"Mau bareng ga?" tanya pria tersebut sembari tersenyum manis,
Geneva hanya diam membeku, ia terpesona akan ketampanan pria berkulit putih pucat didepannya ini, tetapi tak lama ia pun tersadar dan langsung menepuk pipi kanannya.
"Plak.. aduh sakit pula" lirih Geneva,
Pria berkulit putih pucat yang berada didepannya pun hanya bisa tersenyum gemas, melihat tingkah laku Geneva yang menurutnya menggemaskan, padahal freak.
"Gimana?" tanya pria itu lagi
"Eh gausah deh, makasih tawarannya," tolak Geneva sembari tersenyum ramah,
"Ah iya, kamu pasti takut. Kenalin aku Serafino dari kelas 2-4," ucap pria tersebut sembari menjulurkan tangannya untuk berkenalan,
"Geneva" jawab Geneva singkat,
"Namanya cantik, kaya orangnya" puji Serafino, seketika pipinya memerah seperti kepiting rebus,
Karena menyadari itu, Geneva pun langsung membuang muka, ia berfikiran 'apa salahnya pulang sama temen sesekolah?' oke, gua putuskan untuk pulang bareng orang ini
Geneva segera mengarahkan pandangannya kepada Serafino, dan yang tidak ia sangka adalah Serafino sedang memandangi dirinya sambil tersenyum manis,
"Duh gua gabisa diginiin plis," ucap Geneva dalam hati,
"Emm, boleh deh,"
Geneva pun menerima ajakan pulang bareng dari Serafino,
"Eh, serius?" tanya pria tersebut sambil menunjukkan raut wajah kegirangan,
"Serius lah, yuk! kita kan temen," ajak Geneva pada pria tersebut,
Saat akan berjalan pulang, tiba-tiba seseorang menarik tangan Geneva dari belakang,
"Dia pulang sama gue,"
Mereka berdua pun terkejut karena kedatangan pria yang tiba-tiba menarik tangan Geneva secara paksa,
"Edward," gumam Geneva
"Pulang sama gue," tegas Edward sambil menggenggam tangan Geneva erat, sangat erat,
"Enggak"
Geneva langsung menepis tangan lelaki tersebut, tetapi tidak bisa. Karena Edward sangat erat menggenggam tangannya,
"Edward apaansi,"
"Lu yang apaan, lu tu baru kenal sama dia. Lu yakin dia orang baik?" tanya Edward sambil menunjuk Serafino,
Edward sudah kelewat emosi, ia tidak suka dengan pria didepannya ini. Dia merasa ada yang aneh dari pria tersebut, karena dari awal dia melihat Geneva dari jauh pun pria itu sudah tersenyum, dan senyuman itu seperti senyuman yang memiliki arti tersendiri,
"Pulang sama gue," tegas Edward sembari menggandeng tangan Geneva menuju parkiran sekolah,
Sementara itu, Serafino yang memandang kedua orang tersebut bergandengan pun menampakkan raut wajah tidak suka,
Setelah mereka sudah hilang dari pandangannya, Serafino pun langsung bergegas untuk pulang.
.
.
.Mereka berdua sampai di parkiran sekolah, Edward langsung membukakan pintu mobil dan menyuruh Geneva untuk segera masuk ke dalam,
"Masuk,"
Tanpa pikir panjang, Geneva langsung masuk ke dalam mobil Edward, ia tidak berani menjawab atau membantah perintah seorang Edward Salvatore, ia hanya cari aman saja,
KAMU SEDANG MEMBACA
Neoptolemus (The Vampire) | Jay Enhypen
Fantasy"Lepas, tolong lepasin," mohon Geneva sambil menangis, namun pria itu tidak peduli. Pria itu semakin mendekatkan wajahnya ke leher mulus Geneva, lalu ia mengendus-endus leher Geneva sembari mengeluarkan suara yang menyeramkan, seperti serigala yang...