Heloww welcome back my book, semoga kalian suka."Aya" Panggil bunda Riri pada Ayana yang sedang sibuk memasukkan keripik pisang kedalam mulut nya
"Kenapa bunda? " Jawab Ayana menoleh
"Siang ini, kamu ada acara tidak? "
"Eumm, sepertinya tidak, memangnya ada apa bund? "
"Jika tidak ada, siang ini kamu bisa makan bersama Akan? " Tanya Bunda Riri menatap manik bening putri tunggalnya
"Siang ini? Tapi bund" Jawab Ayana ragu
"Buat pendekatan, kedepannya kalian akan hidup bersama selamanya kan"
"Baiklah bund" Jawab Ayana pasrah
"Good girl, semuanya sudah diatur oleh Alan, kamu datang saja, nanti alamatnya akan dikirim oleh Alan" Jawab Bunda Riri tersenyum lembut
"Tapi bund, emm Aya tidak punya nomor Alan"
"Benarkah? Kalian belum tukar nomor? Ya ampun, baiklah baiklah, nanti bunda beritahu dimana lokasi nya. Nanti juga ketika disana, jangan lupa minta nomornya, agar kalian mudah untuk berkomunikasi"
Ress Geouruemmbill
Tempat Ayana dan Alan bertemu untuk makan bersama. dan Ayan sekarang sedang sibuk mencari dimana Alan berada.
"Ayana" Panggil pemuda berkaos putih dipadukan dengan celana jeans hitam sobek dibagian lutut.
Ayana pun menghampiri Alan duduk, ia duduk di meja pojok."Maaf ya kak, nunggu lama" Ujar Ayana merasa bersalah
"Engga, gue baru aja datang, sekitar dua jam'an mungkin. Ayo duduk, berdiri aja dari tadi"
"Dua jam? " Beo Ayana
"Hu'um, numpang wifi gratis" Oke, Ayana cengo, perasaan Alan itu dari keluarga terpandang.
"Kenapa diem aja? Mau pesen sesuatu"ujar Alan menyerahkan buku menu
" Samakan saja dengan kaka"
"Yakin? " Tanya Alan menatap Ayana lembut
"Iya kak, jika disuruh memilih, Aya tidak terlalu suka" Jelas Ayana tanpa diperintah
Alan pun tersenyum kecil "oke, PELAYAN" Teriak Alan tanpa malu, Ayana saja sudah menutup dirinya dengan kedua tangannya.
"Iya kak, mau pesan apa? " Tanya sang pelayan agak canggung
"Gue mau ayam geprek dua,kalau bisa sambelnya sambel cabe hijau ya, and minumnya es teh dua" Ujar Alan tanpa menoleh sedikitpun pada pelayan
"Ada lagi kak? " Tanya pelayan itu dengan mencatat pesanan
"Udah punya yang sempurna, kenapa cari yang lain" Jawab Alan menatap Ayana intens, reaksi Ayana, malu.
"Eumm, baiklah kak, ditunggu" Ujar pelayan itu semakin canggung
"Ngapain nunggu yang lain, yang ini aja udah cukup" Masih memandang Ayana intens, dahlah pelayan nya udah capek, ia lebih memilih pergi.
"Ayana" Panggil Alan mencoba menyingkirkan kedua telapak tangan Ayana dari wajah cantiknya.
"Kenapa ditutup mukanya? " Tanya Alan mengelus pipi Ayana lembut
"Eumm kak"
"Kenapa hmm? " Masih mengelus pipi Ayana lembut
"Bisa singkirkan tangan kaka dulu? " Tanya Ayana sedikit ragu
"Kenapa hm? " Tanya Alan tanpa menghentikan elusan pada pipi lembut Ayana
"Aku, aku tidak terbiasa dipegang laki-laki"
Alan pun menghentikan aktivitas nya, menarik tangannya.
"Maaf" Ucap Alan merasa bersalah
"Iya kak"
Makanan pun tiba, mereka berdua makan dengan tenang. Walaupun Alan beberapa kali melirik lirik Ayana yang makan.
' cantik, apa gue bisa bertahan sama gadis ini '
**
Makan siang pun telah selesai, sekarang Alan dan Ayana berada di pusat berbelanjaan.
Tadi Alan maksa Ayana kesini, katanya mau membeli sesuatu, Ayana pun juga tak tau mau membeli apa."Kenapa masih berdiri disana? " Tanya Alan ketika tidak mendapati Ayana disebelahnya, ia pun menengok kebelakang.
Ayana pun melangkah mendekati Alan " Kaka mau membeli apa? "Tanya Ayana memberanikan diri bertanya." Beli celana "jawab Alan melanjutkan langkahnya, Ayana pun langsung menyamakan langkahnya dengan Alan.
Tibanya didalam mall, Alan pun langsung melangkah mencari toko pakaian pria. Setelah menemukannya ia masuk bersama Ayana.
" Pilihin Ay"ujar Alan ketika sudah berada dalam toko.
"Aku, ah i-iya, S-sebentar" Jawab Ayana gugup
"Lucunya" Beo Alan pelan
"Ini kak" Ucap Ayana dengan menunjukkan satu celana jeans hitam pada Alan yang berdiri dibelakangnya.
"Boleh juga, satu lagi" Ayana pun langsung menjalankan perintah Alan, ia sibuk mencari celana yang sekiranya cocok dengan Alan.
"Kaka mau celana panjang atau pendek? " Tanya Ayana masih sibuk melihat lihat
"Panjang"
"Ketemu, ini kak" Alan pun menoleh kearah Ayana yang menunjukkan satu celana kain berwarna putih.
"Tentu, ayo kita bayar" Ajak Alan menggandeng jemari Ayana yang kiri, karena yang kanan untuk membawa dia celana Alan.
Ayana pun sepertinya tidak menyadari jemarinya digenggam oleh Alan.Tiba dikasir, Alan pun membayar, setelah itu mereka keluar, Masih sama, Ayana belum sadar, ia masih digandeng oleh Alan.
"Mau beli sesuatu? " Tanya Alan sedikit menundukkan kepalanya pada Ayana.
"Bole ke toko buku dulu? " Tanya Ayana yang langsung mendapatkan anggukan kepala oleh Alan.
Mereka pun menuju ke toko buku yang berada di mall ini.
Setibanya disana, mereka langsung menuju ke rak rak buku."Mau beli buku apa? " Tanya Alan penasaran, jujur mata dia sakit melihat banyaknya buku yang disini.
"Beli novel" Jawab Ayana, melepaskan genggaman tangannya dengan Alan, Alan pun cukup kesal dengan apa yang dilakukan olehnya.
Lima menit menunggu Ayana mencari buku, dan belum ada yang ia ambil.
"Masih lama Ay? " Tanya Alan jengah
"Sebentar" Masih sibuk melihat lihat
"Sudah ketemu, ayo bayar"ajak Ayana setelah menemukan buku yang menurutnya menarik.
" Cuma satu? "Tanya Alan bingung
" Iya, bunda tidak mengizinkan aku beli terlalu banyak"jelas Ayana
"Beli lagi, gue yang bayar" Perintah Alan
"Tidak perlu kak, ini saja sudah cukup" Tolak Ayana halus
"Gue maksa, ambil lagi" Dan akhirnya Ayana kembali memilih buku apa yang menarik
Sepuluh menit berlalu, ada tiga buku ditangan Ayana. Itupun dipaksa oleh Alan, jika saja tidak dipaksa mungkin hanya membeli dua saja sudah cukup.
"Sudah kak" Ujar Ayana menolehkan kepalanya pada Alan yang sibuk memainkan hpnya.
"Udah? Ayo bayar" Ajak Alan mendahului Ayana, Ayana pun berjalan dibelakang Alan.
##
Allo alooo guys, tenang aja kok cerita satunya masih aku lanjutkan, hanya aja otak ini masih bingung gimana kelanjutannya, yang sabar ya.
Ohya jangan lupa voteee manteman.Salam hangat dari Yana pay pay
KAMU SEDANG MEMBACA
ATAYA
General FictionCerita baru nichh, ceritanya tentangggg Baca ajalah kalau kepo