamarnya,
"Kamu kenapa lama banget, mamah sama papah capek nungguin kamu dibawah," ucap Lee Hyori membantu mengikat rambut Rora,
"Yaudah sih, mamah makan aja duluan aku masih belum selesai ini, pokoknya Rora harus tampil Perfect," ucap Rora memakai sepatunya,
🌼❤️🌼
"Hai Rora, kan ulangan gak lama lagi, Lo mau kuliah di mana?" Tanya Jung ahyeon sahabat dekat Rora,
"Gak tau sih, terserah mama papa mau kuliahin gue dimana" jawab Rora tetap fokus dengan yupi nya,
"Dih gak asik Lo! Makan melulu dah," ucap Sakamoto asa merebut yupi dari tangan Rora, hingga teriakan nyaring memenuhi kantin ini,
"Ihh asa jelek ngapain Lo ambil punya gue!" Teriak Rora membuat siapa saja pasti menutup kuping nya,
"Udah, kan punya Lo masih banyak Rora," ucap si paling kalem diantara mereka, dia shin haram,
🌼❤️🌼
"Aku pulang!" Teriak Rora memasuki rumah minimalis milik orang tuanya,
"Kok sepi? Bik, mama mana?" Tanya rora memasuki area dapur untuk menghilangkan rasa haus nya,
"Oh ibu ada di rumah tetangga sebelah non" jawab bik Iyem, Rora hanya mengangguk lalu menaiki tangga menuju kamar nya, sesampainya di kamar Rora langsung berganti pakaian untuk menyusul mamah nya,
"Loh kamu ngapain kesini?" Tanya Lee Hyori kaget melihat putri semata wayangnya berada di rumah ibu Heesung,
"Aku mau ijin ke rumah teman aku," ucap Rora tersenyum manis melihat ibu Heesung,
"Wah Rora sekarang udah gede yah, padahal dulu tuh masih 5 tahun, Heesung selalu gangguin Ampe nangis haha" ucap Tante Sherly, ucapan ibu Heesung membuat pikiran Rora terputar ke jaman saat dia masih kecil, momen kebersamaan nya dengan Heesung, tapi semua itu sudah berakhir setelah pria itu memasuki dunia perkuliahan,
"Iya yah, saya inget banget pas Heesung telinga nya di jewer papah Rora karna udah cium pipi Rora," ucap Lee Hyori dan Rora hanya tersenyum getir lalu berpamitan pulang dengan alasan ingin buang air,
Flashback 6 tahun lalu:
Hari itu adalah hari kenaikan kelas Rora, dan Heesung lah yg datang untuk menerima raport milik rora sebab orang tua Rora sedang ada urusan mendadak hingga Heesung lah yg menggantikan mereka,
"Wah selamat Rora cantik, dapat peringkat satu lagi, wah makin pengen ajak nikah nih" ucap Heesung cengengesan melihat reaksi orang berbeda-beda, Rora hanya bisa menahan senyum akibat dirinya yang mudah baper,
"Nih bunga cantik untuk Rora yang cantik juga" Heesung menyodorkan satu buket bunga mawar dan diterima dengan senang hati oleh Rora,
"Bang Heesung punya janji loh mau traktir aku bakso," tagih Rora
"Duh maaf yah Abang mau ke luar kota mau masuk universitas jadi makan bakso nya gak jadi yah? Lain kali aja deh kalau Abang pulang pasti nanti Abang ajak deh" ucap Heesung meringis ngilu melihat ekspresi Rora yang cepat berubah,
"Tapi makan bakso kan gak lama, bisa yah nemenin aku sebentar aja" mohon Rora menangkup kedua tangannya di depan dada,
"Gak bisa Rora, Abang harus cepat cepat nanti keburu landing pesawat nya," ucap Heesung mengusap rambut Rora lalu berpamitan untuk pergi menuju mobilnya,
"Dih segala janji janji lagi, dasar tukang PHP" ucap Rora kesal ketika melihat mobil milik Heesung melaju cepat, dan yang paling membuat Rora kesal adalah Heesung tidak sendiri malahan bersama gadis cantik berhijab,
Setahun setelah berangkat nya Heesung untuk mencari ilmu di kota orang akhirnya libur semester berlangsung, Rora mendapat kabar dari mama nya bahwa Heesung pulang, dengan semangat yang membara Rora berlari menuju rumah tetangga nya,
"Hai ka---" ucapan Rora terpotong ketika melihat Heesung sedang berpelukan dengan gadis yang menemani Heesung setahun lalu,
"Ehh itu siapa?" Tanya perempuan itu kaget ketika melihat Rora mematung di tengah pintu,
"Oh itu anak tetangga sebelah" jawab Heesung dengan wajah datarnya ekspresi itu adalah ekspresi yang membaut Rora bertanya tanya apakah dia mempunyai salah? Hingga Heesung tidak lagi menyapanya, dan tidak ada lagi wajah yang berseri seri ketika bertemu dengannya,
Setelah kejadian itu Heesung telah berubah, Rora sangat merasa sedih Heesung nya sudah berubah,
🌼❤️🌼

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear H
De TodoKisah Rora dan Heesung dimulai dari persahabatan masa kecil yang sangat dekat. Namun, ketika Heesung memasuki dunia perkuliahan, dia berubah menjadi cuek dan tidak peduli dengan Rora, membuat Rora merasa terluka. Hingga ketika Rora kuliah dan Heesun...