Chapter 2 {Mimpi sang adik}

59 4 3
                                    


BRAK BRUK BRAK BRUK!

"Lagi lagi dan lagi pria tua itu pasti sedang mengamuk dalam kondisi mabuk, dan melempar apa saja dihadapannya, ntahlah sampai kapan ini berakhir kami menginginkan kebebasan, engkaulah zat yang maha pengasih lagi maha berkuasa tunjukkan kuasa mu terhadap kami, ya robbi beri kami jalan keluar itu...", seorang pemuda berusia 20 tahun itu berkata sungguh lirih ucapan ucapan doa nya, suara nya serak mata biru shappire indahnya itu menenteskan butira air mata ketika menatap jendela kamarnya, netra shappire indah nya seolah olah kehilangan cahaya raut wajah nya tampak sudah putus asa

dua doa terucap pada malam itu dan jawabannya adalah: Ya

Solar POV:

"s-siapa itu?, ntah apa yang kurasakan saat ini sepertinya aku kembali ke 'masa lalu' , seseorang dengan lembut membelai dan mencium ku, siapa dia?

heran namun aku tidak asing seperti keluaraga?, oh sungguh apakah dunia ini berubah?, apakah ini hanya mimpi?

tolong jangan bangunkan aku...,namun aku melihat 6 kakak ku disana mereka tersenyum kearahku, hei ada apa ini?, wanita separuh baya yang mebelai dan menciumku itu hanya berkata

'bunda disini sayang, bunda mohon carilah mereka temui mereka bertemanlah dengan mereka, kalian butuh mereka, keluarlah dari rumah ini singgah lah kesuatu rumah, tinggal lah bersama mereka', hanya itu dan 'bunda' apakah itu bunda?, solar ingin berbicara dengan bunda..., jikalau itu bunda solar kangen...,dan tunggu siapa 'mereka' apa yang dimaksud 'mereka' 'carilah',"

pemuda bernetra putih kelabu bernama solar itu berbicara dalam hatinya didalam mimpinya, sayang sebelum pertanyaan terakhir terjawab secarik cahay itu membungkus tubuh wanita separuh baya itu dan soalr terbangun dari mimpinya.

Satu pertanyaan yang masih mengganjal dipikirannya
Adalah 'mereka'

Lantas siapakah mereka?
Nantikan episode selanjutnya, kita akan ungkap faktanya setajam silet 💀🫵🏻 (candaa weee)

"Ntahlah semalam aku ber mimpi, mimpinya agak aneh", batin si pemuda bermanik hijau zamrud itu

Thorn POV:

"B-bunda...t-thorn takut....bunda kenapa pergi....tolong bacakan cerita untuk thorn lagi...thorn kangen bunda....", ya isakan itu dalam mimpi tentunya,ntah apa yang sedang aku mimpikan tapi...mungkin...ah sudah, tidak usah membayangkan hal yang aneh Thorn Fazarrien.

Deg!

Ingatan itu....mimpi itu...kembali....

Menagapa aku terus mengingatnya?, ini adalah hal yang buruk apakah aku sudah gila?, tidakk tidakk aku tak pernah gila!

"Sayang...ini bunda nak...bunda mohon cari mereka thorn...bantulah mereka"

Apa ini?, kenapa aku selalu mendengar ucapan itu?
Siapa 'mereka', apakah aku sedang mengigau?
Tidak!, aku sedang tidak tidur seperti kak ice!

"Sayang...cari mereka...bunda mohon- ah tidak kami mohon..ini demi kebaikan kalian nak.."

Kata itu...., hei ada apa ini? Bukan kah aku masih memiliki akal sehat?, ayolah! Thorn sadarr!!

Prang!!

A-ayah m-maaf...

Suara itu...

KAK ICE!!

Oh lebih baik tidak memikirkan hal itu sekrang thorn
Kakak mu, dalam Bahaya.

"Mungkin mimpi itu benar...,tapi bagaimana aku mengungkapkannya ke saudaraku yang lainnya..."

Ice POV:

"Ya, selepas kejadian tadi aku hanya merenung dikamar menatap pintu kamar mandi yang ada di depan kasur ku, jujur saja, aku takut akan kejadian tadi tubuhku bergetar hebat, dan ayah marah besar, sebenarnya itu sudah biasa dikeluarga kami sejak tidak ada 'bunda', tapi ntah lah kami semua masih merasa ketakutan....."

"Satu pikiran terlintas di otakku, itu mengangguku"

"Ice...bantu saudara mu cari mereka!, kau yidak boleh berputus asa oke?"

"Akhhhh mimpi tadi malam ituu menganggukuu, sangatt menganggu pikiranku, namun ntah lah itu hanya sebuah mimpi namun pelukkan itu...terasa....nyata...., saat bangun aku merasa habis dipeluk, namun oleh siapa?"

"Bahkan saat ku tanya suadara ku yang lain mereka menjawab"

"Apa kau pikir kita kuat dengan dinginnya kamarmu itu?"

"Ice..kau ada ada saja, itu tidak mungkin....,kamarmu benar benar dingin"

"Boro boro masuk terus meluk, lewat depan pinyumu aja udah mengigil"

"Yang benar saja masuk kamarmu, aku tau memang aku suka masuk kamr orang diam diam, tapi tidak kamarmu, itu begitu dingin....dasar polar bear"

"Kak ice mimpu apa semalam?, kok bisa terasa nyata?, tapi gamungkin kak, kak taufan yang biasanya suka dingin no. 2 kamar paling dingin setelah kak ice aja ga kuatt masuk apalagi kita kita"

"Heh! Asal nuduh!, yaa maklum lahh biasanya orang ganteng kan, suka dituduh karna gamau kalah saing, yaa slar maafin kok kakk, udah nuduh nuduh, yaa wajar lahh orang ganyeng biasanya kann banyak fans, banyak yang berharap soalr masuk kamar mereka, yaa tapii kegantengan inii kayaknya buat orang orang banyak yang nuduh kali yaa, wajar namanya juga orang ganteng kece dan"

"Baik sepertinya yang terakhir tidak perlu diingat apa jawaban dia, tidak berguna juga"

"Huft-, itu mengangguku"

"Duhh sakit lagi, ah! Aku lupa untuk mengobati luka ku, yaa sebaiknya aku kekamar kak taufan untuk meminta p3k"

"Seingatku dia yang terakhir menyimpannya bukan?"

"Apakah mereka memimpikan hal yang sama?, tapi...itu tidak mungkin..., ayolahh akuu butuh menceritakan inii!!, yapi kepada siapa?"

Blaze POV:

"Huh, mimpi sialann", oceh ku saat terbangun, dari tidur siang ku

"Aku harus apa?" mimpi itu bahkan kembali lagi, lagi dan lagi, bagaikan menghantui ku

Ayolahh akuu sangatt lelahh tidak bisakah aku tenang tidur tanpa mimpi itu?

Ya aku tau itu bukan mimpi buruk, tapii... ituu menggangguku
Aku tak bisaa berfikir karna mimpi ituu, menjengkelkan!

Akuu bencii ini!, ini mimpii yang membingungkann,

ARRGHHHH!!!

benar benarr mengangguku
Namun ntah lah aku tiba tiba luluh ketika mengingat perkataan seseorang dalam mimpi itu....

Bagaikan pertanda, salah maksudku petunjuk

Tapi apakah iya? Aku tidak yakin....

"Nak, ini bunda..., blaze, cari mereka, bunda tidak mau kalian terus seperti ini..., semangati saudara mu, bakar semangat mereka"

Kacau!!, pikirankuu kacauu, akuu bingung

Siapa yang harus aku cari?, bunda kumohon jika itu benar kau beri aku petunjuk lebih dalam lagi, beritau aku siapa mereka...

Huft...., seperti yang kalian tau, kehidupan kami sudah benar benar hancur, hancur bak tisu yang dikasihnair dan dirobek

Ayolahh, tak satu pun dari kami yangbtak punya bekas luka dari ayah, ntah lah kapan ini berkahir, kurasa hanya author, dan allah yang tau.

Author menjengkelkan kenpaaa kami harus dibuat seperti inii...

Oh iya namaku Blaze, Blaze Adiwantara anak ke 4

Ah sudahlah lebih baik aku ke ayam ayam ku
Dann haruss kaliann tauu aku menamai semuaa ayam ayam kuu

Adaa chikoo, chakaa, chekoo, culipp, unyill dll.

All POV end


Okee kalauu kaliann mauntau kenapa yangbtrio ori ga ada
Yaa karnaa merekaa dii chapter selanjutnyaa
See youu next chapterr, reader's 🫶🏻🫶🏻



Kita Berakhir DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang