Slowly Reading
"Bagaimana keadaan mereka di rooftop?" tanya pria di depannya.
"Dua orang sudah di makan zombie, dan satunya kabur, tadi juga mereka sempat minta tolong ke gue untuk bukain pintu, tapi karena pintunya rusak jadi gak bisa di buka." jelas Aska, yang langsung mendapat ekspresi marah dari wajah pria di depannya.
"Kenapa kamu gak paksa untuk buka pintunya? Kalau kamu paksa, pasti terbuka, aku sudah bilang, jangan sampai ada korban lagi!" tegas pria di depannya.
"Tapi Bang Bobi, mereka egois, gue sempat dengar pertengkaran yang terjadi di antara mereka, dan salah satu dari mereka ada yang egois." elak Aska, mencoba meyakinkan Bobi, tapi Bobi malah terdiam dan kembali duduk.
"Egois?" ketika mendengar kata egois, kata itu membuatnya kembali teringat, dimana sahabatnya mengatakan dia adalah orang yang egois karena meninggalkan mereka untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Aska menatap heran kepadanya, kenapa pria di depannya ini tiba-tiba diam, apa yang terjadi? Tiba-tiba kamar yang berada di ruangan itu terbuka dan menampilkan seorang gadis, yang langsung memanggil mereka berdua.
"Bang Bobi! Bang Aska! Kalian berdua kemarilah, ada yang ingin kami tunjukkan." panggilnya, Aska dan Bobi segera menghampiri mereka, dan masuk ke dalam kamar, di dalam kamar itu juga ada seorang gadis yang saat ini sedang duduk di depan komputer.
"Kami menemukan signal baru di pulau ini, dan mendapatkan informasi dari orang yang tidak di ketahui, informasi itu berisi pemberitahuan bahwa pulau ini aman, dan sudah banyak orang yang mengungsi disini." jelas gadis itu.
"Tapi orang itu berpesan kalau kita harus mencari wanita yang bernama Alis, dan ikut membawanya ke pulau ini." lanjutnya, Aska yang merasa familiar dengan nama itu sedikit membuka suaranya.
"Alis? Bukankah itu nama orang yang bersama mereka, kalian juga ingat kan, Rara! Risa!" tanya Aska, dan dua gadis itu adalah Rara dan Risa, yang di selamatkan Bobi begitu juga dengan Aska.
"Sepertinya begitu, tapi kurasa kita harus mencari lebih lanjut." ujar Rara, yang di setujui oleh mereka bertiga.
"Tunggu! Kenapa di gedung ini ada signal?" tanya Risa, mereka melihat ke arah yang di tunjuk Risa, dan terlihat signal berwarna merah, terus bermunculan.
"Ini signal radio, apakah boleh menjawabnya?" tanya Risa kepada mereka, Bobi mengangguk sebagai jawaban, Risa lalu menjawab radio itu.
"Halo! Siapa disana?" tanya Risa, tapi dia hanya mendengar suara berantakan dan putus-putus.
"Halo! Tolong di jawab!" panggil Risa sekali lagi, tapi tiba-tiba radio itu terputus dan langsung mati, yang membuat Risa dan yang lain kebingungan.
"Kayaknya kita harus kesana!" usul Aska.
"Kapan? Aku sarankan lebih baik besok, karena kalau malam ini, kayaknya lebih berbahaya." saran Rara, Aska yang ingin pergi, mengurungkan niatnya, karena dia tahu kalau zombie malam lebih berbahaya daripada zombie siang.
"Baiklah, kita akan pergi besok, dan lebih baik kita makan, soalnya gue udah lapar, nih." usul Aska dengan cengirannya, mereka semua tertawa, lalu berjalan meninggalkan kamar itu, tanpa menyadari ada signal lain yang bermunculan.
Sementara itu di gedung lain ...
"Apakah kau sudah mendapatkan signal?" tanyanya, kepada gadis di depannya, gadis itu menggeleng.
"Signal ini sudah tersambung, tapi belum ada yang merespon." mereka khawatir sekarang, dan melihat ke arah gadis yang saat ini terluka parah, perutnya yang tertusuk pisau, dan hanya di balutkan dengan kain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Morning OR Night [Coming Soon]
AçãoPART 1 [SELESAI] PART 2 [COMING SOON] "Ini antara siang dan malam" "Cara mengalahkan mereka bukan dengan pukulan, tapi ... " ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Mereka harus tetap hidup di tengah wabah virus zombie, makhluk yang mereka kira hanya ada di fi...