3. CINTA

19 1 0
                                    

𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚!!

Sebelum baca, saya harap semua pembaca memberikan vote, agar saya lebih bersemangat untuk up. Sekian terima gaji.

***

Hari-hari telah berlalu, sudah satu minggu setelah Azura memberitahunya jika Nasya suka padanya. Kini ia dan Nasya sudah semakin dekat, karena adanya informasi-informasi dari Azura sahabat kesayangannya itu.

Raka saat ini sedang bersama Nasya di sebuah, rooftop sekolah, "Sya, kamu tau tidak. Aku dan Azura sudah berteman semenjak masih TK, dulu."

Nasya yang mendengar itu tentu kesal. Selama seminggu mereka dekat, Raka selalu saja membicarakan Azura di tengah perbincangan mereka.

"Kamu kok selalu bahas Azura sih, saat kita sedang berdua?" ucap Nasya mencoba meredam kekesalannya.

"Kamu kok bicara begitu? Yang membuat kita dekat itu, 'kan Azura. Jadi kita harus berterima kasih kepada dia," timpal Raka.

"Tapi aku muak, Raka. Kamu selalu saja membicarakan Azura, tentang kebaikannya. Kapan kamu mau lirik aku, kata Azura kamu suka aku, tapi kenapa kamu nggak pernah membicarakan kebaikanku?"

Muak! Sudah muak, Nasya mendengar nama Azura ditiap kata Raka. Dia juga punya perasaan, kenapa Raka selalu saja membicarakan orang lain padahal di situ ada dirinya.

"Ingat, Sya. Kita belum pacaran, kita masih dalam masa pdktan, jadi tolong jangan batasi setiap keinginanku!" tegas Raka.

"Bohong! Kamu bohong kalau kamu suka sama aku. Buktinya kamu malah menyalahkanku!" ucap Nasya kecewa. Setelahnya ia pun berniat meninggalkan rooftop tersebut.

"Astaga, apa yang gue lakukan?" Setelah sadar bahwa dirinya salah, ia pun pergi menyusul Nasya yang sudah hilang dari rooftop itu.

**

"Do, ini gimana sih? Gue belum ngerti!" keluh Azura kepada Aldo. Saat ini mereka sedang belajar rumus kimia, Azura yang otaknya pas-pasan, mana mengerti dengan rumus tersebut.

"Udah berapa kali, lo nanya rumus ini. Lo belum juga ngerti?" decak Aldo.

"Ya─," ucapnya terpotong karena mendengar suara meja di gebrak.

Azura yang melihat, Nasya duduk dengan kesal berniat menghampiri, tapi sebelum beranjak langkahnya dibuat berhenti ketika melihat adanya kedatangan Raka.

"Sya, aku minta maaf. Aku nggak bermaksud berbicara seperti itu," sesal Raka lalu duduk di kursi dekat Nasya tempati.

"Duduk, Az," titah Aldo ketika melihat Azura yang berdiri mematung. Ia tahu jika Azura, menyukai Raka. Ia bisa melihat tatapan cemburu dimata Azura.

Azura menuruti, "Ayo, lanjut, Do!" pinta Azura.

"Lo mau ke kantin bareng gue? Nanti gue yang traktir," ucap Aldo.

"Tapi kita harus belajar," sela Azura.

"Belajarnya sebentar aja."

*

"Ayo dimakan, Az. Jangan cuma lo liatin doang," ucap Aldo, ketika melihat Azura menatap tidak minat kepada makanannya.

My Love is My FriendWhere stories live. Discover now