[BL] Transmigrasi Jadi Kembaran Antagonis

2. GUA LANANG COK

*MEMULAI PELUNCURAN SISTEM*

...10%

...20%

...30%

...40%

...50%

...60%

...70%

.........100%

*System Complicated*

"Selamat datang tuan muda, Anda adalah orang terpilih yang akan menjadi transmigrator kami"

"Hah? Apa si?" Nathan justru memasang wajah jutek yang terkesan cantik dimata sistem yang pura² gak peduli.

"Ekem! Nah tuan muda perkenalkan namaku Nyan. Saya akan membimbing Anda di dunia novel yang ada baca sebelum hari kematian Anda" Ucap sistem dengan menahan gemas melihat kecantikan lakik didepannya.

Sedangkan Nathan sendiri mencoba mencari keberadaan yang sedang mengajaknya bicara. "Lo dimana anying, gw gak liat lo sama sekali jingan!" Teriak Nathan frustasi karena sama sekali tidak bisa melihat apapun karena seluruh tempat yang ia injak hanya berwarna putih dan tidak ada warna lain. Untung si Nathan kagak punya Leukophobia, itu trauma berlebihan terhadap warna putih. Tiba² ada seekor kucing yang bertengger dibahu kanannya.

"Panggil saya Nyanko, saya adalah sistem yang akan menemanimu nyan~" Kucing itu berkata sambil menggoyangkan ekornya yang berbulu.

Nathan menghela nafas lelah lalu Nyanko turun ke pangkuan Nathan dan Nathan mengelus badan Nyanko dengan lembut. "Jadi, aku akan berada ditubuh siapa hm?"

"Kamu akan menjadi saudara kembar antagonis pria yang sudah mendekam dirunah sakit selama 3 tahun. Perkiraan usiamu disana kamu berusia 15 tahun, 1 tahun sebelum kisahnya dimulai. Dan disaat itu kamu bebas melakukan apapun yang kamu inginkan~"

'WTF! KOK NGONO BJIR! KOK MALAH JADI KEMBARANNYA SI KULKAS ITU SIH BANGSAT!' Maki Nathan didalam hatinya karena gak terima dirinya malah jadi kembarannya si antagonis yang jelmaan pinguin yang dingin.

"Aku dengar apa yang kamu pikirkan loh tuan. Oh iya kamu akan punya alter ego, aku harap kamu bisa akur dengannya ya~ Kalau begitu selamat bersenang-senang tuanku yang cantik~"

Dan dengan tidak elitnya Nathan dilempar oleh Nyanko ke sebuah portal hitam menuju dunia novel~

"GUA LANANG COK!!!" Teriak Nathan tidak terima karena masih saja dipanggil cantik.

Di sebuah ruangan terdapat pemuda yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit yang terpasang beberapa alat penopang kehidupannya yang terpasang ditubuhnya yang lemah. Mata yang berwarna biru permata itu membuka kecil matanya dan mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk lewat jendela rumah sakit yang sedikit terbuka.