Riuh

5 0 0
                                    

dan kepalaku menjelma riuh setelah disana terlihat kau sedang berlari-larian membawa harapan-harapanku.

dan kau menoleh rupa, dengan sadis kau tersenyum ria.
Sedang aku, Berusaha mengejar mu, yang sejak itu menjelma riuh kenangan di kepalaku.

Harapan-harapan yang tumbuh itu, tampak jelas retaknya. Bagaimana tidak, jika akarnya (kita) sekarang hanya sekadar kata.

Moh. Fajri Dg. Tambogo

Jalan Panjang Menuju LupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang