Buku yang lama sudah terlalu kotor dan tidak layak lagi. Sudah saatnya membuka lebaran di buku yang baru.
•••Gavin melihat pantulan dirinya di cermin dengan tatapan malas. Ini sudah seminggu semenjak kejadian menyakitkan di pesta perayaan ulang tahunnya. Sekarang gavin sudah kembali menjalani hari-harinya minus dengan kebodohannya yang dulu mati-matian mencari perhatian keluarganya sendiri.
Sejak hari itu juga gavin tidak pernah meninggalkan mansion miliknya dan menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam kamarnya.
Melakuan dan mencoba semua hal yang tidak biasa gavin lakukan seperti menulis buku cerita karangannya sendiri.
"Uhhuk!"
Sedang fokus melihat pantulan dirinya di depan cermin, tiba-tiba saja gavin terbatuk dengan cukup keras. Ditambah dengan tubuhnya yang juga terasa sakit.
Dilihatnya telapak tangan yang sebelumnya menutup mulutnya saat batuk dengan tatapan sayu.
"...sepertinya waktunya sudah semakin dekat"ucap gavin dengan terus melihat telapak tangannya yang ternodai oleh darah.
Gavin menggenggam telapak tangannya dengan erat kemudian memejamkan kedua matanya.
"Ibu, aku sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu di sana"gumamnya sebelum tubuh gavin ambruk ke lantai kamarnya yang dingin.
•
•
•Sementara itu di tempat dan dunia yang berbeda terlihat seorang remaja lelaki yang tergeletak tak berdaya di atas aspal jalanan. Terdapat beberapa luka yang terbuka dan mengeluarkan darah dari tubuh remaja itu.
Remaja itu bernama erza, seorang anak broken home berumur 15 tahun yang hobi balapan dan tawuran.
Sejak kedua orang tuanya berpisah, erza hidup sendirian di sebuah rumah milik orang tuanya yang sudah di tinggalkan dan diwariskan untuknya.
Meski hidup sendirian, erza tidak merasa sedih ataupun kesepian. Karena sejak kecil orangtua nya sudah biasa meninggalkannya sendiri dirumah untuk bekerja.
Karena itulah, erza hidup sebagai remaja yang bebas dan mandiri. Dia juga sudah bahagia dengan hidupnya yang sekarang.
Tapi nasib sial hari ini datang padanya. Di saat erza balapan, dia mengalami kecelakaan yang membuatnya terluka parah dan berada di ambang hidup dan mati seperti saat ini.
"Haaa...si-alan! Gue bener-bener sekarat sekarang"ucap erza dengan segenap tenaga yang masih dia miliki.
"Kalo tau hari ini gue mau mati kayak gini. Gue bakal baca novel itu sampai tamat!"
Yah, bahkan di detik-detik terakhirnya, hanya satu hal yang erza sesali. Itu adalah sebuah buku novel yang baru dia beli dan baca.
Sebuah novel yang tidak sengaja menarik perhatiannya saat pertama kali erza menginjakkan kaki di perpustakaan sekolahnya.
Sebuah novel dengan judul 'felicity' yang menceritakan tentang kehidupan dari Melisa dan para tokoh dalam novel itu.
Kehidupan yang membuat erza mengutuk tokoh utama wanita di dalam novel karena telah merebut kebahagiaan dari seorang tokoh figuran bernama gavin. Dan membuatnya di benci oleh keluarganya sendiri.
Sampai akhirnya gavin meninggal dunia akibat penyakit yang di deritanya.
"Gavin yang malang. Gue harap kita bisa bertemu di akhirat sana. Hahahaha...ternyata sakaratul maut bisa bikin gila ya? Hhaaa...uhuk...sampai jumpa dunia~"ucap erza sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal dunia.
•
•
•Meninggalkan gavin dan erza. Di tempat yang berbeda lainnya, terlihat seseorang dengan jubah hitam tengah berdiri di depan sebuah cermin yang besar.
Di tangan kanannya terdapat buku dengan tulisan-tulisan aneh yang sulit untuk di mengerti.
Sementara di tangan kirinya orang itu terdapat setangkai mawar dengan warna semerah darah.
Orang berjubah itu terlihat mengucapkan sesuatu yang membuat cermin di depannya berubah seperti pusaran air.
"Jiwa yang murni selalu menemukan ketenangan"
"Kisah yang belum usai harus terus berjalan bagai roda waktu"
"Untuk jiwa yang murni, sudah saatnya kembali"
Ucap orang berjubah itu sebelum dia melemparkan mawar merah di tangannya kedalam cermin. Membuat cermin itu kembali kebentuk asalanya dan pecah setelah menelan mawar merah itu.
Melihat cermin yang pecah, orang berjubah itu tersenyum kemudian menghilang bagaikan kelopak bunga yang berguguran.
•••
🌹Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping Prince
Teen FictionGavin sudah lelah hidup sebagai pangeran yang di abaikan oleh ayah dan kedua kakak lelakinya sendiri selama 15 tahun lamanya. Gavin benar-benar sudah lelah mengemis kasih sayang mereka. Sekarang gavin sudah tidak peduli lagi dengan apa yang terjad...