Aku yang Jalang

7 0 0
                                    

Disini, dalam nestapa cinta yang membekas di dada
Aku berdiam diri dibalik bilik yang hening
Disana ada kamu yang tidak ada hentinya ku kenang.

Kita yang ada, menyisakan bagian terpahit dari patah hati karena cinta yang menyiksa. Ia (Luka) berimbuh dalam sajak-sajak yang tercipta olehku.

Aku sejak kau hilang, hanya sebatas sajak yang tidak pernah selesai di tuliskan.
Mengendap bagai air keruh yang di lahap waktu.

Aku menaruh seluruh harapan padamu
Aku mengaduh pada  semesta tentangmu
Aku merayu tuhan agar membujukmu kembali padaku

Setelah kita hanya sebatas kata yang terucap
Aku hanyalah pembaca yang berusaha memahami setiap puisi yang tercipta dari sastra.

-Moh. Fajri Dg. Tambogo

Jalan Panjang Menuju LupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang