~~~~~~~~~HAPPY READING✨~~~~~~~~~
"Ya Allah, jangan-jangan Pak Zain ini adalah ayah kandung ku yang ingin menjemput ku kembali untuk pulang?" Batin Nayara, penuh harapan besar.
Nayara terdiam beberapa detik
"Nay, kok malah diam" Ucap bu Sarah seraya mengelus lembut pundak milik Nayara"Eh... Gak papa bu. Pak Zain...e-ehh maksud saya Abah Zain, ada perlu apa sama Nayara?" Sahut Nayara
"Nayara, biar ibu bantu jelaskan yah"
Nayara mengangguk meng-iyakan ucapan Bu Sarah
"Jadi sebenarnya Pak Zain ini adalah saudara dari ayah kandung kamu, dia kesini karena diamanahkan oleh ayah kandungmu untuk menjemput kamu setelah usia kamu 16 tahun, tapi dikarenakan Pak Zain kebetulan ada di Bogor, makanya dia sekalian jemput kamu buat ikut pulang dan tinggal di rumah Pak Zain"
Sepanjang Bu Sarah menjelaskan, Nayara benar-benar dibuat kaget
"Afwan Bu Sarah, Abah Zain, Nayara bukannya gak senang dijemput dengan om Nayara, tapi pertanyaan Nayara, dimana ayah kandung Nayara?. Kenapa bukan ayah nayara yang jemput Nayara langsung abah?" Sahut Nayara, dengan mata yang sudah berkaca-kaca
Melihat raut wajah Nayara yang berubah, membuat Pak Zain merasa bingung bagaimana cara beliau menjelaskan sendiri, jika penjelasan Bu Sarah saja bisa membuat Nayara hampir menangis, bagaimana dengan penjelasan dari dirinya langsung?. Apakah Nayara akan menolak ajakan pulangnya?
"Nak tenang dulu ya, biar abah jelaskan sendiri"
"Sebenarnya ayah kandung kamu sudah lama abah tidak dengar kabarnya, tapi demi Allah nak, ayah kandung kamu menitipkan kamu ke abah. Dan untuk ibu kamu.... sudah lama bercerai dengan ayah kandungmu nak, setelah ayah dan ibu kamu bercerai, abah sama sekali tidak tahu bagaimana kabar keduanya, kedua orang tua kamu memilih untuk menyelesaikan semuanya sendiri tanpa melibatkan keluarga dan orang lain. Setelah 5 bulan hilang kabar, ayah kamu datang ke rumah abah, ayah kamu mengamanahkan abah untuk mengurus kamu setelah kamu sudah berusia 16 tahun, dan ayah kamu memberikan nama panti asuhan ini, panti asuhan dimana ayah kamu menitipkan kamu dengan perasaan yang sangat hancur karena tidak bisa membesarkan putri kecilnya dengan tangan dan hasil keringatnya sendiri" Ucap Pak Zain dengan susah payah agar terlihat tidak menangis dihadapan Nayara dan Bu Sarah
Mendengar semua penjelasan dari Pak Zain, tanpa sadar Nayara menangis seraya tertunduk lemas
"Hikss...hiksss...hikss"
Nayara tak sanggup menangis terus menerus di hadapan Bu Sarah dan Pak Zain "Hiksss.... Nayara butuh waktu, Nayara izin ke kamar. Assalamualaikum"
Nayara berlalu dari hadapan Bu Sarah dan Pak Zain. "Pak, biarkan Nayara tenang dulu. Nayara butuh waktu untuk semua ini" Ucap Bu Sarah pada Pak Zain
"Saya merasa bersalah Bu, karena sudah membohongi Nayara walau sebenarnya ayah Nayara memang menitipkan Nayara kepada saya, tapi saya sudah menutupi identitas asli saya sebagai sahabat ayahnya" lirih Pak Zain
"Pak, setidaknya Pak Zain sudah menganggap Nayara seperti anak bapak sendiri, itu sudah sangat cukup untuk membuat Nayara percaya kalau Pak Zain adalah saudara kandung ayahnya. Saya yakin Pak, Nayara anak baik, mudah menerima dan mengikhlaskan segala sesuatu yang sudah terjadi dalam hidupnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MY DESTINY [ON GOING]
Teen Fiction⚠️ Sebelum baca budayakan vote, dan komennya teman-teman. TERIMA KASIH☺️🙏 WARNING‼️ CERITA INI MURNI 100% HASIL PEMIKIRAN SENDIRI, JIKA ADA UNSUR NAMA TOKOH, LATAR/TEMPAT, DAN ALUR CERITA YG SERUPA DENGAN CERITA LAIN, HAL ITU DIKARENAKAN MURNI 100%...